Gwangju

348 82 18
                                    

Sudah 30 menit lebih aku duduk di kursi Bogum sambil memutar ulang rekaman suara itu. Entah sudah berapa kali aku mendengarnya.

Mulailah menulis

Apa yang harus kutulis?
Tak ada petunjuk, dia hanya memintaku menulis.

Aku mengambil selembar kertas kosong yang tertata rapi di sisi kanan meja. Kemudian mengambil pulpen yang di saku kemejaku. Berpikir sejenak dan... tak tau apa yang harus ku tulis.

Kenapa dia membuat sesuatu yang sulit dipahami?
Jika rekaman ini untukku kenapa harus dibuat serumit ini?
Dia bisa berterus terang saja, mengatakan apa maunya maka aku akan paham dan menuruti itu.

Gunakan itu untuk dirimu sendiri.

Katanya.
Apakah itu artinya tak boleh ada yang tau tentang 'sesuatu' itu selain aku?
Itu sebabnya dia membuat teka-teki semacam ini agar tak sembarang orang tau tentang 'sesuatu' itu?

Park Bogum, jika kau berpikir aku akan memahami ini dengan mudah, kau salah besar.

Semua ini hanya membuatku sakit kepala...

Aku menekan tombol pada pulpen itu. Lagi. Untuk kesekian kalinya. Suara Bogum mulai terdengar.
Lama kelamaan aku mulai muak mendengar audio itu berulang-ulang. Membuatku ingin melempar pulpen itu kesembarang arah, sejauh yang ku bisa.

Aku tak ingin mendengarnya lagi. Jadi ku putuskan untuk menyalin rekaman itu kedalam tulisan.
Dengan sabar aku penulis setiap kalimat yang Bogum ucapkan. Mendengar lalu menulis.

Setelah selesai, aku membaca kembali salinan rekaman itu. Sungguh, tak ada apapun yang ganjil. Ini hanya seperti rekaman biasa. Maksudku, Bogum seperti benar-benar hanya ingin mengatakan hal ini tanpa ada maksud dibaliknya.

Aku membanting pulpenku, dan memutar kursi nyaman ini. Membelakangi meja dengan kertas berisi tulisan yang tak ingin kulihat itu. Mataku disambut benda besar berwarna keabuan yang berdiri kokoh tepat di depanku.

Brankas

Benda kotak bermaterial baja itu menutup rapat. Hanya Tuhan dan Bogum yang tau kombinasi nomor untuk membukanya.

Tunggu dulu.

Nomor?

Kombinasi nomor?

Aku melihat sekeliling, memastikan tak ada yang melihat kedalam sini. Aku memutuskan menutup seluruh kaca ruangan dengan tirai yang terhubung dengan remot. Hanya dengan menekan tombol merah pada remot seukuran kotak permen ini semua tirai otomatis menutup rapat.

Aku mencoba mengingat tanggal lahir Bogum. Ya, kode brankas pasti tak jauh dari tanggal lahir pemiliknya. Itu hal yang sangat umum. Kita bahkan menggunakan tanggal lahir untuk keperluan kode lain seperti nomor pin ponsel, pin kartu debit atau kredit, dan lain-lain.

Alasannya sederhana :

Agar mudah diingat.

Aku mulai mengurutkan dari tanggal, bulan, tahun. Saat aku mengetik nomornya, layar digital itu tak menampilkan dua nomor terakhir.

Sial!
Brankas ini hanya menggunakan 4 kombinasi angka.

Jika menggunakan tanggal ulang tahun, maka total angkanya lebih dari 4. Ulang tahun Bogum adalah tanggal 16 Juni 1993

160693

Jika diperpendek lagi maka akan menghasilkan kombinasi

16693

Tetap lebih dari 4.
Ayo berpikir Kim Sohyun! Kau tidak boleh payah disaat seperti ini!!

Aku mencoba memasukan tanggal dan tahun saja.

inVsibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang