Happy reading 💞
.
.
.
.
Gadis itu masih setia dengan tidurnya. Alat yang sebelumnya berada dimulutnya sudah terganti dengan masker oksigen. Tubuhnya terlihat lebih kurus dan wajahnya masih terlihat pucat dan damai seolah tidak ingin bangun.Sudah seminggu kyungsoo koma. Tidak ada perkembangan yang berarti. Malah kankernya semakin menyebar ke organ yang lain. Dokter lee bahkan sudah pasrah dengan keadaan kyungsoo saat ini. Hanya dengan bantuan alat alat pada tubuhnya itu kyungsoo masih bisa bertahan. Jika semua alat itu dilepaskan maka kyungsoo tidak akan lagi bisa bertahan.
Jongin masih betah memandangi wajah sang kekasih. Seminggu ini jongin terus memantau kondisi kyungsoo. Namun tidak seperti dulu. Dia mulai bersekolah dan menjalani hari harinya seperti biasa. Dan juga ada banyak hal yang berbeda. Jongin terlihat lebih rapi tidak seperti dulu, dan dia selalu membawa buku jika menemui kyungsoo.
Ya, jongin telah berubah. Dia menjadi jongin yang lebih baik. Jongin ingin saat kyungsoo membuka matanya nanti perubahannya mampu membuat sang gadis bahagia. Karna itulah selama ini yang diinginkan kyungsoo. Dulu kyungsoo sering mengajaknya belajar,dia hanya sekedar menemani kyungsoo ke perpustakaan untuk membaca buku.
Setiap pulang dari sekolah jongin langsung menuju rumah sakit dan bermalam disana,menemani sang gadis. Makanpun ia bawa keruangan kyungsoo. Tidak ingin lagi meninggalkan sang gadis sendiri meskipun dalam keadaan tidak sadar.
"kyungsoo-ya tadi aku mendapatkan nilai sempurna untuk pelajaran matematika,aku hebat kan. Kau pasti bangga padaku " jongin berceloteh sendiri dalam keheningan. Sepulang sekolah dia akan langsung menceritakan apa saja aktivitas yang telah ia lakukan selama satu hari. Bahkan ketika belajarpun dia seolah olah sedang belajar dengan seseorang ketika menanyakan bagian yang sulit untuk ia kerjakan.
"tapi kenapa hidupku tidak sempurna ya?" ucapnya lagi. Nadanya terdengar lirih. Lalu ia menghela napas pelan. Menggenggam jemari kyungsoo lembut dan mengecupnya sayang.
"aku sudah berubah seperti apa yang kau inginkan, bangunlah sekarang kyungsoo-ya. Aku sudah tidak kuat mengahadapi semuanya sendiri" isakannya terdengar lirih bersama jatuhnya air mata itu ditangan kyungsoo. Jongin kembali terisak dikala tersadar bahwa kyungsoo masih betah dengan tidur panjangnya. Dan juga ia merasa sendiri lagi.
"apa kau sudah sangat lelah kyungsoo-ya... Apa kau sudah ingin sekali pergi, hiks kau akan meninggalkanku sendiri eoh! Kau jahat Soo-ya !" tangisannya mengeras dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya. Jongin terlihat putus asa dengan keadaan kyungsoo. Gadisnya tidak menunjukan keadaan yang membaik, malah keadaan kyungsoo semakin memburuk.
Kanker itu sudah menggerogoti tubuhnya. Hanya harapan kecil yang ia terima dari keputusan dokter. Bahkan jika dokter melepaskan alat alat pada tubuh kyungsoo maka jongin akan kehilangan gadis itu. Apa jongin egois masih mempertahankan kyungsoo dengan kondisi gadis itu yang seakan sudah siap untuk pergi.
Jongin masih mempertahankan egonya untuk mempertahankan kyungsoo. Dia masih percaya jika akan ada keajaiban untuk kyungsoo. Dia berjanji akan menjadi jongin yang lebih baik lagi jika ia diberi kesempatan membahagiakan kyungsoo sekali saja.
Suara monitor itu berbunyi keras, menampilkan garis lurus dan bunyi yang berdering menandakan sesuatu telah terjadi. Mata jongin membelalak lebar.
"Andwaeee kyungsoo-ya andwae! Ireona jebal ireona!" jongin berteriak keras seraya mengguncang tubuh kyungsoo. Dia bergegas keluar dari ruangan itu dan berteriak memanggil dokter. Melupakan bahwa disamping ranjang kyungsoo ada tombol darurat khusus untuk memanggil dokter. Dia tidak peduli itu, dia sangat panik sehingga lupa akan keberadaan tombol itu.
"hah ireona! Kubilang bangun eoh! Hah hah ireona jebal! Jongin terus mengguncang tubuh kyungsoo. Lalu dokter lee datang dengan dua orang suster. Suster menyuruh jongin untuk menunggu diluar.
Jongin menunggu diluar dengan cemas. Dilihatnya lewat kaca pintu ruangan kyungsoo dokter sedang berjuang untuk mempertahankan gadis itu.
Didalam ruang rawat itu dokter lee berusaha keras untuk mengembalikan detak jantung kyungsoo.
"200 joule!shoot!" teriak sang dokter. Menyuruh sang suster untuk terus menaikkan jumlah joule.
"300 joule! Shot!" lagi dan lagi badan kyungsoo terangkat namun mata itu masih terpejam. Detakan jantung kyungsoo dimonitor masih belum menandakan adanya perubahan. Dokter menghela nafas lelah. Lalu matanya bertatapan dengan para suster dan menggeleng lemah.
Jongin yang melihat para suster akan melepas alat alat yang ada pada tubuh kyungsoo segera berlari memasuki ruangan itu. Dia bergegas menghentikan apa yang akan para suster lakukan.
"ANDWAE! KALIAN PIKIR APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN PADA KEKASIHKU! KALIAN TIDAK LIHAT GADISKU SEDANG TERTIDUR!" jongin membentak seorang suster yang akan melepaskan masker oksigen kyungsoo. Suster itu terlihat sangat takut akan bentakan jongin. Dokter lee hanya menatap jongin sendu.
"tuan, nona kyungsoo sudah..." perkataan sang dokter terhenti dengan jongin yang menyela.
"JANGAN KATAKAN APAPUN! KAU PIKIR KAU SIAPA! KAU PIKIR KAU TUHAN HAH!" lagi lagi bentakan jongin terdengar keras. Para suster dan dokter hanya bisa menunduk. Tak berani menjawab bentakan jongin.
"kumohon,jangan sentuh kekasihku hiks jangan ganggu dia. Dia.... hiks sedang tertidur. Dia hanya kelelahan." bentakan tadi menjadi isakan lirih disertai air mata yang sudah luruh. Jongin mendekati ranjang kyungsoo lalu mencium setiap inci wajah pucat sang kekasih. Membelai wajah itu sayang.
"kau pasti sedang bermimpi indah kan? Tenang saja aku sudah menyuruh mereka untuk tidak mengganggu tidur nyenyakmu. Aku akan menjagamu disini agar mereka tidak menyentuhmu lagi." jongin berujar didepan wajah kyungsoo. Mengecupi wajah damai sang gadis. Tangannya masih menggenggam erat tangan kyungsoo. Mencoba melindungi kyungsoo dari suster yang akan melepaskan alat alat bantu pada tubuh gadis itu. Mengukung gadis itu dengan badannya untuk berjaga jaga.
Dokter yang melihat jongin tak kuasa menahan air mata. Dokter dan suster menatap jongin iba. Mereka melihat cinta jongin yang begitu besar pada gadis yang sudah tak bernyawa itu. Mereka saling pandang lalu mengangguk. Memberi tanda bahwa mereka akan memberi waktu untuk jongin.
.
.
.
.
.
TbcPreview next chapter.
"menikahlah denganku!" -jongin-

KAMU SEDANG MEMBACA
Confession (END)
FanfictionSTARING PAIR KAISOO (GS) - Kim jongin - Do kyungsoo (gs) - Other cast (addition) Hingga akhirnya aku lelah dan kau baru mengatakan "aku mencintaimu" Maafkan aku, aku menyerah. -dks Aku hanya mencintaimu, percayalah. -kji #exo #kai #jongin #do #K...