Bunga Krisan

133 20 10
                                    

2014

Gadis itu berlari memasuki rumahnya dengan gembira, kabarnya ia sukses mendekati satu laki-laki di sekolahnya. Laki-laki tampan yang memiliki kepribadian dingin serta cuek itu baru saja berhasil ia ajak bicara. Laki-laki yang selama ini menjadi perhatian semasa ia masih junior high school. Gadis itu menyukainya. Tak banyak yang tahu bahwa ia menyimpan rasa itu sejak dulu, yang pasti ia tak keberatan memiliki rasa itu.

"Eomma!". Panggilnya saat mendapati sang ibu tengah menyirami kebun bunga di halaman belakang.

Melihat putri semata wayangnya tengah gembira, sampai mata itu terlihat sangat sipit karena terus tersenyum sang ibu bingung.

"Ada apa ini? Kenapa senyumnya lebar sekali? Tengah gembira eoh?". Ungkap sang ibu.

Mengangguk mantap.
"Eomma, tahu tidak. Kyungie berhasil berbicara bersamanya!". Jeritnya senang.

"Siapa? Ahh kyungie menyukai seseorang ya?". Goda Sang ibunya kepada putrinya, mencolek pipinya yang tembam.

Kyungsoo remaja mengangguk.
"Astaga, putri Eomma jatuh cinta". Goda Sang ibu lagi sembari memainkan matanya berkedip.




























"Forbearing"
~Baeksoo = 05 ~




Obat?

Jieun?

Hubungan apa ini?
Kyungsoo tengah memikirkan semua itu sampai kepalanya sangatlah pusing, Kyungsoo sendiri tidak bisa menduga duga yang mungkin saja tidak pasti. Kyungsoo tidak mau menuduh jika Baekhyun memiliki hubungan di belakangnya bersama Jieun mengingat kedekatan mereka. Perhatian Jieun dan segala perlakuan Jieun terhadap Baekhyun seperti perlakuan Kyungsoo yang penuh kasih sayang. Sementara Baekhyun, Kyungsoo tak terlalu mendapatkan hal apapun mengenai apa saja yang akan di lakukan untuk Jieun. Tapi, Kyungsoo tahu Baekhyun sering kali menatap Jieun tak biasa.

Kyungsoo tidak bodoh bagaimana ia memperhatikan keduanya, Kyungsoo tidak memiliki satu mata. Kyungsoo tahu persis bagaimana Jieun seolah tidak tahu apa-apa mengenai hubungannya dengan Baekhyun.

Kyungsoo merasa takut, sampai tak sadar jika ia menggigit kuku-kukunya. ia takut kehilangan Baekhyun sekarang. Mengetahui bagaimana Jieun selalu menatapnya menusuk. Kyungsoo bergetar ketika pikiran menelisik jauh tentang hubungan Baekhyun dan juga Jieun. Kyungsoo terlalu menyanyangi Baekhyun.

Sampai suara ketukan pintu membuat Kyungsoo tersadar, gadis itu melepaskan kuku-kukunya dari gigi. Mendengar suara lembut ibunya memanggil dari luar, Kyungsoo cepat-cepat bersiap diri dan melangkah untuk membuka pintu.

"Eomma? Kenapa?". Tanya Kyungsoo saat melihat Eommanya didepan pintu.

Sang ibu mengelus rambutnya sayang.
"Kau tidak makan malam? Eomma memasak makanan kesukaanmu". Ucap sang ibu pelan.

Kyungsoo menggeleng.
"Kyung tidak lapar Eomma". Jawabnya.

Kyungsoo tidak berbohong, ia benar-benar merasa tidak lapar malam ini. Karena, ia tengah berpikir keras yang membuatnya merasa sudah sangat kenyang.

Sang ibu mengangguk.
"Baiklah tidak apa-apa". Ibu berucap kembali sembari tersenyum mengerti.

"Kyung, didepan ada Baekhyun. Dia masih berdiri di depan pintu. Katanya ia ingin kau menyambutnya".

Hah?

Apa?

Baekhyun?

Kyungsoo menatap Eomma tak percaya.
"Baekhyun?".

Forbearing (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang