•)Maaf

45 3 0
                                    

Setelah Bella pergi dari pandangan gue dan Andre..

Gue kembali duduk di kursi taman. Begitupun dengan Andre..
Hanya ada kecanggungan yang tercipta diantara kita.

"Kenapa kemarin malam kamu minta diturunin dipinggir jalan?"tanya andre memecahkan keheningan

"Aku cape ,ndre"

"Kalo cape kenapa harus turun dari mobil aku segala?ka--"

"Cape hati dan batin. Bukan tubuh!"

"Kenapa?"

"Kamu tuh emang gak ngerti atau pura-pura gak ngerti sih?" Tanya gue kesal sambil menatap gue

"Aku emng gak ngerti"

"Mau sampai kapan kita kaya gini ndre?.. aku udah cape sama semuanya!"ucap gue lalu menatap ke depan

"Aku belum tau, sayang.. kamu sabar ya.. aku janji ,aku bakal cepet-cepet buat kembaliin ingetan Bella. Aku janji"

"Mau sampai kapan aku seperti menjadi orang ketiga seperti ini?.. aku cape.. dengan cara kamu dan Bella selalu bermesraan dihadapan aku. Apa kamu pikir aku gak sakit hati?"

Dia menunduk karena ucapan gue tadi..

"Maaf.. aku gak bermaksud.. ak--"

"Kamu masih ingatkan sama ucapan kamu yang waktu pas kamu lagi jelasin tentang kejadian di mall waktu itu?"

Dia diam dan menundukkan kepalanya sambil berfikir.

Tak lama kemudian dia mengangkat kepalanya kembali dan menatap gue

"Aku ingat"jawab dia

"Apa aku boleh meminta satu hal?"tanya gue

"Apa?"

"Tolong jaga sikap kamu disaat kamu bersama Bella dan diantara kaliannya ada aku, bisa?"

"Aku akan coba"

"Sesulit itukah untuk kamu melakukannya ,ndre?"

"Gak gitu sayang..ak"

"Apa dia sangat berarti untuk kamu?. Apa dia sangat berisi diHati kamu?. Apa kamu masih mencintai dia ,ndre?"tanya gue

"Rasa cinta aku hanya untuk kamu ,sayang.. perasaan aku ke Bella hanya perasaan seorang sahabat saja.. tolong kamu ngertiin aku"

"Kurang pengertian apa lagi aku ke kamu ,ndre?..aku selalu mengerti keadaan saat kamu mengacuhkan aku saat sedang bersama dengan Bella..aku juga selalu mengerti saat perubahan kamu terhadap aku. Ak---"

"Andre..ayo pulang" Bella tiba-tiba berdiri didepan Andre yang sedang duduk bersama gue.

Lagi-lagi tangan Bella menggantung pada tangan Andre.

"Kamu bawa mobil?"tanya Andre

"Aku naik taxi"jawab gue

"Kamu gapapa kan pulang sendiri? Soalnya ak--"ucapan Andre terpotong oleh gue

"Gapapa ko..udah biasa juga ko..kalo gitu aku duluan Bella , Andre"jawab gue lalu melangkah pergi dari hadapan mereka

............

Sesampainya gue dirumah. Gue langsung masuk ke kamar gue.
Gue menumpahkan segala rasa sakit hati gue dengan menangis.

Gue bener-bener kecewa sama Andre..

Handphone gue tiba-tiba berbunyi. Gue langsung mengambilnya dan ternyata bukan Andre lagi yang menelpon kaya sejak kemarin malam sampai jelang pagi. Ternyata sekarang Nabilla.

Gue langsung mengangkat nya

"Hallo?" Ucap gue dengan suara serak

"Hallo Chin..Lo kenapa? Lo nangis lagi? Gak cape apa setiap hari Lo nangsin si Andre terus?..mau sampai kapan Chintya?..apa Lo gaka dan niatan buat ngomong sama dia tentang isi hati Lo?"

Memang setiap ada apa-apa. Nabilla lah yang selalu ada. Nabilla yang selalu dengerin Isak tangis gue , curhatan gue. Pokonya dia adalah orang pertama yang selalu ada buat gue.

"Gue tadi ketemu Andre sama bella lagi pas ditaman. Pas gue lagi joging. Pas Bella ke toilet gue ngomongin tentang semuanya. Dan gue minta buat dia jaga sikap dia saat sedang bersama Bella dan diantaranya ada gue. Tapi Lo tau apa jawaban dia? Dia bilang kalo dia akan coba.. hati cewe mana yang gak sakit saat pacarnya kaya gitu?..hiks..gue harus apa na.?"

"Lo yang sabar ya..gue yakin Lo pasti bisa lewatin ini semua.. semangat ya.."

"Makasih na..Lo selalu ada buat gue..
Ohh iyaa..gue bntr lagi mau kesana..Lo masih di rumah sakit kan? Gue mau mandi dulu ya"

"Iya sama-sama.. iya nih gue masih di rumah sakit. Gue tunggu ya kalo gitu..bye"

"Bye"



•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'
Hi..hi..hi..

Part ini aku sengaja dibuat pendek.
Jadi maaf ya..

See you again guys 🐣❤

Detik WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang