Chapter 6

2.4K 319 24
                                    

"Jika kau tidak keberatan...bisakah kau ajari aku cara mencintaimu dengan benar? Aku berjanji akan menjadi pelajar yang cepat." Gun menelan ludahnya, ia tidak suka cara Off menatapnya. Tangannya masih di pipi Gun, dan pikirannya berpacu. Off menaik setengah dari bibir bawahnya ke dalam mulutnya. "Ajari aku." Katanya lagi.

"Aku pikir kau sudah setuju untuk menjadi temanku."

"Aku tidak bisa hanya menjadi temanmu, Pumpkin." Akunya, ia terdengar serius.

Sensasi yang menerpa diri Gun membuat bagian dalam tubuhnya bersenandung, kulitnya menjadi hangat. Pada saat yang sama Gun sedang menjelajahi perairan yang tidak dikenal, merasa tidak yakin pada dirinya sendiri, sedikit takut. Ini persis seperti yang ibunya peringatkan. Tetapi apakah ia benar-benar sudah jujur ​​pada dirinya sendiri? Ia secara diam-diam dan secara pribadi menginginkan ini. Bermimpi ia akan bertemu seorang pria, yang membuatnya merasa sangat hidup dan diinginkan.

"Aku suka dengan ketebalan dan merahnya bibirmu." Off membuka mulutnya lagi saat Gun tidak kunjung merespon perkataannya. Off memajukan kepalanya dan Gun memalingkan wajahnya. Pria itu terkekeh kecil, lalu mengusap rambutnya. "Aku tidak akan menciummu sekarang, Pumpkin." Ia meyakinkan Gun dengan mengusap pergelangan tangannya. "Tapi aku akan menciummu nanti, saat kau sudah siap." Lanjutnya.

"Kau mengatakan itu seakan-akan sudah yakin aku akan memberikanmu izin untuk menciumku."

"Oh, but you will. Eventually." Jawabnya sambil menyeringai. Melihat Off dari sedekat ini, setelah dia menyatakan pengakuan cinta yang intim, membuat semua saraf Gun terasa ada yang salah. Ia bahkan tidak bisa bernafas dengan benar. "Mari kita pergi dari sini sebelum aku merubah pikiranku." Ucap Off.

"Kau duluan saja, aku masih ingin disini."

Off menggelengkan kepalanya, ia mengambil teleskop milik Gun, melipatnya dan memasukannya ke dalam tas teleskop. Terakhir ia mengulurkan tangannya pada Gun, "Besok kau ada kelas pagi, kan."

"Kau memeriksa jadwal kuliahku?" Tanyanya sambil memiringkan kepalanya, ia menatap Off dengan terheran.

"Yap."

"Sungguh tidak bisa dipercaya..."

"Let's go, Pumpkin." Off menggoyangkan tangannya kembali ke hadapan Gun. Pria kecil itu mendengus pelan sebelum akhirnya meraih tangannya. Mereka kemudian berjalan keluar dari ruang observasi dengan tangan Off yang masih menuntunnya.

Sebuah senyuman menempel di wajah Gun, perasaannya pada Off terasa sedikit lebih ringan. Mungkin saja kehidupan percintaannya akan berubah menjadi lebih baik.

Atau buruk.

***

Off masuk ke dalam bar, ia duduk di samping Oab yang sudah menyiapkan silver bullet untuknya. Oab meliriknya dan Off bisa melihat pria itu terganggu, sedikit marah lebih tepatnya.

"Seseorang memberitahuku kalau kau dan Gun keluar dari ruang observasi bersamaan." Kata Oab, Off membenarkan posisi duduknya. "Apa yang kalian lakukan disana?" Tanyanya.

Off meneguk silver bulletnya sebelum menjawab, "Hanya berbicara soal bintang dan alam semesta. Percayalah, itu sangat membosankan."

Sejujurnya, itu tidak sama sekali tidak membosankan. Waktu-waktu yang ia lewati sambil mendengarkan Gun bercerita dan menjelaskan tentang ketertarikannya dalam alam semesta, itu adalah waktu terbaik yang pernah Off lalui. Karena saat itu Gun tidak menunjukan ekspresi dinginnya pada Off, ia juga tidak bicara dengan nada yang mengesalkan. Saat itu Gun adalah Gun.

CollideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang