First Love
by PrimrosebearHappy reading guys, don't forget to vote and comments. Sorry for typo.
Chapter 4
"Memangnya apa salahnya aku berubah? Salah menjadi berbeda agar kita tak di injak injak lagi? Apa salah?""Bukan itu maksud ku Suho. Aku hanya berharap kau tetap hangat dan penuh kasih sayang seperti dulu. Ku mohon jangan berubah." Irene meraih tangan suho dan menggenggam kedua tangan itu. Air mata Irene menetes kian deras.
"Apa hak mu meminta hal itu. Kau tidak berhak!!" Suho berkata dengan nada kasar dan menghempaskan tangan Irene yang menggenggam tangannya.
Irene tak tinggal diam, ia kembali menarik Suho dan memeluk pria Kim itu, Suho menengang ditempatnya, tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras. Dengan cepat ia melepaskan pelukan Irene walau dalam lubuk hatinya yang terdalam sebenarnya ia merindukan kehangatan pelukan itu.
"Berhenti ikut campur dengan urusan ku. Ku tegaskan sekali lagi kau tak berhak."
"Aku berhak karna aku mencintai mu. Aku masih mencintai mu."
Suho tersenyum miring dan menatap Irene dengan pandangan meremehkan.
"Cinta? Cinta katamu. Cihh aku tak percaya pada kata itu. Cinta hanya omong kosong belaka, sampah, tak berguna. Jadi jika kau mencintaiku maka buanglah perasaan itu. Itu menjijikan."
Setelah mengatakan hal menyakitkan itu Suho meninggalkan Irene.
Irene terduduk dilorong itu dan menangis dengan menahan isakannya agar tak ada yang mendengar.
Kenapa sesakit ini? Irene tak menyangka Suho yang baik hati dapat menyakitinya sedalam ini. Sangat sakit.
...
Suho berjalan kembali menuju tempat acara, sebelum masuk keruangan ia berhenti sejenak dan menghela nafasnya.
Irene yang berkata masih mencintainya dan kata-kata kejam yang ia ucapkan pada Irene memenuhi kepalanya. Rasa sesak menghampiri dadanya, menyakitkan.
Suho memejamkan matanya dan air mata menuruni pipi miliknya namun dengan cepat ia menghapusnya.
Menarik nafas kembali dan membuka matanya.
"Kerja bagus Suho, kau memang harus menyingkirkan sesuatu yang akan menjadi kelemahan mu. Kau harus melakukan itu atau semua yang kau bangun menjadi sia-sia." Ujar Suho berbicara pada dirinya sendiri.
...
Irene kembali kerumah tanpa melanjutkan pesta dan ia hanya mengirim pesan pada Bogum bahwa ia pulang lebih dulu. Bogum bingung akan sikap Irene dan merasa ada yang tidak beres. Tapi Irene meyakinkan Bogum bahwa ia baik-baik saja, tak ada pilihan lain Bogum pun mempercayainya.
Sekarang Irene tengah berbaring di lantai kamarnya yang dingin. Menangis dengan memukul dadanya yang terasa sakit. Kenapa? Kenapa Suho berubah? Dia tidak menyukai Suho yang sekarang.
Flashback
Irene sedang sibuk mencari buku biologi di perpustakaan sekolah. Ia menemukan buku itu berada di rak paling atas, mencoba menggapainya namun tak sampai.
Irene mendengus kesal. Kenapa dia pendek hingga tak bisa menggapai buku yang ingin ia pinjam.
"Butuh bantuan?"
Irene menoleh dan menemukan Suho yang tersenyum hangat di sampingnya.
"Ren kau butuh bantuan?" Tanya Suho lagi.
Irene mengangguk.
"Ambilkan buku itu." Ujar Irene menunjuk buku yang berada dirak paling atas.
Dengan mudah Suho mengambilkan buku itu.
"Makanya banyak-banyak minum susu biar tinggi." Ucap Suho sambil terkekeh.
Dengan kesal Irene mencubit pinggang Suho membuat Suho meng-aduh.
"aku tidak pendek, rak nya saja yang ketinggian."
"Masa??" Kata Suho dengan menampilkan wajah mengejek.
Irene kembali mencubit Suho dan kembali membuat Suho meringis kesakitan.
"Ihhh menyebalkan. Kau juga pendek tau...."
"Anggap saja aku pendek tapi kau lebih pendek dari aku ahahahahhha."
Suho tertawa namun langsung terdiam karna di tegur petugas perpustakaan.
Irene tersenyun senang nelihat suho ditatap horor oleh pak Jung, petugas perpustakaan.
Dengan menahan malu Suho membungkuk dan minta maaf pada pak Jung, setelahnya Suho malah merasa kesal karna Irene menjulurkan lidah kearahnya tanda mengejek diri nya.
Flashback end
Irene bangun dari berbaring dan menghapus air matanya. Menatap penuh tekad foto dirinya dan Suho yang ada dimeja rias miliknya.
"Bagaimana kalau aku mengembalikan Suho seperti dulu? Maka semuanya akan kembali seperti semula bukan?" batin Irene. Irene.
Pikiran ingin mengembalikan Suho seperti dulu entah kenapa masuk ke kepala Irene hingga ia bertekad melakukan apa yang ia pikirkan itu.
"Aku akan membuat Suho kembali seperti dulu. Aku pasti bisa!!" Ucap Irene.
…
Irene berjalan gontai menuju apartemen miliknya, ia membawa sekantong belanjaan yang baru ia beli dari super market di dekat sana.
Saat sampai di depan pintu apartemennya dia bingung melihat apartemen disampingnya yang beberapa minggu ini kosong pintunya terbuka. Banyak pekerja dari jasa pindahan mengangkut barang keapartemen itu.
"Tetangga baru?" gumam Irene.
Merasa harus ramah pada tetangga Irene berpikir untuk menemui tetangganya itu untuk sekedar menyapa.
Irene masuk keapartemen nya dan menaruh belanjaannya. Setelahnya ia mengambil cookies yang ia buat dan membawanya menuju rumah tetangga nya.
Para pekerja pindahan tak nampak lagi dan pintu apartemen tetangga barunya sudah tertutup.
Dengan percaya diri Irene menekan bel tetangga barunya itu, mempeebaiki tampilannya dan mempersiapkan senyuman ramah.
Pintu terbuka dan Irene makin menampilkan senyum diwajahnya.
Namun senyuman itu langsung pudar setelah melihat siapa tetangga barunya.
"Su-suho..." ucap Irene lirih.
Suho memutar bola matanya seakan ia jengah dengan keberadaan Irene.
"Dari sekian banyak kemungkinan di dunia ini kenapa kita malah bertetangga? Benar-benar sial." Ujar Suho dengan nada kesal.
.
.
.To be continued
10 oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love✔
FanfictionSUHO ❤ IRENE Cinta pertama dimasa lalu. Antara gadis cerdas dan pemberani dengan ketua kelas yang lemah. Namun mereka terpisah karna sebuah tragedi mengerikan. Hingga takdir kembali mempertemukan mereka. Dapatkah mereka memperbaiki masa lalu dan mem...