Aku terbangun dengan mata yang membengkak. Maklum, berjam-jam aku menangisi Kim Jisoo yang entah bagaimana nasibnya. Aku dan lainnya berkumpul di ruang tamu, namun kami saling diam. Sibuk dengan konflik di kepala masing-masing.
"Bagaimana dengan Sehun?" tanya Yeri, membuka suara.
"Dia tidak menjawab telfonnya," kata Jungkook yang masih sibuk mengetik pesan singkat pada Sehun.
Aku menghembuskan nafas berat, menyesap kopi yang masih hangat di cangkirku, lalu mulai bicara.
"Jadi... bagaimana selanjutnya? Aku sungguh tak tau yang mana awal dan juga akhir dari kisah ini. Semua CD, lembaran kertas, potongan artikel koran dan majalah, semuanya... sangat membingungkan."
"Bagaimana kalau ternyata Video yang kemarin itu adalah yang terakhir?"
Pertanyaan Jungkook itu membuatku merinding, jika video itu adalah yang terakhir, itu artinya Kim Jisoo benar-benar mati dengan tragis di dalam lorong gelap itu, oleh ayahnya sendiri.
"Tidak... menurutku tidak," ucapku masih menolak percaya kalau gadis itu mungkin saja mati.
"Menurutku iya," celetuk Yeri.
"Kalau memang Kim Jisoo meninggal di dalam sana, lalu siapa orang yang meneror kita semalam?"
"Kau pikir orang itu adalah Kim Jisoo?" balas Taehyung.
Aku otomatis menoleh ke arahnya, dan Ya, selama ini aku merasa kalau orang misterius itu adalah Kim Jisoo sendiri.
"Lalu kalau bukan dia, siapa?"
"Tadinya aku juga berfikir kalau orang itu adalah Kim Jisoo, tapi setelah video kemarin.. aku berubah pikiran. Ok, anggap lah dia memang tidak meninggal saat itu... tapi apakah menurutmu dia masih bisa berkeliaran meneror kita? maksudku, jika dia masih hidup, tentunya dia masih ada di dalam penjara sampai saat ini. Hukuman pidananya adalah 7 tahun penjara, kasus ini terjadi 4 tahun yang lalu, dia masih harus menjalani hukuman 6 tahun lagi."
"Lalu kalau bukan Kim Jisoo, siapa orang yang meneror kita sejak awal?"
Taehyung terdiam sejenak, sampai akhirnya melanjutkan...
"Itu yang harus kita cari tau. Siapa orang itu, dan bagaimana sebenarnya rangkaian dari kasus ini. Yang mana awal dan akhir... kita harus mengetahuinya lebih dulu."
"Jadi, bagaimana menurutmu?"
"Kita mulai dari Park Chaeyeong."
"Yah... bukan kah kemarin kalian mengatakan kalau gadis itu sudah meninggal bunuh diri?" tanya Yeri.
"Kita harus mencari faktanya langsung, bagaimana kecelakaan itu terjadi, mengapa kakek itu beranggapan bahwa kematiannya itu memang disengaja sehingga disebut 'bunuh diri'. Bagaimana menurutmu?"
Taehyung menatapku, menungguku ku mengutarakan pendapat.
"Taehyung benar, awal cerita ini dimulai dari gadis itu, jadi kita harus menguliknya lebih dulu."
"Ok, kalau begitu agenda kita untuk sekarang ini adalah mendalami 'Park Chaeyeong'- sebentar."
Jungkook membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. sepertinya dari Sehun.
"Sehun bilang dia tidak bisa hadir, Alasannya... sibuk."
"Itu saja?" celetuk Yeri, ketus.
"Yup.."
"Ah... pasti ulah tunangannya," ucap Yeri tanpa basa-basi. Anehnya aku merasa sedikit tidak enak mendengarnya.
"Ya sudah, kalau begitu... kita mulai saja. kita coba ke distrik Gwangju untuk mencari arsip kasus kecelakaan Park Chaeyeong."
KAMU SEDANG MEMBACA
inVsible
Fanfiction"Ikuti aturannya, dan kau akan tau apa yang terjadi. Bagaimana? Apa? Kapan? Dimana? dan, Kenapa? Semua itu akan terjawab. Jika kau melanggar, aku akan memberimu kejutan kecil. Jangan tanya kejutan apa. Tunggu, dan lihat apa yang kukirimkan untukm...