Penghargaan Tiada Arti

1K 93 0
                                    

Keluarga Namjoon telah tiba di rumah sakit Seoul. Kini eomma Namjoon terduduk disamping anaknya yang masih saja belum membuka kedua matanya.

"Joonie...ini eomma..apa kamu tidak merindukan eomma, hemm??" ucap lembut eomma Kim sambil mengelus pipi kanan Namjoon. setitik demi setitik air mata jatuh membasahi kedua pipinya hingga mengenai tangan kanan Namjoon yang digenggam erat oleh eomma Kim.

ibu mana yang tak akan menangis melihat anaknya terbaring tak sadarkan diri seperti ini. bahkan sudah hampir sebulan Namjoon tidak menunjukkan tanda pasti kapan ia akan terbangun.

"Joon...jika seperti ini jadinya, apa eomma salah menginjikanmu menjadi idol Joon...?" pilu eomma Kim.

eomma Kim seakan didorong kembali pada ingatan masa lalunya yang selalu memarahi Namjoon jika anaknya ini lebih suka menulis lirik-lirik lagu. bahkan eomma Kim tega menyobek lirik-lirik itu di depan Namjoon.

eomma Kim hanya ingin anaknya menjadi nomor satu dalam bidang akademik lalu mengikuti jejak sang appa menjadi pengusaha yang sukses. Namjoon mengerti keinginan eommanya, namun ia terlalu jatuh hati pada musik.

eomma Kim ingat pertama kali Namjoon membangkang lalu kabur dari rumah karena ingin terus menulis lirik lagu dan menjadi musisi. lalu demi anaknya kembali ke rumah eomma Kim menyanggupi keinginan Namjoon, anaknya.

Namjoon bekerja keras untuk membuktikan dirinya pada eomma Kim bahwa Namjoon bisa menjadi nomor satu. maka keinginan tersebut menjadi kenyataan.

grup BTS yang dipimpin Namjoon berhasil menjadi nomor satu untuk pertama kali memenangkan penghargaan di Billboard Awards mengalahkan pemenang sebelumnya Justin Bieber. eomma Kim sangat bangga pada Namjoon tentu saja.

lalu melihat kenyataan yang terjadi saat ini, ada setitik penyesalan eomma Kim yang tumbuh. seakan impian Namjoon menjadi musisi adalah yang mengantarkan anaknya, Namjoon menjadi seperti ini, koma selama hampir sebulan.

Appa Kim  mengelus pundak sang istri agar menguatkan dirinya. Namun malah suara tangisan keras yang didengarnya.

Appa Kim hanya menghela nafas sambil menguatkan hati agar tidak menangis. sedangkan Nara, anak bungsunya kini berjalan mendekati kakaknya, Namjoon.

"Oppa...ayo bangun...ayo kita pergi berbelanja menghabiskan seluruh uangmu itu oppaa.." ucap Nara yang berada disisi lain ranjang Namjoon. Nara menahan isak tangisnya melihat Oppa nya dalam keadaan seperti itu.

Di dalam ruangan itu hanya ada keluarga Namjoon. Keenam member BTS dan Sejin berpamitan pulang begitu keluarga Namjoon datang. Mereka ingin membuat privasi keluarga Namjoon dengan Namjoon.

"Jadwal kalian hari ini hanya datang ke penghargaan di acara musik" ucap Sejin yag sedang menyetir membawa pulang keenam member BTS untuk bersiap keacara penghargaan nanti malam.

Tidak ada sahutan dari keenam member BTS. Jin, Hoseok memilih memandang keluar jendela. sedangkan Taehyung memilih memandang keluar jendela, disampingnya ada Jimin yang menyandarkan kepala pada bahunya. Jungkook sedang memilih menikmati irama musik yang ia dengarkan dari headseat yang menggantung di kedua telinganya sambil menutup kedua matanya, hanya menutupnya. tidak seperti Yoongi yang menutup mata untuk tidur.

Sejin menghela nafas. situasi ini memang sulit bagi BTS. tapi semua jadwal yang tersusun tidak bisa ditunda walau tanpa kehadiran Namjoon, si leader yang sedang tak sadarkan diri.

Sejin menghentikan mobil begitu sampai di depan dorm BTS. "Jangan lupa, nanti malam jam 7 aku akan menjemput kalian untuk menghadiri penghargaan musik" ingat Sejin setelah dirasa semua member telah turun dari mobil.

"Baik hyung, terimakasih tumpangannya" balas Yoongi yang kemudian menunduk melepas pergi manejernya. sedangkan member yang lain hanya tersenyum dan ikut membungkukan badan.

*

Sambutan meriah diperuntukan untuk member BTS yang kembali berhasil membawa penghargaan di acara musik itu. Kini waktunya mereka berpidato.

"Heumm...terima kasih untuk para penggemar kami yang selalu mendukung kami tentunya. Karena tanpa kalian kami tidak akan mendapatkan penghargaan ini. Aku tau kalian masih bertanya-tanya dimana leader kami, Kim Namjoon. Sejujurnya, dia sedang tidak baik-baik saja. Kami pun merasa tidak baik-baik saja. Tapi kami merasa kembali kuat setelah menerima penghargaan ini dari kalian. Penghargaan yang membuktikan kami tidak hanya sendiri disini, ada para penggemar kami, ARMY yang selalu mendukung. Jadi aku ucapkan banyak terima kasih untuk kalian. Aku harap kalian dapat menunggu kabar baik dari kami, terima kasih" ucap Jin dengan mata berkaca-kaca.

"Ya...hiks...jadi terima kasih untuk para penggemar kami seluruhnya. Kami tidak akan mengecewakan kalian. Kami akan segera kembali begitu leader kami baik-baik saja. Jadi kumohon tunggu kami. Aku cinta pada kalian, ARMY!" ucap Hoseok.

"ARMY......sarangheo!!" teriak Jimin lalu Taehyung dan Jungkook membuat bentuk love dengan jarinya. Setelah itu para member BTS membungkukan badan, melambaikan tangan mereka. Lalu turun dari atas panggung.

Beberapa jam kemudian acara selesai. Kepulangan member BTS dihadang oleh banyaknya wartawan di luar gedung acara musik, yang menanyakan apa maksud dari perkataan Jin tadi. karena belum ada konfirmasi yang pasti dari pihak agensi BTS mengenai kondisi sekarang Kim Namjoon.

Para member memilih bungkam lalu dibantu para staf memasuki mobil mereka.

"Hyung apa kita perlu menggelar konfersi pers untuk mengatakan bagaimana keadaan Namjoon?" tanya Yoongi pada Sejin yang menyetir.

"Hemmm...aku akan bicarakan hal itu dulu dengan Bang Pd-Nim."

"Baiklah" balas Yoongi menyadarkan diri di tempat duduknya.

Tidak ada senyum kebahagiaan dari member BTS setelah mereka berhasil membawa pulang penghargaan utama di acara musik itu. seakan penghargaan ini tiada arti bagi keenam member BTS. mereka juga tidak sama sekali berniat mengambil selca untuk dibagikan pada para pengemar mereka di twitter.

Mereka semua terdiam dengan pikiran mereka masing-masing yang sama-sama memikirkan tentang kondisi Namjoon.

Jimin mengingat perkataan terakhir dokter ketika selesai memeriksa Namjoon. dokter berkata, tidak tau kapan pastinya Namjoon akan sadar. Namjoon hyung nya seperti betah untuk berlama-lama tidur.

setitik demi setitik hujan membasahi kaca mobil di samping Jimin. sama seperti hujan yang turun. perasaanya dipenuhi rinai hujan yang entah kapan akan berhenti.

"Namjoon hyung.. segeralah bangun" pilu Jimin menatap rintik hujan yang mengenai kaca mobil.

semesta seakan mengerti betapa pilunya kondisi keenam member BTS tanpa Kim Namjoon, sang leader. namun semesta tak juga mengerti mengapa tidak juga membantu untuk menghentikan pilu yang yang dirasakan keenam member BTS dengan membangunkan Namjoon dari tidur panjangnya.







































******

BTS Story : HyssopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang