Prolog

594 32 8
                                    


"Forbearing"
~Baeksoo : 01 ~





Ia suka saat setangkai bunga mawar itu di genggamannya.
Merah mekar dan harum,sangat cantik dan menenangkan.
Mengembangkan hati lewat bibirnya, sangat manis mempesona.
Membuat candu seekor semut yang bercicit mengadu pada sang cipta.

Sabit berbentuk,mata itu indah.
Memancarkan sejuta perasa yang bergejolak tak tertahan untuk dipendam.
Seperti langit biru yang menampakan warnanya,begitulah pula isi hatinya.

Saat ia membuka loker berniat untuk mengambil sebuah buku catatan sekolahnya,ia menemukan setangkai bunga tergeletak indah didalam.
Diatas buku catatannya,mawar itu ada.
Menggantung sebuah kalimat yang tertulis didalam secarik kertas kecil berwarna merah muda,Terikat dengan pita emas.


Aku mencintaimu.


Kalimat ungkapan penuh makna,mampu membuat hatinya berdebar tak karuan.
Serasa kupu-kupu berterbangan didalam diri membuatnya berdesir hebat.
Dan sejuta rasa yang tak dapat diartikan dalam logaritma yang biasa ia tulis dalam pelajaran matematika.

Ini menggembirakan dan layak ia catat dalam hidupnya.
Mawar ini,ia tahu siapa yang memberinya.
Maka dari itu ia ingin menemui langsung dan mengucapkan balasan hatinya.

Bibir itu masih membentuk hati.
Matanya masih membentuk sabit.
Mawar itu masih ia genggam, tak ada alasan bahwa ia begitu bahagia sejak semalam.
Dia mengucapkan kata romatis seperti buku novel romance yang pernah ia baca.
Mengucapkan selamat malam dan selamat tidur.
Sempat terheran akan diri, ia begitu mudah bahagia jika sedang bersama.


Menghirup aroma lembut sang mawar, menenangkan hatinya yang semakin berdebar ketika kaki terkukung pantofel hitam itu berbelok pada lorong koridor sekolah.
Angin juga sepertinya mendukungnya untuk bertemu, rambut panjang hitam itu menari-nari mengejek tuannya.

Dilorong itu, dilorong yang sama
Terdengarlah kekekahan bahagia antara keduanya,menghibur masing-masing diri dari lelucon yang terlontar.
Bergurau bersama bahkan sesekali menampakan sisi gemas keduanya.
Bermain bahkan melempar kekesalan sesekali dan berujung tertawa.


Terpingkal terlihat bahagia.


Telinganya sakit!
Matanya pun juga sama!
Ia mudah rapuh, tawaran candaan yang menggembirakan rasa hati itu membuatnya gila.

Melangkah kaki itu terburu mendekat.
Terbakar ia karena rasa cemburu.
Ia seorang yang pencemburu,bahkan sangat akut.

Dalam sejengkal ini pun, eksistensi nya seperti makhluk kasat mata.

"Baekhyun" Bibir hati itu menegur.
Tersirat sekali dalam nadanya sama sekali tak suka.

Pemuda itu, Baekhyun menoleh.
Namanya terpanggil tapi bibir tipis pemuda itu tak menyahut.
Wajah itu diam sebagai jawabnya.
Sementara siswi itu terdiam berdiri disamping Baekhyun,ia memasang wajah rasa yang bercampur .

"Sebaiknya aku pergi, aku permisi."
Setelah sekian lama terdiam,siswi itu bersuara dan mengundurkan diri dari tempatnya,melewati keduanya perlahan.

Forbearing (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang