✴37✴

113 19 0
                                    

Minhee gak sengaja ketemu Minkyu di toko buku. Minhee senyumin, Minkyu bales senyumin. Itu karena mereka gak deket dan cuma Minhee doang yang tahu siapa Minkyu, salah satu murid teladan di sekolahnya. Sedangkan Minkyu mungkin gak tahu siapa Minhee, cuma ngerasa pernah liat aja.

Minhre ngeberaniin diri buat ngajak Minkyu ngobrol, sambil traktir makan es kacang merah.

Setelah basa-basi kayak perkenalan singkat, Minhee to the point sama apa yang mau dikatakannya.

"Pasti enak ya bisa baik di segala hal," Celetuk Minhee di tengah sendokan esnya.

"Oh apa maksud lu?"  tanya Minkyu yang sedikit tersedak saat mendengarnya.

"Hidup lu pasti dipenuhi bunga, dan pasti hanya hal-hal baik yang mendatangi lu," ucap Minhee seraya tersenyum geli.

"Tidak juga. Yang terlihat bukan berarti benar adanya, kadang yang tidak terlihat malah lebih terasa nyata. Maksud gue, lu tidak bisa menilai hanya berdasarkan apa yang terlihat, padahal kenyataannya enggak," jelas Minkyu yang tiba-tiba jadi sentimental.

Minhee dengan perlahan meletakkan sendoknya, "Benarkah? Maaf, pasti sulit juga buat lu. Gue cuma ngerasa hidup lu pasti lebih baik dari hidup gue."

Minkyu tersenyum getir.

"Ada yang gue yakini, dunia ini ibarat bayangan. Kalo lu berusaha menangkapnya, ia akan lari. Tapi kalo lu membelakanginya, ia tak punya pilihan lain selain ngikutin lu,"

"Dunia juga bisa diibaratkan kayak pasir, semakin lu erat menggenggamnya, maka akan semakin cepat hilang. Jadi gue belajar buat gak mengejarnya," sambung Minkyu.

"Kenapa?" Kini balik Minhee yang tidak mengerti.

"Kenapa?" tiru Minkyu diiringi dengan tawanya.

"Karena dunia itu hanya sesaat dan ada kehidupan yang lebih kekal, yaitu akhirat." Minkyu memberi jeda dengan menghela napas.

"Usia manusia hanya sekitar 80 sampai 90-an, waktu yang singkat bukan? itupun kalau bisa. Bahkan banyak yang kurang dari itu," sambungnya.

"Maka dari itu, di waktu yang singkat itu mari lakukan yang terbaik!" sahut Minhee menyemangati Minkyu.

"Benar, mari kita sama-sama berusaha. Untuk dunia dan akhirat," balas Minkyu seraya tersenyum. Keduanya saling menyemangati, mengobati luka masing-masing.

#DuniaituSesaat
#DuniaituDitangan
#KejarAkhirat

✔ HIDAYAH : PDX101 Edisi Insaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang