Off mengantarkan Gun pulang ke asrama. Itu masih terasa canggung untuk Gun karena ia tidak tahu harus mengatakan apa setelah ciuman mereka di dalam kafe tadi. Ia menyembunyikan wajahnya di punggung Off saat tangan pria itu merekatkan pelukan Gun pada pinggangnya
Ia menghentikan motornya di depan gedung asrama. Gun turun dari atas motor Off, menundukan kepalanya sambil mengembalikan helm Off.
"Terima kasih sudah mengantarku."
Off tersenyum kecil, ia mengambil helm itu dan juga menarik tangan Gun. "Hei, bukan kau saja yang malu. Aku juga."
"Kau terlihat biasa saja."
"Tidak, jantungku berdetak sangat kencang sekarang." Kata Off, ia menaruh tangan Gun ke dadanya, membuatnya merasakan debaran jantungnya. "Kau merasakannya, kan?"
Gun akhirnya menaikan pandangannya, "Hmm, sangat kencang."
"Ini karenamu."
Mendengar itu membuat Gun tersipu malu, ia menarik tangannya dan menggaruk belakang lehernya, "Su-sudah malam...pulanglah, aku juga akan masuk ke dalam."
Gun membalikan tubuhnya, namun Off memanggilnya lagi dengan lembut. "Gun."
"Ya?"
Ketika Gun berbalik, Off menangkup wajah Gun di tangannya dan dia menciumnya begitu dalam sehingga Gun tidak tahu siapa yang bernafas untuk siapa, tetapi mulut dan lidahnya terasa seperti madu hangat. Gun tidak tahu berapa lama itu berlangsung, tetapi ketika ia melepaskannya, Gun sudah merindukannya.
"See you in my dream."
"Holy mother of shit...apa aku baru saja melihat kalian berciuman?!" Dari belakang teriakan histeris New dapat terdengar. Ia berjalan mendekat ke arah Gun, mengeluarkan sapu tangannya dan menyeka bibirnya. "Off Jumpol brengsek! Berani-beraninya kau menaruh bibir menjijikanmu itu pada bibir temanku! Mengapa kau menciumnya?!"
"Memangnya tidak boleh?" Off bertanya, ia melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Tentu saja tidak!"
"Aku boleh menciumnya karena kami berpacaran sekarang."
"Apa?!" New terkejut bukan main. Ia menaruh kedua tangannya di bahu Gun dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. "Katakan padaku kalian tidak berpacaran."
"Kami berpacaran." Gun menjawab malu-malu. New sama sekali tidak suka dengan pernyataan itu.
Ia menoleh dan menatap Off dengan sinis, "Apa yang membuat klasik bad boy bertato menyukai pria yang manis dan polos seperti Gun?"
"New, aku benar-benar jatuh cinta pada Gun. Mengapa kau selalu curiga padaku?"
"Karena kau Off Jumpol!" Jawabnya, ia menunjuk ke arah Off. "Aku akan menaruh mataku padamu, aku akan mengamati tingkah lakumu seperti seekor burung elang."
"Mengapa kau harus mengamatiku, huh?"
"Karena semua orang di universitas Narit tahu tipemu."
"Sekarang tipeku adalah Gun."
New memutar bola matanya, "Ya, ya, ya."
Gun menarik lengan New, jika ia tidak menghentikannya, perbincangan ini akan terus berlangsung. "New, ayo kita masuk ke dalam."
New membiarkan Gun menyeretnya ke dalam asrama, ia masih menatap ke arah Off. Melihat bagaimana pria itu menyeringai ke arahnya semakin membuat New curiga. Ia akan bertanya pada Tay besok.
***
Di kencan pertama mereka sebagai pasangan, Off mengajak Gun pergi ke pergi bermain baseball.
KAMU SEDANG MEMBACA
Collide
FanficGun Atthaphan yakin dirinya bukanlah orang yang bodoh. Ia pindah dari kota kecil ke Bangkok dan kuliah di universitas Narit, dan meskipun diam-diam ia adalah seorang yang menginginkan kisah cintanya sama seperti yang ada di dalam buku, ia tetap berj...