Kulihat kini matamu berbinar
tanda bahagia hatimuku tahu itu
karena pernah aku nikmati masa itukulihat senyum terus mengembang di wajahmu
pertanda tak berperih lagi hatimu kinilenyap sudah awan hitam di hatimu
berganti dengan sinaran mentari yang terus hangatkan hatimuyang ku sesak kan adalah pemerannya bukanlah aku
tapi diaku sadar hebatnya dia dengan apa yang ada padanya
sedang aku?tak ku punya sepeserpun rupiah disakukujangankan untuk membawakan mu makan
untuk makan pun aku harus berpeluhaku mengikhlas pada keadaan
menerima semua kurangku
hanya tak terlalu lapang hatiku
menyaksi kini bukan aku yang mendekapmu
bukan aku yang kau genggam tanganmucinta itu masih terasa
hingga aku berperih melihat bahagiamurasa itu masih ada dihati
hingga tak mampu air mata ini mengeringhanya kata yang jadi pelampiasanku
hanya kata yang ku bait sebagai pelarianku atas perih hati ini
agar tak ku rasa kehilanganmu
cinta....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Air mata
Romanceberisi untai kata yang mewakil pada kepedihan dan rasa sakit