Tersakiti

1.1K 107 3
                                    

Jin kini menyetir mobil dengan kecepatan yang tinggi. Beruntung jalanan menuju kuil malam ini sepi sehingga memudahkan Jin untuk semakin menambah kecepatan. Sejin, Hoseok, Yoongi terduduk di kursi penumpang dengan berpegangan erat di sabuk pengaman mereka sambil berdoa dalam hati supaya mereka sampai dengan selamat sentosa. sedangkan Jimin dan Taehyung sampai memeluk Jungkook yang terduduk diantara mereka.

Beberapa menit lalu, setelah Jungkook dan Yoongi berkata jika mereka gagal. Ada telfon masuk dari Miko ke ponsel Sejin.

Miko memberitahukan jika tiba-tiba saja suasana di dekat kuil dipenuhi awan hitam. Kebetulan Miko sedang berada di kuil malam itu, untuk berkonsultasi masalah Namjoon yang ternyata tinggal bersama dengan Tamomo pada biksu penjaga kuil. Miko tau hal itu dari Taehyung yang mengiriminya pesan tadi sore.

Jin yang mendengar kabar itu meminta ganti posisi tempat duduk dengan Sejin. Sejin hanya menuruti saja lalu bertukar sehingga tadinya Sejin yang menyetir sekarang Jin.

Jin semakin mengingat jika wanita itu membawa pergi Namjoon karena tidak mau melepaskannya, membuatnya menahan marah.

"Namjoon akan kuselamatkan kau dari makhluk sialan itu, tunggulah hyung Joonie" gumam Jin dalam hati sambil menambah kecepatan laju mobilnya.

"Tuhan, tolong beri kami keselamatan untuk menyelamatkan Namjoon hyung, ku mohon" rapal doa Jimin yang semakin memeluk erat Jungkook.

***

Setibanya di kuil, Jin memarkirkan mobil sembarangan. baginya akan buang-buang waktu sedangkan salah satu temannya sedang dalam bahaya.

Jin segera turun dari mobil diikuti Sejin, Hoseok, Yoongi, Jungkook, Taehyung, serta Jimin yang mendadak mual efek dari betapa cepatnya Jin menyetir. Taehyung tampak cemas pada Jimin. Jimin hanya memberikan tatapan 'aku tak apa-apa' setelah melihat teman-temannya serta manajernya menaiki tangga arah ke kuil dengan tergesa.

Jimin harus merasa kuat demi menyelematkan hyung leadernya, Namjoon.

Hoseok berlari dengan sedikit cepat karena ketakutan dengan suasana di kuil yang mencekam. Walau ada penerangan lampu di kuil tetap saja tidak bisa mengalahkan gelapnya langit yang ditutupi awan-awan hitam diatas sana.

Di depan pintu masuk kuil sudah ada Miko yang kemudian menuntun mereka menuju halaman belakang kuil yang luas.

Langkah kako mereka terhenti ketika melihat lima biksu di depan mereka sedang menghadapi seseorang di depan sana. Seseorang itu tidak lain, Kitsune Tamomo yang kini menampakan wujud aslinya setengah manusia rubah berekor sembilan.

Tamomo memakai kimono berwarna putih-emas. Kepalanya terdapat dua telinga rubah dan ekor putihnya nampak keluar dari kimono panjangnya. Ia kini terduduk diatas batu. Di pangkuannya ada seorang pria yang tertidur. Itu adalah Namjoon.

"Nona Tamomo, tolong lepaskan pria itu" ucap salah seorang biksu.

"Tidak, pria ini adalah suamiku. Aku tidak mau melepaskan suamiku. Aku akan membawa pria ini tinggal bersama ku" Tamomo memperlihatkan sorot mata merah tajam pada biksu itu.

"Nona Tamomo, pria itu berasal dari dunia yang berbeda dari nona. Tolong kasihanilah dia, dia masih mempunyai keluarga dan teman-teman yang menyayanginya di dunia ini"

"Aku bilang tidak ya tidak!" geram Tamomo yang membuat suasana semakin mencekam.

"Baiklah jika seperti itu nona, maafkan kami" ucap biksu seakan sebuah kode untuk keempat biksu lainnya.

Keempat biksu itu membaca mantra lalu mengeluarkan tali putih yang bersinar dari kantong mereka. Mantra yang dibacanya mampu membuat tali itu memanjang dan mengikat leher, tangan, kaki, serta kesembilan ekor Tamomo.

BTS Story : HyssopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang