Dengan secepat kilat aku menyusul Becca yang kabarnya ada diruang tunggu salah satu Rumah Sakit dekat rumah.
***
“APA?!” Becca menangis diruang dokter itu, aku yang mendengarnya diluar ruangan tak kalah shock mendengar penuturan dokter yang sedang bersama Becca didalam.
Duniaku rubuh, luluh lantah dibuatnya. Rebecca juga didalam terdengar menangis meraung – raung.
Tubuhku lemas dan merosot di dinding dipinggir pintu itu, menelungkupkan wajahku pada kedua tangan.
Maaf Rebecca--
Ini semua salahku.
Kalau dulu aku tidak se-bajingan itu,
Mungkin kau tidak terkena dampaknyaDalam hati aku terus merutuki diriku sendiri. Mendengar wanita yang selama ini selalu aku cintai dan ku sayangi divonis mengidap virus HIV.
Karena ulahku sendiri.
“Maaf harus memberitahumu dalam keadaan sedang hamil, tapi kau harus mengetahui ini secepatnya.” Tutur dokter didalam “Agar bisa segera diperlambat pergerakan virusnya” lanjut Dokter tersebut.
Tangis Becca masih terdengar, sekarang ia sesenggukkan.
Bagaimana denganku? Ya aku lelaki pengecut yang tidak berani mendekati dan menawarkan pundakku pada Becca pada saat seperti ini.
Karena ini salahku. Tidak ada yang patut disalahkan lagi selain aku.
Aku pergi dari tempat itu, mencoba menjauh dari kenyataan tapi perkataan dokter tadi terlalu nyata untuk di jauhi. Aku yang pengecut ini lebih memilih menjauh daripada menemui Becca diruangan tadi.
***
Selama 8 Bulan berlalu.
Aku diliputi rasa bersalah selama itu, pikiran tentang Becca terus berkecamuk dalam otakku. Aku tak berani sekedar mengirim teks padanya.
Tapi hari ini--
Harusnya hari ini adalah hari lahirnya anak kami. Tapi, sungguh yang aku takutkan adalah kenyataan bahwa aku sudah melukai Becca.
Aku yang berjanji tidak akan melukainya, malah aku sendiri yang melakukannya. Ini seribu kali sakitnya dibanding tertusuk oleh pedang.
Karena ini bukan hanya luka fisik saja tapi luka batin yang telah diterima Becca, tidak bisa kubayangkan.
Hampir setiap hari aku mencari informasi di Rumah Sakit di kotaku melalui orang – orang suruhan yang sudah aku bayar sebelumnya untuk menemukan Becca
Dan—
Ternyata tepat pada tanggal 22 Januari, aku diberi kabar bahwa Becca sudah berada di Rumah Sakit yang sama pada saat Becca berbincang dengan dokter kala itu serta sedang menunggu waktu untuk proses persalinannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORN TO BE BAD
Short StoryKutuangkan sedikit kenangan yang ada dibenak kedalam tulisan. Bukan maksud untuk membual, tapi ini berdasarkan perasaan yang sudah lama terpendam. Kepada siapa lagi aku bisa bercerita, kalau bukan dengan kamu. IYA KAMU. Maukah kamu menyimpannya? Sa...