Chapter 6: Flashback

163 22 2
                                    


(Hyuna flashback)

September 2014, 00.02.

"Selamat ulang tahun, adikku!" seru Hoseok sembari membuka pintu.

"Selamat ulang tahun, adikku!" seru Hoseok sembari membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoseok menyalakan lampu kamar adiknya. Hyuna yang sudah terlelap jadi terbangun karenanya. Gadis itu duduk dan bersiap untuk memeluk kakak satu-satunya.

Hoseok memeluk adiknya hangat sambil mencium puncak kepalanya. Ia tidak menyangka bayi perempuan yang dulu ia timang-timang sewaktu kecil, kini sudah menjelma menjadi seorang remaja berusia 16 tahun. Hoseok memeluk Hyuna lebih erat.

"Oppa, kenapa repot-repot mengucapkan tengah malam?" protes Hyuna masih di dalam pelukan kakaknya. "Aku kan mengantuk."

Hoseok tersenyum, kemudian melepaskan pelukannya. Ia menangkupkan kedua tangannya di pipi Hyuna. "Aku tidak mau didahului oleh lelaki lain, kecuali appa."

Yang berulang tahun hanya menjulurkan lidahnya sambil memutar bola mata.

"Karena hari ini kau berulang tahun, kuizinkan untuk tidak masuk sekolah," ujar Hoseok mantap.

Hyuna melongo, biasanya kakaknya ini orang nomor satu yang akan marah kalau ia tidak masuk sekolah dengan alasan tidak jelas.

"Aku tidak salah dengar, hm?" Hyuna memastikan, alisnya naik satu.

Hoseok mengangguk mantap. "Hari ini temanku ada yang ingin merayakan keberhasilannya masuk sekolah kedokteran. Kebetulan kau juga berulang tahun. Momen yang tepat, bukan?"

Hyuna tambah melongo, lalu korelasinya antara dia dan teman kakaknya apa? Mengenalnya saja tidak. Hoseok yang menangkap kebingungan adiknya cepat-cepat menjelaskan. "Namanya Kim Seokjin. Dia sebenarnya teman satu angkatanku, tetapi waktu SMP ikut akselerasi sehingga sekarang lulus lebih dahulu."

"Memangnya tidak aneh ya?" tanya Hyuna ragu. "Maksudku begini, aku dan Seokjin Oppa kan tidak saling mengenal. Apa tidak akan canggung sekali nantinya?"

Hoseok tersenyum lebar, sepertinya rencana terselubungnya akan berhasil. "Maka dari itu, aku ingin memperkenalkannya denganmu, Hyuna-ya. Sepertinya kalian cocok."

"Ah, mana boleh menjodoh-jodohkanku!" Hyuna mengomel kemudian kembali ke posisi semula dan memunggungi kakaknya. "Sudah sana, kembali ke kamarmu!"

***

Hyuna

Kali ini aku terbangun agak siang karena diizinkan absen sekolah. Hoseok Oppa sudah ribut menyuruhku agar segera mandi dan memakai pakaian terbaik. Aku rasa dia sungguhan ingin menjodohkanku dengan temannya, cih.

Setelah aku pikir lagi, tidak ada salahnya juga saran dari kakakku itu. Selain karena hari ini ulang tahunku, aku juga akan berkunjung ke rumah orang yang baru kukenal. Alangkah baiknya berpakaian yang lebih manis dari biasanya dan memoles sedikit riasan di wajahku. Aku sudah sering melihat video tutorial make up, semoga aku berhasil mengaplikasikannya di wajahku. Aku harap ketika bercermin nanti bukan badut yang akan menjadi refleksinya.

SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang