Bagian 2 ; Dokumen sialan

890 135 7
                                    


Caly baru bisa memejamkan mata ketika matahari akan bangkit dari kuburnya. Dan ia terbangun karena perut lapar tepat jam 1 siang. Mata sembab, dengan rambut acak-acakan. Caly melangkah menuju dapur yang hanya berjarak sejengkal dari tempat tidurnya. Apartemennya sangat kecil, hanya 6x6 bahkan ketika ia pup, Andy bisa mendengar dengan jelas suara kentutnya. Apartemen ini ia peroleh dari penjualan barang-barang mewahnya di ebay yang luput dari perhatian Negara.

Caly mengeluarkan bacon dan telur, lalu membungkus kentang dengan aluminium foil dan memanggangnya. Hanya ada bahan makanan untuk sarapan namun demikian setidaknya bisa membuatnya kenyang sampai sore nanti. Caly terlalu enggan untuk keluar dan membeli makan siang. Ia duduk di lantai dan mulai menyalakan Tv. Menikmati kentang yang terasa hambar dan telur yang terlalu matang.

"Milyuner Axel Rhapael tengah menyiapakan pernikahannya yang kedua. Walaupun publik masih bertanya-tanya tentang istri Axel yang pertama" bunyi kalimat yang berjalan di kotak panjang bawah dari siaran berita TV. Caly hampir tersedak. Berikutnya ia melempar TVnya dengan gelas yang berisi jus jeruk, diperlukan hanya dua detik bagi jus jeruk untuk membuat TV usangnya tidak bekerja.

Caly cukup emosi, yang benar saja, ini baru setahun semenjak perceraian mereka dan Axel sudah mendapatkan penggantinya. Seorang selebritis papan atas, yang jauh dari berita buruk. Selebritis yang selalu menjadi biang kerok akan mimpi basah pria. Pujaan pria seluruh dunia, dengan segala kepintaran, sopan santun dan kedermawanannya. Mia Andriano.

Jika Mia diberitakan tengah menjadi sukarelawan di pengungsian bencana maka berita akan membandingkanya dengan Calia Akarna seorang sosialita yang tengah menghabiskan liburan di Dubai. Jika Mia diberitakan tengah menyumbangkan sebagaian pendapatannya untuk anak-anak yatim piatu maka, Caly Akarna diberitakan tengah menghabiskan uang untuk membeli sebuah gantungan tas lucu merek ternama.

"Apakah kau masih hidup?" sebuah pesan dari Andy pada ponselnya.

"Aku sempat berhenti bernafas, tapi aku hidup kembali karena aku menghirup udara." Sahut Caly

"Jika kau ingin jalan-jalan, kau bisa menghubungiku." Kata Andy, sepertinya ia sudah melihat berita di TV. Caly tidak bisa membayangkan apa jadinya ia tanpa Andy disisinya.

"Terima kasih, tapi aku harus melakukan sesuatu. Sampai besok." Sahut Caly teringat akan dokumen coklat jelek yang dikirim Axel padanya.

Caly membaca kalimat demi kalimat. Begitu pelan dan hati-hati tapi semakin lama, ia menjadi gemetar. Jantungnya berdegup kencang dan hatinya mencelos. Jadi ini alasan tiba-tiba Axel memintanya untuk bicara. Caly tertawa miris, hidupnya memang penuh dengan drama.

***

Butuh nyali besar untuk memasuki Hotel Axel. Hotel ini menjadi saksi bisu pesta pernikahannya dengan Axel, juga menjadi saksi setia bagaimana Axel meninggalkannya di malam pernikahan mereka. Tidak ada sedikitpun keinginan untuk mengulang kisah itu, semuanya penuh dengan kebohongan dan topeng. Namun Caly tidak bisa memungkiri ada kerinduan jauh di dalam hatinya untuk bersama Axel. Memperbaiki apa yang sudah ia lakukan dan menjadi istri Axel untuk selamanya. Bahagia, Ever after bersama Axel. keinginan itu membuat matanya berkaca-kaca. Caly kemudian tersenyum lebar untuk menutupi kesedihannya. ia menarik Nafas dan melangkah penuh percaya diri.

Ketukan suara tumit sepatu bergema setiap Caly mengayunkan kakinya. Bukan sepatu merek ternama, hanya sepasang sepatu indah yang kebetulan ia temukan di sebuah toko kecil dan mendapatkan diskon yang lumayan besar. pakaiannya pun bukanlah D&G atau Gucci, namun hanya jeans usang dan kemeja yang membentuk indah tubuhnya. penampilannya memang tidak memukau seperti dulu lagi tapi Caly merasa nyaman dengan apa yang ia pakai. Dan juga ia tidak berencana merayu Axel. Seperti kata Axel, mereka memang perlu bicara dan ini karena amplop sialan yang tidak mau ia buka sejak setahun yang lalu.

life is dramaWhere stories live. Discover now