part4 [ bertemu kembali II]

18 2 0
                                    

"seakan semesta telah mengatur pertemuan kita"

Araya natalia putri

°°°

Hari sudah siang, Araya lupa kalau ia harus kerumah sakit untuk menengok ibunya. Araya langsung bangun, mandi, dan berangkat. Dimana mana tidak ada seseorang, ahh mungkin sedang mengerjakan pekerjaan nya masing masing. Araya meneruskan langkah nya, dan melihat sekitar takut ada seseorang.

"Kalau lo keluar dengan cara kaya gitu, lo kaya maling tau gak" ucap seorang laki laki di belakang nya

Deggg.. seolah jantung Araya mencelos, benar. Araya seperti sedang ketangkap mencuri, dan lebih parahnya Araya tidak berani membalikkan badan nya. Araya tau itu suara siapa, suara yang selalu Araya rindukan. Kemarin aja bilang 'kamu' sekarang manggil 'elo' plin plan banget sih tuh cwoo.

Sean berjalan lalu berdiri di depan Araya, sean menaikan dagu Araya supaya matanya menatap ke arah sean. Lalu sean mengecup bibir Araya.

Araya mematung ditempat, sean pergi meninggalkan Araya dengan sebuah kecupan. Araya ingin marah tapi tidak bisa, Arayaa ingin menolak tapi badan nya tetap berdiri disana. Araya benar benar kehilangan Akal nya.

"Araya, kamu kenapa" ucap qilu

Sedetik kemudian Araya sadar lalu menjeritttt. Qilu gelagapan, kenapa Araya menjerit. Qilu menutup mulut Araya dengan tanga nyaa.

"Sutttt,,, kamu ditanya malah teriak. Diem berisik" ucap qilu setengah tertawa

Araya bungkam, tangan qilu masih ada di mulut Araya. Hatinya berpacu dengan cepat, Araya baru pertama kali sedekat ini dengan qilu.

"Kalian lagi ngapain"ucap tante Alena sambil senyam-senyum

Qilu melepas tangan nya di mulut Araya, seakan qilu meminta penjelasan dari Araya.

"Enggak tante ini cuman salah paham" jawab Araya sedikit tercekat

"Enggak apa apa kok tante ngerti, seusia kalian itu,,,, ehemm..." Ucap tante Alena sambil melangkah kembali kekamarnya.

"Kamu sihh ahh, jadi momy nganggap nya kita ada apa apa" ucap jengkel qilu

"Heh, kamu sendiri yang nutupin mulut aku"

"Lagian kamu ngapain teriak teriak, gimana kalau orang lain salah paham"

"Kenapa kamu ngagetin aku"

"Enggak ngagetin cuman manggil"

"Ini semua salah kamu"

"Salah kamu lah"

"Kamu"

"Ya salah kamu qilu"

"Udah, udah. Kamu mau kemana?" Ucap qilu mengalah

"Mau kerumah sakit, ketemu ibu" ucap Araya

"Yaudah aku anterin" jawab qilu sambil menarik tangan Araya keluar rumah, lalu membukakan pintu untuk Araya. Qilu masuk kemobil dan menjalankan mobilnya.

Letakkan Kepalamu Di BahukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang