Pusara itu kini memisah kita
ku berbatas pada segunduk tanah merah
tak bisa lagi ku tatap binar matamu yang bening
yang senantiasa memancarkan kasih sayang untukkutak bisa lagi ku dengar suaramu
yang tegas dan berwibawa itu
yang masih sampai detik ini melekat di kedua indra pendengarankubanyak petuah yang kau ajarkan padaku
banyak cerita yang kau sampaikan padaku
yang kini masih ku ingat itupun masih ku ingat lembut tuturmu ketika manjakan diri
semua tersimpan bukan hanya difikirku tapi juga di relung terdalam hatikuengkau cinta pertamaku
engkau sosok teladanku
engkau sosok idolakuayah...
kini ku berkunjung ke rumah terakhimu
menguntai bait doa untukmu
disana,ditempatmu kini
semoga keterbaikan untukmu
semoga kenikmatan yang kau dapatkan
hanya itu yang ku mampu lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Air mata
Romanceberisi untai kata yang mewakil pada kepedihan dan rasa sakit