Kawan,lupakah engkau padaku?
lama tak kudengar suaramu kini
kupingku merindu pada rengek manjamu saat memintaku membelikanmu sepotong roti
dikala hujan di sore itukawan,lupakah engkau padaku
sudah lama pandanganku tak beradu dengan pandangmu
mata yang penuh dengan kecerian
mata yang penuh dengan semangatkawan,lupakah engkau padaku?
banyak kisah yang telah kita ukir dulu bersama
saat dulu kita membolos bersama
karena tugas yang tak terselasaikan
atau tak ingatkah ketika dulu disini,ditempat ini kau menangis karena ditinggal kekasihmu?ah,terlalu banyak kisah yang tersimpan di otak kecilku
semua tentang mu
tentang kita
tentang mimpi kita
tentang janji kitadimanakah dirimu kini?
berbisiklah agar ku tahu engkau ada
menjejaklah agar ku mencarimutak rasakah rindu ini begitu menyesak
tak tahu kah dirimu
disetiap detik yang berputar ku menunggumu untuk sekedar menyapa kembali
tidak lebih hanya sekedar ingin ku tahu kabarmu,tentang apa yang telah kau capaihadirlah dalam mimpiku
ya walau hanya dalam mimpi
inginku berjumpa denganmu
tertawa bersama seperti dulu
menangis bersama seperti dulu
saling berbagi beban seperti dulu
saling menguatkan seperti dulubatinku tergores mengenang jejak diri yang telah kita untai
semua kisah itu terlalu indah untuk ku hilangkan begitu saja
berlinang ketika ku baca pesan terakhirmu dulu
yang kau sampaikan lewat secarik kertas yang kini tlah lusuh..."jangan tinggalkan shalat"
kawan,kembalilah sejenak
untuk sekedar ku lepas rinduku
walau hanya sesaat
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Air mata
Romanceberisi untai kata yang mewakil pada kepedihan dan rasa sakit