[edited]
Bel sekolah berbunyi menandakan kalau para murid diperbolehkan pulang. Tanpa sadar aku membuat sebuah senyuman lebar. Dengan semangat aku merapikan barang-barangku lalu bergegas keluar kelas bersama Lexi dan kami berpisah di gerbang sekolah. Aku pun berjalan sendirian ke mobil. Aku memang mengendarai sendiri. Maksudku, aku memiliki mobil pribadi. Tetapi, mengingat kemarin hari pertamaku sekolah, aku tidak diijinkan membawa mobil sendiri.
Dengan perlahan aku membuka pintu mobil. Tiba-tiba ada seseorang berlari dan langsung masuk ke dalam mobilku. Hey, apa-apaan dia!
Aku pun membuka pintu mobil lebih lebar. Melihat siapa yang dengan lancangnya masuk ke dalam mobilku. Matt? Apa maunya?
"Keluar!" Kataku dengan nada ketus tanpa dibuat-buat. Matt yang sekarang berada di dalam mobilku masih terengah-engah. Tanpa ijin, dia meminum air mineral dengan kemasan botol yang sengaja aku sediakan di mobil. Setelah menghabiskan satu botol air mineral itu dia pun tertawa kecil.
Apa yang lucu?
"Kita kapan berangkatnya?" Dia bertanya dengan wajah dan nada polos. Aku pun menghembuskan nafas berat lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di jok pengemudi tak lupa aku tutup pintunya. Lalu, aku menatapnya dengan tatapan ceritakan-kalau-tidak-kau-kupenggal.
"Okay okay, jangan tatap aku seperti itu" Dia menyahut malas. Sopan sekali dia.
"Ceritakan!"
"Mobilku sedang di bengkel. " Setelah mengatakannya dia malah menghembuskan nafas berat. Seharusnya yang melakukan itu aku! Maksudku, saat ini aku yang repot!
"Cih, where is your friend?" Ucapku masih dengan nada yang sama. Dia yang disebelahku malah melihat-lihat kanan dan kiri. Apa lagi maunya?
"Persediaan air mineral sudah habis." Aku memutar bola mataku. Matt pun menatapku lalu nyengir. Ketawa lagi. Sialan.
"Tau aja. Kapan kita pulangnya?" katanya diiringi ekspresi santai. Kalau dilihat-lihat dia lumayan oke.
Shit! Apa yang baru saja kupikirkan?!
Aku menghidupkan mesin dan kujalankan mobil ini perlahan. Tiba-tiba aku sadar sesuatu. Sejak kapan perempuan yang menjadi sopir seorang lelaki? Refleks aku langsung mengerem mendadak. Dapat kulihat Matt terjungkal ke depan karena tidak memakai sabuk pengaman. Tak dapat kutahan tawa langsung meledak dari mulutku.Matt pun mendengus di sampingku sambil mengutukku pelan.
Tetapi karena aku penganut kesetaraan aku pun kembali menjalankan mobil menuju rumahku. Kini, aku hanya bersenandung kecil diiringi alunan musik dari radio yang kebetulan sedang memutar lagu dari Demi Lovato yang berjudul Really Don't Care Featuring Cher Lloyd. Lagu pun berganti menjadi lagu dari Maroon 5 yang berjudul One More Night. Kini, aku dapat mendengar Matt bernyanyi walaupun pelan. Aku pun juga ikut bernyanyi pelan. Tidak ada salahnya 'kan sejenak aku melupakan masalahku dengannya?
Lagu terus berganti dan sepanjang perjalanan mobil dipenuhi oleh suaraku dengannya. Sesampai di depan rumah, aku memarkirkan mobilku di pekarangan rumah dan tak lupa mematikan mobil. Setelahnya, aku berjalan ke arah pintu utama.
Tiba-tiba tanganku dicekal seseorang, aku pun berbalik dan melihat seseorang yang sudah menumpang di mobilku tadi. Mungkin dia ingin mengucapkan terima kasih.
"Kau tidak menawarkanku masuk ke rumahmu?" Tanyanya dengan wajah polos, jengah dan nada yang santai. Dan... tebakanku 100 persen salah. Aku tidak pernah bertemu dengan seseorang sesopan dia sebelumnya.
"Haruskah?" Dia pun mengangguk-angguk sambil tersenyum lebar.
"No and never!"
Aku kembali berjalan menuju pintu tanpa mempedulikan makhluk yang sedang mendengus yang berdiri di belakangku. Aku pun melangkahkan kakiku ke kamar yang melewati ruang keluarga. Disana terdapat mom dan dad yang sedang bersantai. Setelah menyapa mereka, aku masuk ke kamarku yang berwarna pink muda nyaris seperti warna putih. Dengan perabot berwarna antara pink atau putih. Didominasi mawar. Aku pun letakkan tasku dan mengganti baju seragam dengan baju harian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, I Love You ; M.E
FanfictionBerawal dari kembalinya aku ke tempat kelahiranku yang sudah kutinggalkan selama 4 tahun. Aku berpikir kalau semuanya akan baik-baik saja. Tapi, sebelum datangnya Matt dan beberapa insiden itu. What should i do?