Part. 10 (end)

2.9K 190 4
                                        

Vote and comment juseyo :)

















Happy reading 💞






Sudah terhitung 3 bulan kyungsoo melakukan kemotherapy. Dokter lee juga mengatakan bahwa keadaan kyungsoo semakin membaik. Saat ini kyungsoo dan jongin sedang berjalan jalan ditaman rumah sakit dengan kyungsoo yang memakai kursi roda didorong oleh jongin. Mereka berhenti di depan danau kecil dirumah sakit tersebut.

Jongin berjalan memutar dan berhenti tepat didepan kyungsoo. Membenarkan selimut yang menutupi paha sang gadis lalu tersenyum hangat. Senyuman yang slalu ia suguhkan pada kyungsoo, ya hanya kyungsoo saja.

"cuacanya sedang bagus, kau menyukainya?" jongin bertanya sambil mengelus pipi kyungsoo lalu mengecup punggung tangan sang gadis.

"aku hanya menyukaimu" kyungsoo berkata malu malu, terlihat wajahnya yang memerah. Lalu ia menunduk tak ingin terlihat oleh jongin. Ini adalah pertama kalinya dia berbicara seolah olah sedang menggoda jongin.

"heyyy!!! Darimana kau belajar berbicara seperti itu eoh!" jongin mencoba menahan senyuman yang merekah dan gantian menggoda sang gadis. Dia bahkan sedikit shok karna ucapan kyungsoo barusan. Ada apa dengan kyungsoo. Apa dia tidak salah mendengar. Bahkan kyungsoo tak pernah sama sekali bersikap manja padanya.

"aku tentu saja belajar dari mr. Kim jongin " kyungsoo berujar sedikit lantang sambil menutupi wajahnya. Sungguh ini sangat memalukan bagi dirinya. Ntah keberanian darimana ia bisa menggoda sang kekasih.

Jongin berusaha menahan tawanya. Bahkan bibir itu serasa ingin robek karna senyuman yang tak tertahankan. Kyungsoo benar benar imut saat menggodanya. Gadis didepannya ini tak pernah sekalipun bersikap imut didepannya. Ini benar benar langka bagi jongin.

"heyyyy!!! Mana mungkin aku mengajarimu seperti itu" jongin masih setia menggoda kyungsoo. Ia berusaha menahan tangan kyungsoo untuk tidak menutupi wajah sang gadis  yang ia yakini pasti sangat merah.

"ternyata calon istriku bisa bertingkah imut juga eoh" jongin semakin gencar menggoda kyungsoo. Bahkan dia menyebut calon istri.

"jonginaaaaa!!!" kyungsoo memukul lengan jongin dengan keras.

Kyungsoo memalingkan wajahnya. Berusaha berpaling dari penglihatan jongin. Dia benar benar malu dengan tindakannya sendiri dan juga tidak tahan dengan godaan jongin. Namun perutnya seolah banyak kupu kupu yang menggelitiki. Tentu saja dia sangat senang bisa tertawa bahagia dengan orang yang sangat ia cintai. Orang yang slalu menemani disaat dia sendiri ingin menyerah akan hidupnya.

Kyungsoo menghadapkan pandangannya pada jongin yang masih setia menatapnya lalu dia meraih tangan jongin dan menggenggamnya erat.

"gomawo" kyungsoo tersenyum lembut pada jongin. Dia tentu sangat berterima kasih pada sang kekasih karena dengan bantuan jongin dia bisa menghadapi penyakitnya. Banyak yang sudah jongin korbankan untuk dirinya. Dia sadar akan cinta jongin yg begitu besar. Dia sangat menyesal karna dulu sempat meragukan perasaan jongin pada dirinya.

"saranghae... Neomu manhi saranghae!" kyungsoo berujar dengan mengelus pipi jongin. Matanya sudah berkaca kaca menahan air mata yang akan jatuh. Dia tidak bisa membendung perasaan bersalah dan juga cinta pada lelaki didepannya ini.

"bahkan jika aku terlahir lagi dikehidupan selanjutnya aku akan tetap mencintaimu soo-ya" jongin menghapus air mata kyungsoo dengan lembut. Lalu bangkit dari duduknya dan memeluk sang gadis. Sungguh rasa sayangnya pada kyungsoo sangat besar. Dia bahkan rela melakukan apapun untuk kyungsoo.

Confession (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang