•) Bang Kelvan?

45 4 0
                                    

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Chintya POV#

Hari telah berlalu. Semenjak kejadian api unggun 3minggu yang lalu. Gue mencoba untuk menghindari kontak mata dengan andre. Ntah Andre menyadari atau tidak. Gue merasa jika Andre memang tak menyadari dan tak perduli.

Hari ini semua siswa/i kelas 12 diliburkan selama 5hari kedepan. Karena Minggu depan akan ada ujian untuk kelulusan.

Tentang bunda dan ayah gue? Mereka menetap di Amrik. Waktu pas udah pulang dari perkemahan, bunda telpon gue dan katanya mereka akan menetap disana. Awalnya bunda ngajak gue buat tinggal disana juga sambil kuliah disana. Tapi gue menolaknya.

Karena gue lebih nyaman dinegara ini. Terlalu sulit untuk gue pergi dari negara ini. Ya, walaupun gue bukan kelahiran negara Indonesia. Tapi gue nyaman tinggal disini.

Gue asli kelahiran di Prancis.
Gue anak terakhir dari dua bersaudara. Gue punya Abang ,namanya bang Kelvan Nando Prada. Sekarang bang Kelvan sedang menjalankan tugasnya sebagai CEO disingapura.

Dan yang bikin gue bahagia ,katanya bang Kelvan akan pulang hari ini. Bilangnya sih pagi akan sampai dirumah. Tapi gue gak tau itu beneran atau engga.

Oke, back to topic!


Jam menunjukkan pukul 08:13 pagi

Sekarang gue sedang duduk diatas ranjang sambil mencengkram erat pigura yang ada didalam pelukan gue.

Gue pasti bisa!
Gue bisa lewatin semua ini.

Tok..tok..tok..

"Siapa?"tanya gue agak teriak

"Ini Abang ,dek" ucapnya

Mata gue seketika membulat. Gue langsung melempar pigura Yanga dan dalam pelukan gue tadi. Gue berlari ke arah pintu lalu membukanya.

Cklekk..

"ABANG..."ucap gue sambil memeluk erat leher bang Kelvan dengan agak berjinjit.

"Aduh dek..Abang gak bisa nafas..lepas"keluhnya. Seketika pelukan gue dileher bang Kelvan langsung terlepas.

Gue memajukan bibir bawah gue beberapa centi--merajuk.

"Kenapa ,hmm? Bibir kamu ko kedepan gini sih? Kenapa jadi monyong gini ,nih bibirnya? Kena tawon bibir kamu ya ,dek?"ucap nya disertai kekehan dengan jari telunjuk tangan kanannya menepuk-nepuk bibir gue.

Menyebalkan!

"Ishh apaan sih..Abang nyebelin!"jawab gue sambil menepis tangannya kasar.

"Abang kenapa baru pulang? Masih inget jalan pulang? Gak sekalian aja pulangnya nanti kalo udah berabad-abad!"oceh gue dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.

Tangan Bang kelvan terulur mengacak rambut gue. Sambil terkekeh.

Ishh menyebalkan , gue itu baru sisiran! Kenapa diberantakin lagi sih?!

"Aduh..aduh..ternyata adek Abang ini
Marah ya karena Abang gak lama pulangnya?..maaf sayang..Abang banyak kerjaannya disana. Tapi kamu
Tenaga aja.."ucapnya

"Tenang-tenang!. Gimana bisa tenang Abang itu susah ditanya kabar! Pulang juga lama banget lagi! Ken sebel. Aku dirumah gak ada temen. Bunda sama ayah sekarang menetap di Amerika. Abang gak kasian apa sama adek Abang sendiri?"jawab gue panjang lebar

"Iya sayang..maaf..but, don't be sad baby.. Abang bakal tinggal disini selama 1 bulan . Karena--"

"Ada tugas disini. Itu sama aja bohong. Abang bakal sibuk sama kerjaan Abang."keluh gue saat memotong ucapan bang kelvan

"Hehehehe..iyaa..tapi gaka akan sibuk banget ko..nanti kita bakal sering jalan-jalan. Sekarang mau? Mumpung kamu lagi libur juga kan?"

"Ko Abang tau?"tanya gue

"Tau lah..Abang itu banyak mata cctv
Buat ngawasin kamu."jawab nya

"Dasar over protective!. Tapi jadi jalan kan? Emang Abang gak cape? Kan baru nyampe?"ucap gue

"Ya enggaklah..kalo buat adek Abang yang cantik ini kenapa engga. Lelah Abang udah hilang karena liat kamu marah-marah kaya bunda ini.."jawabnya

"Yaudah kalo gitu aku ganti baju dulu.."


_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_

Setelah menghabiskan waktu bersama bang kelvan , akhirnya gue dan bang kelvan memutuskan untuk pulang karena tiba-tiba kepala gue pusing.

"Kamu serius gapapa dek? Kita ke dokter aja ya?"ucapnya lagi. Saat kita sudah sampai dirumah.

Entahlah sudah berapa banyak bang kelvan menanyakan itu. Gue gak tau dan gak kehitung.

"Huhhhhhhhhhhhh...Aku gapapa bang kelvan..Bang kelvan gak usah khawatir. I'm fine.."jawab gue lembut

"Yaudah kalo gitu Abang harus pergi ke kantor dulu ,gapapa ya? Ada yang harus Abang tanda tangani sekarang juga. Kamu istirahat, makan yang bener"

"Iya Abang kelvan sayang.."

"Kalo gitu Abang pergi.. assalamu'alaikum"ucap nya

"Wa'alaikumsalam.."

Setelah sampai dikamar gue langsung berjalan ke arah balkon.

Cklekk..

Hembusan angin menerpa badan gue. Gue menengadahkan kepala gue menatap langit yang memperlihatkan sang matahari sayup-sayup tak terlihat. Langit kini berwana jingga.

Tess..

Gue merasakan sesuatu basah yang baru menetes pada kulit tangan gue. Gue menundukkan kepala gue. Lalu gue tersenyum miris..

Gue langsung berlari kearah kamar mandi. Lalu gue mencuci hidung gue yang terus mengalirkan darah segar.


Gue terus mencuci hidung gue saat darahnya tak kunjung berhenti.
Gue menangis ,hal yang gue takutkan selama ini terjadi.

Tuhan..
Aku mohon ,beri aku kesempatan..
Aku hanya ingin merasakan kebahagiaan terlebih dahulu..
Tolong beri aku waktu .
Yang mampu mengembalikan semua yang telah hilang..
Aku mohon..

Lirih gue dalam hati..

Ketika gue merasakan darahnya tak berhenti-henti. Gue memutuskan untuk keramas rambut gue. Hal yang sering gue lakukan seminggu belakangan ini.

Setelah semuanya selesai gue berjalan ke arah kasur king size gue. Gue menjatuhkan tubuh gue lalu memejamkan mata gue berharap rasa pusing itu akan hilang.

•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'•'

Cuap..cuap..cuap..

Happy reading guys..
Part ini sengaja pendek karena author bikin part ini jam 23:45 malam.
DEMI KALIAN!!
Karena besok author bener-bener gak bisa bikin part.

So, jangan bersedih hati.

See you again 🐣❤



Detik WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang