DAY6 JAE | Me, My Boyfriend, and His "Best Friend"

Chapter 11

Gatau lagunya cocok atau gak, kalau gak cocok ya buat referensi lagu kalian aja lah ya..

____________

[🌱]

Saat aku keluar dari kos, Brian sudah menunggu di atas motornya. Dia menoleh dan tersenyum ke arahku. Berbeda dengan diriku yang hanya membalasnya dengan wajah bertanya.

"Pake jaket tebel kan? Dingin lho, Kin"

"Ini lumayan tebel kok"

"Mau ke mana nih?"

"Ke mana ya.. jalan dulu aja deh"

Aku kemudian naik ke atas motornya. Brian baru melajukan motornya setelah aku mendapatkan posisi yang nyaman untuk duduk.

Di jalan aku cuma diam, menikmati udara malam Jogja yang sedang dingin sambil memperhatikan jalanan.

"Kin? Gak tidur kan?"

"Hmm? Nggak kok"

"Sekarang jam berapa?"

Aku mengambil ponselku di dalam kantongan jaket dan menyalakannya. Di layar tertera pukul 20:50, dan di bawahnya muncul beberapa pemberitahuan. Aku melihat nama Jae di sana, dengan 20 lebih panggilan tak terjawab.

"Mau jam 9, kenapa deh?"

"Mau ke bukit bintang?

Brian bilang apa tadi? Bukit bintang? Itu bukannya di Gunung Kidul?!

"Hah?! Jauh banget"

"Cuma setengah jam ah, gak jauh-jauh amat"

Aku diam sebentar mempertimbangkan tawarannya.

Aku sedang tidak ingin menemui siapapun, jadi jika aku berhenti di suatu tempat yang masih ada di kota Jogja, pasti akan ada yang mengenalku ataupun menanyakan tentang Jae.

Aku sedang tidak ingin itu semua. Dan sepertinya Brian paham, makanya mengajakku ke Bukit Bintang. Tapi niat banget dia mau ke Bukit Bintang..

"Boleh deh"

Aku baru menjawab setelah memikirkannya.

"Kin, tangan lo kalo dingin masukin kantong jaket. Kalo jaket lo gak ada kantongannya, masukin ke kantong hoodie gua aja"

"Iya"

Di perjalanan aku terus diam. Brian justru malah menyanyi terus seakan sedang konser.

Mungkin dia sudah menyanyikan satu album. Beberapa lagu yang dinyanyikannya adalah lagu day6, lagu lainnya adalah lagu-lagu barat, seperti oasis, kodaline, bruno mars, dan ed sheeran.

Aku di sini hanya sebagai penikmat suaranya. Saat di lampu lalu lintas pun ia tetap bernyanyi.

Beberapa orang menoleh melihat Brian yang masih asik menyanyi. Aku cepat-cepat menyembunyikan wajahku ke punggungnya.

"Eh Mas Brian!"

Seseorang memanggil namanya, mungkin temannya, adik tingkatnya, atau salah satu penggemarnya.

"Mau ke mana mas?"

"Jalan-jalan"

"Eh Mas Brian sama siapa hayooo"

Aku tidak mendengar Brian menjawab, motornya justru berjalan lagi. Pasti lampu lalu lintasnya sudah berganti hijau, makanya dia cepat-cepat kabur.

"Mau request lagu apa Kin? Anggep aja lagi dengerin radio"