MFL - 29

526 108 11
                                    

Typo bertebaran.

Selamat membaca 😊.

---
Perawat bergerak cepat mengambil alih Jungkook dan Jihyo juga mengikutinya sambil mengenggam tangan kekasihnya.

"Tenangkan dirimu. " ucap Tuan Park yang duduk disebelah Jihyo sambil mengusap pundak sang anak.

"Appa lihat itukan, aku takut kehilangan dia." ucap Jihyo dengan air mata yang terus mengalir.

Dokter Kang keluar setelah selesai memeriksanya dan terkejut melihat seorang leader dari grup terkenal berada di rumah sakitnya.

Jihyo dan Tuan Park berdiri dengan wajah cemasnya menunggu dokter Kang menjelaskan kondisi dari Jungkook.

"Kita bicarakan ini diruangan saya saja." ucap Dokter Kang berjalan duluan ke ruangannya diikuti oleh Jihyo dan Tuan Park.

"Jadi begini, pasien bernama Jeon Jungkook itu sering berkunjung ke rumah sakit saya yang berada di seoul untuk mengontrol kesehatannya. Dia sudah menjadi teman baik bagi saya. Saya sebenarnya tidak bisa memberitahu penyakitnya, karena dia sudah pernah berpesan kepada saya sebelumnya. Tapi mungkin sekarang saya harus memberitahunya kepada kalian agar makin banyak yang menjaga Jungkook. " ucapnya dengan sedikit menjedanya untuk memperbaiki kacamatanya.

"Jungkook memiliki penyakit bernama Von Willebrand Disease. Penyakit ini memiliki gejala yang hampir sama dengan Hemofilia." Jelas Dokter Kang.

Mendadak, Jihyo teringat saat dulu dirinya melihat Jungkook yang gampang kelelahan dan bahkan Donghae pernah sangat dengan keras menentang jadwal Jungkook yang sangat padat. Hatinya tidak bisa bohong, Jihyo merasa sakit karena baru mengetahuinya sekarang. Tapi dia juga tidak bisa marah kepada Jungkook.

"Aku mau ke ruangannya sekarang." ucap Jihyo dengan tergesa-gesa meninggalkan ruangan Dokter Kang.

Sesampainya di ruangan, Jihyo melihat Donghae yang tengah duduk di samping tempat tidur Jungkook. Ya, saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Jihyo sempat menelfon Donghae dan dia langsung dengan cepat pergi.

"Golongan darah AB rhesus negatif. Ini sangat sulit Jihyo, dia harus bertahan dengan semua ini dan penyakit ini tidak akan bisa sembuh." ucap Donghae dengan nada gemetar.

Donghae berdiri untuk mempersilahkan Jihyo untuk duduk di samping Jungkook. Dongahe kemudian keluar dari ruangan itu agar Jihyo bisa leluasa untuk meluapkan perasaannya.

"Kenapa kamu gak pernah cerita sama aku. Kenapa Jungkook." ucap Jihyo sambil terisak mengenggam tangan Jungkook.

"Seharusnya kamu gak perlu terus-terusan antari aku. Maunya kamu istirahat aj dirumah."

"Sayang..." lirih Jungkook yang baru sadarkan diri.

"Kamu butuh apa, nanti aku ambilin." ucap Jihyo yang langsung berdiri.

Jungkook tersenyum melihat betapa perhatiannya kekasihnya itu.

"Aku mau minum."

Dengan cepat, Jihyo mengambil gelas yang sudah berisikan air dan membantu Jungkook untuk meminumnya.

"Kamu sudah taukan?"

"Iya, kenapa tidak memberitahu dari awal? Aku khawatir sama kamu." ucap Jihyo yang membuat Jungkook tersenyum dan tangan kirinya terulur untuk mengusap kepala Jihyo.

"Jangan terlalu khawatir, aku baik-baik saja." ucap Jungkook berusaha menenangkan Jihyo.

Tak lama, pintu terbuka menampakan Tuan Park yang masuk dengan membawa beberapa makanan yang tadi di beli di kantin rumah sakit.

"Makan dulu, kamu juga harus mempunyai tenaga untuk menjaganya." ucap Tuan Park menyerahkan makanan kepada Jihyo lalu menyuruhnya untuk memakan di sofa.

Tuan Park kemudian duduk disamping Jungkook dan terlihat wajah Jungkook yang tegang.

"Hmm, Tuan apa kabar... Eh." ucap Jungkook yang merasa bingung harus memanggil Tuan Park dengan sebutan apa.

"Appa saja."

"Ah iya, Appa apa kabar. Sepertinya baik." tanya Jungkook yang malah terlihat menjawabnya sendiri membuat Jihyo dan Tuan Park tidak bisa menahan tawa mereka.

"Itu kau sudah tau, kenapa malah bertanya lagi ... Dasar aneh." ucap Tuan Park yang membuat Jungkook mengusap lehernya malu.

"Maafkan aku Appa, jujur saja aku gugup berhadapan denganmu." ucap Jungkook.

Tangan kiri Tuan Park terangkat untuk menepuk punggung belakang pelan.

"Bagaimana jika kau mau melamar anakku jika begini. Ck, aku tidak ingin mempunyai menantu yang tidak berani." ucapan Tuan Park membuat Jihyo tersedak dan Jungkook membuat mulutnya lebar karena terkejut mendengarnya.

Setelah sadar, Jungkook menutup dengan cepat mulutnya dan menatap Tuan Park dengan beraninya.

"Apa maksud Appa? Aku sama sekali tidak mengerti." tanya Jungkook bingung.

"Aku sudah tau semuanya, seseorang ku suruh untuk mengamatimu sejak mendengar kabar kalian berdua kembali menjalin hubungan. Ternyata selama ini aku salah menilaimu, aku benar-benar minta maaf nak." jelas Tuan Park .

"Tidak Appa, tidak perlu minta maaf. Aku lengah ternyata kau menerima hubunganku dengan anakmu itu. Aku janji akan menjaganya sepenuh hatiku." ucap Jungkook tersenyum lalu Tuan Park memeluknya.

"Cepat sembuh, aku tidak ingin anakku mengurusmu terus terusan. " canda Tuan Park.

"Kalau begitu, besok aku akan keluar dari rumah sakit." ucap Jungkook.

"Tidak boleh, aku tidak mau. Kamu harus dirawat sampai benar-benar pulih." ucap Jihyo.

"Ah baiklah, aku sedang tidak ingin berdebat." ucap Jungkook dengan wajah lesunya karena dirinya sebenarnya sangat tidak betah berlama-lama dirumah sakit.

Tuan Park kemudian keluar, memberikan waktu mereka berdua untum berbicara.

"Jihyo. " panggil Jungkook membuat Jihyo berbalik.

"Iya?"

"Kamu yakin memilih bersamaku setelah tau penyakit ini. Jujur, aku menyayangimu tapi tolong tinggalkan aku jika ini membebanimu. Aku akan tetap mendukungmu dikeadaan apapun." ucap Jungkook menatap Jihyo.

Detakan jantung Jungkook sangat cepat , dirinya sangat takut jika Jihyo akan meninggalkannya tapi dirinya juga tidak bisa menahan Jihyo jika dia memang tidak nyaman bersama orang yang berpenyakitan seperti dirinya.

🌟🌟🌟

Akhirnya cerita ini akan end... Uh tidak terasa ya.

Ig : Jihyopark_21

Bagaimana tanggapan kalian buat part 29 ini??

Jangan lupa di vote...

Jangan lupa juga commentnya...

Jangan jadi pembaca gelap...

18 Agustus 2019.

My First Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang