Tidak semua makhluk bisa mengerti dan memahami iktikad baik dari kita.
Ada sebuah kisah yang pernah dialami gembul. Yakni, saat dia baru belajar satu ilmu. Gembul hanya terlalu bersemangat, dia ingin sekali cepat-cepat mengaplikasikan ilmu itu. Maka saat dia melihat ada sesuatu yang tidak beres, lekas gembul mengoreksi dia, mengkritik dia seolah gembul adalah makhluk yang mutlak benar.
"Tunggu, kok kamu begini, salah! Harusnya gak gini."
"Yeuh, masa gini aja gak ngerti? Katanya udah belajar lama!"
Gembul hanya terlalu bersemangat, ia tidak sadar bahwa tindakannya justru menimbulkan reaksi perlawanan. Seperti bumerang yang kembali menyerang dirinya.
"Dasar, makhluk tidak tau adab! Makhluk fakir ilmu, kalau memang mau menyampaikan kritik, belajar adab dulu, gimana cara menyampaikan pesan agar tidak menyakiti."
"Iya, kalau memang beriktikad baik mau menasihati, nasihatilah, tapi jangan di tempat umum, itu merendahkan martabat!"
"Bodoh kok diumbar, kau itu kurang banyak belajarnya. Baru belajar pucuk doang udah belagu!"
Gembul bingung, kenapa mereka jadi marah, tujuannya mengingatkan yang lain, kan baik. Ia berseru lirih pada Maha Raja. "Tuhan, kenapa mereka tidak paham apa yang aku maksudkan? Aku tidak ingin menyakiti, aku hanya berbicara apa adanya. Aku hanya ingin belajar mengamalkan ilmu, ingin mengajak mereka, ingin membantu mereka. Apa aku salah?"
Gembul merasa lingkungan semakin menolaknya, dunia tidak menginginkannya dan semesta membencinya.
Baik gembul dan makhluk-makhluk yang ditegur oleh gembul, semuanya merasa menjadi korban. Mereka merasa tidak nyaman, tidak dihargai, diremehkan dan gembul merasa terbuang.
Mencoba untuk mengerti dan memahami makhluk hidup lain memang tidak mudah. Apa kita pernah berusaha memahami makhluk-makhluk di sekitar kita sebelum kita menuntut untuk dipahami dan dimengerti. Tidak ada salahnya bukan berpositif thinking terhadap niat baik spesies lain, sambil pelan-pelan kita ajari dia bagaimana cara berkomunikasi sehingga lawan bicara tidak merasa digurui atau bahkan direndahkan. Bila hidup ini kita dedikasikan untuk belajar, seharusnya kita tidak pernah telah cukup ilmu. Bisa jadi kita telah paham dan tau betul tentang suatu perkara lebih dari orang lain, tapi saat ada makhluk yang tiba-tiba datang mengajarkan kita tentang perkara tersebut, anggaplah kita sedang diingatkan kembali. Ucapkanlah terima kasih sambil coba berikan insight baru untuk dia.
Jember
Rabu, 28 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorphosis
RandomMetamorphosis --> Sebuah Catatan sebelum menjadi kupu-kupu. Aku ingin bercerita dan berbagi tentang isi kepalaku, em, maaf jika mengganggu, tapi aku harus melakukannya, karena aku takut kepalaku akan meledak atau monster di dalam kepalaku ini akan t...