⭐8⭐

544 82 10
                                    

Cho Seungyoun ceritanya lagi dititipin di rumah Seungwoo selama seminggu.

Orang tua Seungyoun lagi bulan madu yang ke-16 kalinya. Katanya sekalian ngerayain aniv pernikahan yang ke-26.

Kebetulan orang tua Seungwoo gak pernah ngelarang kalo temen anaknya mau nginep. Asal temennya gak 'menyimpang' aja (dibaca : homo). Takut ntar anak kesayangannya dicaplok lagi.

***

Waktu malem, Seungyoun kebangun karena gak bisa tidur kalo bukan di kasur tercinta.

Dia ngucek-ngucek mata, trus liat jam.

"Ah, masih jam 12."

Tiba-tiba Seungyoun ngerasa haus. Mau ke dapur tapi takut sendiri. Tapi Seungyoun tetep memberanikan diri keluar kamar.

Dalam perjalanannya menuju dapur, Seungyoun terus denger suara. Suara gemericik air, suara pintu kebuka, dan suara langkah kaki yang makin lama makin jelas.

Seungyoun merem. Bukannya kabur, Seungyoun malah teriak-teriak gak jelas.

"Hoi jangan ganggu urang! Urang teh macan!"

Kakinya lemes.

"Youn! Oy Seungyoun! Kenapa lu? Kesambet?"

Seungwoo tiba-tiba ada di depannya.

Seungyoun tiba-tiba meluk Seungwoo.

"Woo, rumah lu ada penunggunya ya?"

"Selama 20 tahun gue tinggal disini, gak kenapa-napa tuh!"

"Eh Woo! Temenin gue tidur ya! Pokoknya jangan pergi sebelum gue tidur!"

Seungyoun narik tangan Seungwoo ke kasurnya. Mereka gak tidur seranjang berdua, Seungyoun di kasur, Seungwoo nungguin duduk senderan di tepi kasur.

"Makanya baca doa tuh jangan kalo mau ujian doang! Sebelum tidur baca doa dulu gih! Berdoa juga biar besok masih bisa bangun."

Seungyoun berdoa sungguh-sungguh.

"Besok kalo bangun, jangan lupa bersyukur ya!"

"Iya."

#ThePowerofBapakSeungwoo
#ThePowerofDoaSebelumTidur

✔ HIDAYAH : PDX101 Edisi Insaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang