Chapter 05 | Memory From The Past & Approaching Threat |

3.2K 119 17
                                    


Pukul 20.30 p.m Kediaman Uzumaki.

Himawari POV :

Aku berjalan ke arah ruangan utama rumahku.

"Tadaima !!!" seruku sembari merapikan rambutku yang sedikit basah karena terkena hujan tadi.
(Dia tidak tahu bahwa didepannya sudah ada singa yang seolah menatap mangsanya dengan intens.)

Tanpa dia sadari, sosok bersurai sebahu dan mata byakugan-nya yang sudah aktif dan tengah menyilangkan tangannya di depan dadanya, sedang menatapnya dengan tatapan yang errr.... horror.

"Eh ?"

"Kaa-chan?"

Hinata masih menyilangkan tangannya di depan dada, sembari mengetuk kakinya ke lantai kayu itu, menunggu jawaban putri semata wayangnya.

"K-kaa-chan?" aku bingung. Ibu dari tadi hanya diam sambil menatapku dengan tatapan menyelidiki, atau lebih tepatnya menginterogasi.

'Duh... Bagaimana ini..." batinku.
Aku lebih memilih menunduk.
Aku tak berani menatap manik Amethys ibuku.

"Ehem..." deheman ibu membuatku mendongak.
Entah hal apa yang mendorongku untuk kembali menatap mata ibu.

Himawari POV End.

"Kau dari mana saja?" tanya Hinata sambil tersenyum manis dan menutup matanya.
Tapi jangan salah... Itu adalah fake smile untuk mengelabuhi Himawari.

"Kaa-chan ulangi... Kau dari mana saja Hima ?" pertanyaan itu kembali membuat si bungsu Uzumaki itu bergidik ngeri.
Berharap ibunya tidak memarahinya habis-habisan.

"A-aku..."

"Hmm?" tanya Hinata masih tersenyum manis.

"Etto..."

'Drrttt...' getaran dari ponsel Hinata mengalihkan atensinya.

Hinata merogoh kantung celananya lalu membuka kunci ponsel itu, dibukanya Shinobi Messenger.

Dia mendapat 2 pesan atas nama 'Y.Ino'.
Atau bisa dibilang dia mendapat pesan dari teman semasa kecilnya dulu, Yamanaka Ino.

Y.Ino :

Hei Hinata, apa Himawari sudah di rumah?
Kuharap sudah.

Tadi dia pulang bersama Inojin dari taman Namikaze, jadi kau jangan memarahinya terlalu berlebihan, karena tadi hujan makanya dia berteduh di rumahku sebentar.

Hinata tersenyum membalas pesan dari Ino.

Anda :

Baiklah Ino, terima kasih...

Itulah isi pesan dari Hinata.
Dia mematikan kembali ponselnya lalu kembali menatap putrinya.
Himawari masih saja menunduk menunggu ibunya selesai menjawab pesan dari bibi Ino.

"Haaahhh... Baiklah, kau segera keringkan rambutmu yang basah itu, setelah itu mandi dengan air hangat.
Tou-chan akan memberimu misi besok bersama Tzuno dan Hiraki, Keizu-sensei sudah kami beritahu tadi siang." kata Hinata sambil membalikkan badannya menuju kamarnya.

One and Only [BoruSara Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang