Chapter 11 | Betrayer (?) |

2.4K 99 15
                                    


"Hei !"

"??"

"Aku ada beberapa informasi penting yang harus kusampaikan kepada kalian..."

"Katakan..."

"Jadi begini...."



"Dia sudah menyuruh kita agar terus berwaspada, karena bocah Uzumaki itu sepertinya mulai mencium jejak-jejak kita..."

"!?"

"Cih ! Itu tidak mungkin !"

"Apa yang tidak mungkin?"

"Ya karena kenyataanya memang begitu !"

Sosok ini tertawa dalam kegelapan yang menutupi tempat itu.
Lawan bicara serta teman-temannya hanya memandang aneh dirinya.

"Cukup !" bentak seseorang di belakang mereka.
Tubuhnya yang tinggi serta rambut acak-acakannya cukup membuat mereka terperanjat kaget.

Mereka semua masih terdiam kaku.
Sampai akhirnya orang tadi menepuk pundak salah satu dari sekelompok mutan itu.

"Aku punya Info yang jauh lebih penting." ucapnya.

"K-ketua !?"
Pria yang diketahui ketua mereka itu tampak serius.
Maniknya menyipit.
Menandakan kalau dirinya memang serius.

"Selama aku melakukan observasi disana, aku mendapatkan banyak informasi yang mengandung si Uzumaki itu."

"Yang pertama..." ucapnya

Sekelompok mutan tadi hanya mendengar kelanjutannya.

"Gadis violet itu telah berhasil kupengaruhi.
Sungguh, dia bukan target yang sulit..."

Mereka terus menyimak perkataan ketua mereka.

"Aku ingin bertanya satu hal, Mushide..." ucap ketua mereka.
Sorot matanya sangat tajam.
Mutan yang dipanggil Mushide itu sedikit kaget.

"A-ada apa ketua ?"

"Aku mau kau terus mengawasi daerah itu, karena kau tau kan ? Daerah itu banyak diketahui orang.
Gunakan kemampuan racunmu jika ada yang memberontak atau menyerang."

"Tujuan utama kita adalah bocah Uzumaki, bocah Sharingan, dan bocah Nue itu..."

"Jalan kita masih panjang, jangan terlalu sering untuk bermalas-malasan.
Kalian harus tetap siaga dimanapun dan kapanpun."

"Baik !" ucap Mushide.

"Dan kau, Yama..."
Dia menoleh ke arah seorang mutan yang tengah duduk sambil menatap malas dirinya.

"Hm ?"

"Bisakah kau merubah sifatmu yang menyebalkan itu !?"
"Kau seperti tidak memiliki rasa hormat sedikitpun !"

"Memangnya kenapa !?" bentak Yama.

Di kelompok mereka, hanya Yama yang berani melawan sang ketua, dia merasa diperlakukan seenaknya oleh ketua mereka.

"Kau tidak pernah adil ! Kau licik."

Tangan si ketua mengepal kuat.
Ingin sekali rasanya dia menghancurkan wajah si Yama.
Tapi dia tahan.
Dia ingat tujuan utama mereka bukan itu, ada hal yang jauh lebih besar yang ingin mereka capai.

Dia hanya bisa menghela nafas kasarnya.

"Sudahlah ! Terserah kau !"

"Aku mendengar bahwa bocah itu memiliki segel Karma.
Aku tidak tau pasti apa itu segel Karma." ucap Mushide dari belakang.

One and Only [BoruSara Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang