11

8 2 0
                                    

▪︎▪︎▪︎
"NOH DICARIIN SI CANTIQ DI DEPAN NOH." Roki oh Roki. Setelah mendengar Roki berteriak, Kevin maju paling depan. Matanya melirik kanan-kiri, seolah berkata mana si cantiq mana?!!!

"Eh? Tumben Ras, lo kesini? Nyari siape lau?" Kevin oh Kevin.

Mulai dari mana ya

"Jadi gue kesini mau ketemu Semesta, ada kan orangnya?" Sedikit mataku mencuri-curi pandang ke dalam kelas mereka, seolah mencari dimana dia, Semesta.

Tapi kenapa? Kenapa Semesta? Kan bisa Okan?
Iya juga ya baru kepikiran.

"WOI TATA SINI LO KAMHIR KAMHIR." ngondek gitu tangannya si Roki, cari perhatian kali ya? Tapi gunanya paras dia itu apa sebenarnya? Lah lah bodo amat bodo amat.

"Eh? Kenapa ya Ras? Kangen ya?" Tanya Semesta saat teman-temannya sudah duduk mengerjakan tugas entah apa.

"Dih? Pede gila ya lo?"

"Nih, ini yang lo cari di sana tadi kan?" Menyerahkan surat yang kutemukan di toilet siswi.

Wajahnya bersinar. Matanya berbinar. Mulutnya tersenyum, saking lebarnya seperti mau robek saja.

"Eh? Eh? Kok tau sih kok tau sih kok tauuuuuuuu?????" Banyak tingkah ya..

"Mikir." Satu kata. Biarkan saja. Supaya dia bisa berpikir, mengapa surat itu bisa ada di tanganku. Tunggu. Ya, sekarang ada di tangannya.

"Mikir?" Malah nanya lagi dia.. sabar Saras.. sabar.

"Iyalah mikir, gimana si?"

"Mikir gimana caranya biar kamu bisa jadi pacar aku gitu?" Ngawur sekali ya dia.

Sudah malas sekali. Kata-kata yang dikeluarkan dari mulutnya. Basi sekali ya?

▪▪▪

"Iya, iya mau deh.. tapi bentar ya, gue izin sama nenek gue dulu ya?"

"Iya sip." Ini si Sisca ni, ya biasa lah.. goda-godain belanja lah, nonton lah, segala hal yang biasa dilakuin perempuan.

"Aduh udah yuk cepet" pasalnya ini sudah mepet sekali dengan jam nonton siang.

"Kan gue yang ajak, kenapa lo yang repot sih?"

"INI JAM BE-RA-PA SISCA" seharusnya aku menolak saja ajakan dia tadi. Sempat-sempatnya dia begini.

Dia hanya menjawab "Yaudah si santuy" sungguh aku kesal sekali. Terlalu menyepelekan waktu.

Singkat cerita, aku sudah selesai nonton. Membeli berbagai macam makanan adalah hobiku. Seberang toko bioskop ada restaurant yang memang sedang ramai dikunjungi banyak sekali pembeli. Karena banyak sekali yang baru saja selesai nonton bioskop dan belum sempat makan siang. Dan kebetulan, restaurant ini baru saja dibuka.

Aku dan Sisca yang penasaran dengan menu apa saja yang disajikan pun mendekat. Melirak-lirik bagaimana desain interior restaurant nya.

Baru saja menengok ke arah kanan.

Ada Semesta dengan teman-temannya.

Tidak Pernah KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang