Jennie sedikit memijit pelipisnya ketika menemukan salah seorang staff dari Park Yoon mengiriminya script untuk pemgambilan take berikutnya.
Rasanya kepalanya begitu pusing. Ia bahkan terlihat malas walau hanya sekedar untuk menggenggam kertas bewarna putih tersebut.
Keningnya nampak berkerut ketika menemukan salah satu adegan yang tergambar dalam kertas tersebut. Adegan dimana dirinya akan menjadi salah satu korban pelecehan seksual Kang Haneul.
"Apa-apaan ini? Bagaimana bisa mereka membuat adegan dimana Dia akan meremas bokongku? Bukankah ini terlalu berlebihan?", sungutnya mendengus. Maksudnya, ini terasa sudah diluar batas profesionalismenya sebagai seorang aktris. Hal ini benar-benar akan menghancurkan reputasinya. Karena seumur hidup menjadi seorang aktris yang kerap disanjung masyarakat, ini adalah kali pertama bagi dirinya melakukan adegan-adegan berani. Sudah berapa kali dirinya melakukan adegan senonoh dalam film ini, padahal ini masih pada perempatan jalan.
Bukan apa-apa. Tapi pautan usia antara dirinya dan Kang Haneul cukup jauh. Dan pria itu akan meremas bokongnya? Bukankah itu terdengar menjijikkan? Apa Ia harus menjadi korban pedofil hanya untuk memerankan adegan ini?
Lelah dengan si script film yang membuat otaknya semakin berputar akibat adegan tidak mengenakkan yang akan terjadi antara dirinya dan Kang Haneul, gadis itu merubah aktivitas dengan mulai membuka ponsel. Melemparkan kertas script tersebut ke sembarang arah karena terlalu jenuh dengan alurnya yang semakin senonoh.
Gadis itu langsung disambut dengan puluhan pesan spam dari si tua Yoo Jaesuk, si ular Hwang Jun, dan... si pria dengan peran Lucas pada filmnya saat ini.
Tak perlu lagi menanyakan siapa prioritasnya saat ini. Karena Kim Jennie benar-benar tak peduli dan tak mau tahu dengan apapun isi pesan berentet dari mereka yang memenuhi daftar obrolannya. Ia bahkan tak mau tahu lagi jika kedua manusia itu masih berpijak di bumi atau tidak? Karena Ia benar-benar sudah malas berhubungan dengan orang-orang dari gedung yang menaunginya itu. Semua orang masih bisa menyebutkan dirinya masih berstatus sebagai aktris dari WayG. Namun bagi dirinya sudah tidak. Biarkan status itu masih menempel di tanda pengenalnya. Tapi Ia bersumpah akan segera keluar dari gedung itu ketika proses syuting film ini telah rampung dan dirinya akan segera mencopot label WayG dari namanya. Tak akan ada lagi kata WayG dalan hidupnya. Tidak akan pernah.
Matanya hanya fokus kepada tiga pesan yang dikirim oleh sang pria yang hampir saja tenggelam oleh pesan-pesan yang lain.
Herobin
Herobin : sudah tidur?
Herobin : aku sudah akan kembali ke lokasi syuting besok
Herobin : alkohol terlalu manjur untukku.Gadis itu berdecak pelan setelah membaca pesan dari pria tersebut. Ia baru saja akan senang karena Kim Hanbin akhirnya kembali. Itu berarti proses syuting akan segera berjalan dan berkemungkinan rampungnya akan semakin cepat. Namun bagaimana Ia bisa meruntuhkan kesenangan itu dengan kalimat tidak penting yang Ia kirim paling terakhir?
Memutar mata, gadis itu kembali bergumam, "bagaiamana bisa kau menjadikan minuman itu sebagai penawarmu? Kuharap Korea tak mengetahui obat apa yang bisa membuatmu sembuh dari penyakit. Dan kuharap ada yang bisa mengubahnya".
Herobin : sudah tidur?
Herobin : aku sudah akan kembali ke lokasi syuting besok
Herobin : alkohol terlalu manjur untukkuBAGAIMANA BISA KAU MENGATAKAN HAL ITU?
Ayolah.
Walau aku hanya penjaga citra baik dibalik topengku ini, tapi aku harus mengajarimu bahwa alkohol tak pernah sekalipun menjadi penawar untuknya yang merupakan seorang public figure.
Paling tidak kau harus menjaga kesehatanmu.
Jangan melakukan yang tidak-tidak!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROINE
RomanceApa jadinya jika kau yang dicap sebagai aktris dengan citra begitu baik harus dipasangkan dalam sebuah film dengan salah satu aktor yang super kontroversial dengan beragam skandal yang menimpa? Jangan tanyakan apakah filmnya akan laku atau reputasi...