Meskipun sudah banyak wanita yang bermain denganku, anehnya mereka tidak serta merta benci atau melaporkanku baik pada dosen, keluargaku maupun ke teman – temanku.
Hingga saat sekarang pun aku masih berhubungan baik dengan mereka semua. Ketika kami bertemu satu sama lain, kami saling melempar senyuman.
Karena aku memang tidak memberikan nomor teleponku pada sembarang orang jadi kami hanya berinteraksi kalau tidak sengaja berpapasan saja saat dikampus.
Aku juga tidak berniat ‘bermain’ dengan salah satu teman wanita dikelasku. Itu pasti akan sangat tidak nyaman bukan ketika kami bertemu kembali dikelas, apalagi setiap hari.
Tidak banyak yang tahu tentangku sampai saat ini, aku lelaki yang cukup memiliki harga diri tinggi makanya aku tidak begitu memiliki banyak teman dikampus.
Hingga kini memang masih banyak wanita yang mencoba terus mendekatiku, meminta nomor teleponku dan tanpa rasa malu menyatakan perasaanya padaku di depan teman kelas. Aku juga bukan tipe yang dengan mudah jatuh cinta kepada wanita dan mengungkapkannya begitu saja
Cinta itu tidak penting menurutku.
Untuk apa?
Kalau aku bisa berganti – ganti wanita setiap harinya.***
Lambat laun, gairahku ini semakin membesar. Dari yang asalnya aku hanya ‘bermain’ satu bulan cukup satu kali, menjadi seminggu sekali dan kini hampir setiap hari.
Aku tidak bisa menahannya, hingga aku tak lagi menghiraukan bagaimana rupa si wanita itu. Yang penting dia punya yang aku mau dan orisinil, aku langsung masuk saja.
Pada akhirnya aku ‘bermain’ bukan hanya dengan mahasiswa dikampusku, kini jangkauanku meluas. Aku sering pergi ke club-club untuk mencari mangsa, berkenalan dan menemui si wanita di situs website dan bercinta setelahnya.
YAP. sudah se-obsesi itu aku dengan bercinta. Aku sudah tidak bisa menghitung berapa banyak lagi wanita yang sudah kumainkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/196478976-288-k143643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BORN TO BE BAD
Short StoryKutuangkan sedikit kenangan yang ada dibenak kedalam tulisan. Bukan maksud untuk membual, tapi ini berdasarkan perasaan yang sudah lama terpendam. Kepada siapa lagi aku bisa bercerita, kalau bukan dengan kamu. IYA KAMU. Maukah kamu menyimpannya? Sa...