Part. 5

2K 191 0
                                        

Happy reading 💞









Jongin berlarian dilorong rumah sakit. Tadi nyonya park,istri dari bos pemilik cafe tempat kyungsoo bekerja menelfon menggunakan ponsel kyungsoo memberitahu bahwa kyungsoo pingsan saat bekerja.

Raut wajahnya terlihat sangat cemas sekarang. Dia berlarian menghiraukan keadaan sekitar.Bahkan dia mengabaikan tatapan aneh dari pengunjung rumah sakit yang lain. Yang ada dalam pikirannya sekarang hanya kyungsoo Kyungsoo dan kyungsoo.

Dari jauh terlihat wanita dengan perut buncit melambaikan tangan beserta sang suami disampingnya. Dia adalah tuan park chanyeol dan nyonya park baekhyun. Mereka adalah pemilik cafe tempat kyungsoo bekerja. Nyonya park sedang hamil tua maka dari itu perutnya membesar. Dengan tergesa-gesa jongin menanyakan perihal keadaan kyungsoo.

"tuan nyonya bagaimana keadaan kyungsoo?"  mata jongin terlihat gusar melihat wajah tuan dan nyonya park itu. Terlihat mereka juga kawatir. Bagaimanapun juga mereka telah menganggap kyungsoo sebagai adik perempuan mereka. Mereka begitu menyayangi kyungsoo seperti saudara kandung.

"jongin-a kau harus sabar, dokter sedang menangani kyungsoo"  tuan chanyeol berkata sembari mengelus pundak jongin.

Nyonya baekhyun juga terlihat semakin kawatir ketika tidak mendapati dokter yang menangani kyungsoo tak kunjung keluar. Kyungsoo masih dikelilingi oleh dokter dan juga perawat diruang icu.

"duduklah dulu,kau tak boleh stress emm. Ingat ada aegi didalam sini." ucap tuan park lagi. Mengelus perut sang istri lembut lalu mendudukan sang istri dengan sangat pelan pada kursi tunggu didepan ruang icu itu.

Jongin hanya diam tanpa menghiraukan percakapan tuan dan nyonya park. Dia masih menatap pintu ruangan yang bertuliskan "icu" itu. Kali ini dia tidak berfikir apapun kecuali kyungsoo, pusat dunianya.

30 menit berlangsung. Lalu pintu itu terbuka menampilkan sorang dokter yang tadi menangani kyungsoo. Jongin bergegas berdiri dari duduknya lalu menghampiri dokter tersebut.

"bagaimana keadaan kyungsoo dok?" 
Tanyanya tak sabaran. Terlihat wajah sang dokter seakan kelu akan mengatakan sesuatu. Jongin terus menatap gusar sang dokter yang tak kunjung memberikan jawaban.

"apakah anda keluarga dari pasien? Jika iya mohon ikut keruangan saya" tak menunggu jawaban dari jongin dokter tersebut melangkah kearah ruangannya. Jongin membuntuti sang dokter dari belakang. Sebelumnya dia berpamitan pada tuan dan nyonya park. Dia menitipkan kyungsoo sebentar selagi dia pergi keruangan dokter.

.
.
.
.
.

Tuan dan nyonya park memasuki ruangan dimana kyungsoo dirawat. Terlihat disana gadis itu terbaring lemas dengan berbagai macam selang ditubuhnya dan juga masker oksigen yang menutupi mulut dan hidungnya. Suara monitor itu menandakan bahwa detakan jantung kyungsoo dalam kondisi stabil.

Nyonya baekhyun segera berhambur mendekati kyungsoo, dia membelai wajah gadis yang sedang menutup mata itu. Lalu mengenggam tangan gadis itu erat.

"kenapa harus kau kyungsoo-ya, kenapa harus dirimu adik kecilku" ujarnya lirih disertai isakan. Nyonya park begitu menyayangi kyungsoo seperti saudara sendiri. Bahkan nyonya & tuan park pernah menyuruh kyungsoo untuk tinggal dengan mereka. Namun kyungsoo dengan lembut menolak ajakan itu. Kyungsoo mengatakan bahwa ia ingin mandiri.

Confession (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang