berkata dalam tulis

21 0 0
                                    

Kulihat kini matamu berbinar
tanda bahagia hatimu

ku tahu itu
karena pernah aku nikmati masa itu

kulihat senyum terus mengembang di wajahmu
pertanda tak berperih lagi hatimu kini

lenyap sudah awan hitam di hatimu
berganti dengan sinaran mentari yang terus hangatkan hatimu

yang ku sesak kan adalah pemerannya bukanlah aku
tapi dia

ku sadar hebatnya dia dengan apa yang ada padanya
sedang aku?tak ku punya sepeserpun rupiah disakuku

jangankan untuk membawakan mu makan
untuk makan pun aku harus berpeluh

aku mengikhlas pada keadaan
menerima semua kurangku
hanya tak terlalu lapang hatiku
menyaksi kini bukan aku yang mendekapmu
bukan aku yang kau genggam tanganmu

cinta itu masih terasa
hingga aku berperih melihat bahagiamu

rasa itu masih ada dihati
hingga tak mampu air mata ini mengering

hanya kata yang jadi pelampiasanku
hanya kata yang ku bait sebagai pelarianku atas perih hati ini
agar tak ku rasa kehilanganmu
cinta....

Sajak Air mataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang