1

940 118 2
                                    

Hari itu cuaca sangat indah, tapi terlalu indah untuk seorang gadis berusia 18 tahun yang baru saja dipecat dari pekerjaan sampingannya.

Dia baru saja pulang dari acara kelulusan SMA nya. Bukannya bersenang senang dengan teman, dia malah sibuk marah-marah di telepon karena tidak terima dengan keputusan pemecatannya.

"Kalian tidak bisa memecatku! Aku sampai mengambil resiko tidak bisa datang ke acara kelulusan SMA ku demi melakukan tugas bodoh dari kalian!" Teriak gadis itu pada orang yang sedang mendengarkannya di telepon.

"Kami minta maaf nona, ini bukan keputusan kami. Pak CEO lah yang membuat keputusan, dan tugas kami hanya menyampaikan saja." Jawab orang itu dengan suara prihatin.

"Tetap saja, setidaknya kau bisa menahannya agar tidak memecatku! Kau tahu seberapa besar aku berjuang setiap hari kan?!"

"Iya nona, kami semua sadar kau adalah pekerja keras dan percayalah kami sangat sedih melihatmu pergi. Tapi ini sudah keputusan CEO Jaebum, dan kalau kami coba untuk melawan, pekerjaan kami lah yang bisa terancam."

"Lupakan saja, CEO itu memang sudah tidak waras..." Gadis itu menghela nafas panjang. "Ini semua salahku juga, maaf sudah memarahimu paman."

"Tidak nona, kami sadar alasanmu dipecat benar benar tidak masuk akal. Kau adalah ilusltrator yang hebat dan kami semua akan mencoba apa yang kami bisa untuk membantu mendapatkan pekerjaanmu kembali!"

"Terima kasih..." Jawab gadis itu putus asa.

Apa yang harus kulakukan denganmu sekarang? Batin gadis itu sambil menatap kertas dalam map yang berisi gambar ilustrasi tokoh pria terindah yang pernah dibuatnya.

"Ilustrasikan pria dengan wajah ambisius! bersemangat dan menyenangkan! Pria yang bisa melakukan apa saja, namun tetap memiliki sisi polos agar terlihat menggemaskan!" Itu adalah perintah bosnya saat meminta gadis itu untuk mengilustrasikan tokoh pria kali ini.

Tapi sekarang gambar itu sudah selesai dengan sempurna tapi malah tidak tahu harus diapakan.

Harusnya gambar ilustrasi itu diserahkan kepada bosnya, tapi dia terlambat dan dipecat begitu saja. Jadi gambar itu sekarang sudah tidak berguna lagi.

Terlalu indah untuk dibuang... Gadis itu memeluk map itu kemudian duduk di salah satu bangku yang bisa dilihatnya.

Gadis itu mengeluarkan laptop dari tasnya kemudian mengambil foto ilustrasi itu menggunakan kamera ponselnya. Dia menyalakan laptopnya, kemudian membuka situs jual beli di internet karena berniat menjual gambar itu secara online.

 Dia menyalakan laptopnya, kemudian membuka situs jual beli di internet karena berniat menjual gambar itu secara online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku pria dalam gambar, aku tidak bisa membawamu pulang. Kau akan dibakar oleh ayah kalau sampai kubawa pulang. Aku harus menjualmu..." Bisik gadis itu sedih.

Matanya berkaca kaca saat melihat foto itu. Itu adalah hasil dari jerih payahnya selama berminggu-minggu. Dia membuat ilustrasi itu dengan sepenuh hati, senang, sedih, lelah, dan frustasi, sudah dilewatinya demi menyelesaikan ilustrasi tokoh itu.

Gadis itu menggerakkan kusor laptop, kemudian menekannya pada tombol 'Jual Sekarang'

CLICK!

aftermath | felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang