Aku ikut masuk keruangan tersebut, banyak alat – alat medis yang aku tidak tahu namanya apa.
Ranjang Becca didorong dan ditempatkan tepat ditengah – tengah ruangan itu. Suasananya sangat tegang. Tapi, kulihat para perawat disana terlihat tetap tenang.
Sesaat kemudian tibalah seseorang yang diyakini Dokter, dan mendekatiku terlebih dahulu.
Dokter tersebut hanya mengelus – elus punggungku saja tanpa mengatakan apapun. Setelah itu ia memakai sarung tangan medisnya dan berbicara dengan para perawat.
Aku meyakinkan Becca untuk tetap tenang dan mendukungnya. Aku tidak boleh menunjukkan kesedihan dan kekhawatiranku padanya.
“Kamu akan baik – baik saja, sayang” Ucapku pada Becca.
Aku tau sekali Becca seperti apa, dibalik senyumnya yang mengembang ia menyimpan rasa sakit yang begitu dalam, rasa tegang dan rasa pasrah menjadi satu dalam raut wajah Becca.
“Bara—” Panggilnya lirih, “Ini saatnya aku mengucapkan selamat tinggal. Kau—lelaki yang bisa membuatku menjadi Becca yang selama ini kau kenal. Maafkan aku telah meninggalkanmu.” Air mata Becca tak tertahan lagi dan jatuh kesamping .
“Maafkan aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu hingga kini” sambung Becca.
Terenyuh hatiku dibuatnya, aku tau kemana arah pembicaraan Becca.
Dalam keadaan seperti ini, aku harus tetap mendukung Becca, menyemangatinya, dan menunjukkan cintaku padanya.
“Kuharap setelah kau mengetahui semuanya, Kau mau memaafkanku dengan tulus, Bara” Lolos sudah air mataku jatuh mendengar penuturan Becca kala itu.
“Aku selalu mencintaimu, Bara Andreaz” Kata – kata terakhir yang aku dengar dari Becca kala itu.
Setelahnya mata Becca terpejam dan ia terpejam selamanya.
Becca meninggalkan kami semua di ruangan itu.
“Aku juga mencintaimu, Rebecca Hudson” sembari mencium kening Becca lama.
Jujur, aku terpuruk, hancur diruangan itu. Becca meninggal sesaat setelah bayi yang ada diperutnya diangkat dan menangis.
Becca bahkan tidak sempat melihat bagaimana rupa bayi kami.
Semuanya terjadi begitu cepat dari saat aku mulai mengenal Becca hingga ia kini sudah pergi.
Harus bagaimana aku dengan bayiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORN TO BE BAD
Short StoryKutuangkan sedikit kenangan yang ada dibenak kedalam tulisan. Bukan maksud untuk membual, tapi ini berdasarkan perasaan yang sudah lama terpendam. Kepada siapa lagi aku bisa bercerita, kalau bukan dengan kamu. IYA KAMU. Maukah kamu menyimpannya? Sa...