Pagi ini al terbangun lebih awal dari beby, ia memandang wajah beby yang sedang tertidur ia tak tega membangunkan istrinya yang tengah terlelap, alfa memilih untuk mandi
"hmmm" beby menggeliat dan saat ia membuka mata, ia melihat suaminya sudah selesai mandi dan berganti pakaian
"kamu udah bangun?" tanya beby sambil bangun untuk duduk
"hmmm" angguk al
"udah makan belum?" tanya beby
"belum" geleng al
"ya udah bentar yah aku masak dulu" ujar beby sambil berjalan keluar kamar namun alfa mencegahnya
"mandi dulu beb!" ujar al
"mandi bisa nanti yang penting kamu makan dulu nanti sakit perut" senyum beby
"nggak mandi juga kamu tetep cantik kok" kekeh al membuat beby tersipu malu
"mah, pah!" raffi mengetuk pintu kamar beby
"Sebentar" jawab beby sambil berjalan untuk membukakan pintu
"mah fariz demam!" panik raffi
"demam?" kaget beby lantas berlari ke kamar fariz diikuti oleh alfa
"mah" senyum fariz
"kamu sakit riz?" panik beby sembari meraba kening dan leher fariz untuk mengecek suhu badan fariz
"nggak kok mah" geleng fariz
"Beb panggil dokter sekarang!" panik beby
"Apa sih beb kan kamu juga dokter gimana si" bingung alfa
"Ya udah kamu mamah periksa dulu yah" panik beby
"Nggak mau mah, cukup papah disini juga fariz nanti sembuh kok"
"biar mamah kamu yang ngecek yah" ujar al duduk disebelah fariz
"nggak pah besok juga sembuh" senyum fariz
"riz badan kamu panas sayang, nurut sama mamah yah" pinta beby
"nggak mah fariz nggak papa beneran deh" tolak fariz
"bukan nggak papa mah tapi dia itu takut darah" kekeh raffi
"riz dengerin mamah, kamu cuman mamah periksa doang nggak sampe ngeluarin darah" jelas beby
"fariz nggak mau mah"
"mamah kamu cek kamu terus kalau udah di cek kan ketahuan kamu sakit apa minumnya obat apa" jelas al
"tapi nggak ada darah kan mah?" tanya fariz was was
"nggak sayang" senyum beby
"fi ambilin tas peralatan mamah dikamar gih" perintah beby
"iyah mah" raffi berlari ke kamar beby dan kembali dengan membawa tas beby
Beby memeriksa badan fariz dan menghela nafas kasar
"syukur deh fariz cuman demam biasa, beb kamu beli obat gih" ujar beby
"obat apa?" tanya al
"nanti aku catat" senyum beby
"jagoan papah masa sakit" kekeh al
"pah fariz udah gede" cemberut fariz
"sebesar apapun anak tetap saja dimata orang tua itu hanya anak kecil yang selalu ingin dimanja" jawab al
"kayak papah kamu contohnya" tawa beby
"lah kenapa jadi aku?" bingung al
"ya kamu manja lebih dari anak kecil" jawab beby
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI JADI CINTA 2 (SELESAI)
Randomcerita kelanjutan dari Benci jadi cinta sebelumnya,, cerita ini hanya fokus terhadap kehidupan Alfariji adik kandung dari Keyza Ajeng Saputri yang masa mudanya ia habiskan dengan percuma