Jae bersama Wonpil dan Dowoon tiba di kontrakan sore harinya. Di kontrakan hanya ada Brian yang sedang asyik bermain gitar di ruang tamu.Brian: "Baru pada kelar?"
Wonpil: "Iya bang, ngobrol dulu tadi sama anak-anak"
Dowoon: "Eh bar iki maem yo, ngeleh aku" (Eh habis ini makan yuk, laper gue)
Wonpil: "Nanggung i Woon, bar maghrib sisan wae lah yo?" (Nanggung dah Woon, sehabis maghrib sekalian aja lah ya?)
Dowoon: "Iyo lah, penting sak durunge jam 7, selak pingsan aku" (Iya dah, yg penting sebelum jam 7, keburu pingsan gue)
Brian: "Lha po do rung maem?" (Lah memang belom pada makan?)
Jae yang sejak tadi duduk di sofa sambil bermain ponsel, langsung bereaksi ketika Brian berbicara bahasa jawa.
Jae: "WUIH! Bisa lo ngomong jowo!"
Brian: "Yo isoh to yo.. temen lo sekosan aja orang Semarang sama Solo, belajar makanya!"
Jae: "Ah sakarep-karep. Gua mandi duluan yak."
Dowoon: "Bang Jae menengo, ojo ngomong jowo, wagu" (Bang Jae diem aja, jangan ngomong jawa, aneh)
Jae: "Bodo amat, gua gak ngerti"
Sungjin kembali ke kontrakan sekitar jam 6 lebih sedikit. Mereka kemudian keluar mencari makan setelah sholat maghrib, kecuali Jae yang masih menunggu kabar dari Kinan.
Jae: "Lo pada duluan aja, gua nunggu kabar Kinan dulu"
Sungjin: "Kalo lo mau nyusul, telpon dulu. Biar dipesenin sekalian"
Jae: "Siap bos!"
Sedangkan Kinan di kamar kosnya...
Jam setengah 7 dia baru bangun tidur karena kelelahan. Ponselnya sudah ramai pemberitahuan chat masuk. Salah satunya dari Jae, tentu saja.
Kinan masih mengumpulkan nyawanya yang tercecer sambil membalas chat-chat dari Jae. Setelah pesan terakhirnya ke Jae, ia langsung masuk ke kamar mandi.
Jae tiba di kosan Kinan saat gadis itu baru saja selesai mandi. Pintu kamar Kinan sedikit terbuka, Jae langsung masuk ke dalam setelah melepas sepatunya.
Didekatinya Kinan yang masih sibuk menggunakan body lotion, lalu iseng menutup kedua mata gadis itu dengan telapak tangannya.
Kinan: "Jae lepasin atau aku gigit tangan kamu"
Jae: "Hahaha galak banget sih mba"
Jae melepaskan tangannya. Jangan dikira orang itu akan melepaskan Kinan begitu saja.
Kinan: "Please deh Jae, kamu kayak nggak ketemu aku berminggu-minggu aja"
Jae sudah memeluk tubuh Kinan erat, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAY6 JAE | Me, My Boyfriend, and His "Best Friend"
أدب الهواةMembangun sebuah hubungan disertai kepercayaan tidak lah mudah rupanya. Ini cerita tentangku dengan Jae, salah satu anggota band asal Jogja, dan seseorang yang dia sebut sebagai sahabatnya. ××× Starts on wattpad: 190816 Status: on going