"Nah gini aja dek...."
"Ngapain bang?" Tanya Leo sambil deketin kupingnya ke mulut bang Ale. Bla bla bla bla... ."Ohh gitu ya bang" kata Leo sok cupu. Bang Ale ngangguk dengan berbangga. "Apa kata bang Ale?" Tanya gwe. "Bang Ale nggak bilang apa-apa kok. Ehhh kak Leo mau ngapain nih bosan" ealah dia malah lanjut nanya ke gwe. " Malu dek, sejak tadi kita di liat orang, berisik banget soalnya" gwe berbisik. "Ngapain mereka peduliin kita kak, peduliin diri aja kali" kata Leo. "Diem dek, Lo bisa di bacok Ama penumpang pesawat nih.." ungkap gwe. "Nggak mungkin kak, Leo nya kan bisik-bisik" ungkap Leo. Ahhhh lama-lama kok gwe jadi jijik ya.
Berjam-jam gwe lewatin dengan buruknya. Leo bacot ditambah bang Ale. Aduhh kapan nyampe nya sihhh.
Saking pusingnya gwe dengerin Leo. Gwe Padang earphone dan puter lagu dengan volume keras. Setidaknya yang terdengar cuma lagu dan celotehan Leo nggak kedengaran lagi. Saking enakknya denger lagu, gwe jadi ketiduran. Ahh enakknya akhirnya bisa tidur.
#####
"Kak, kak" samar-samar gwe denger suara orang manggil gwe. " Bangun kak" ohh Leo toh. "Dek bangun, Lo kan belom makan" bang Ale juga bangunin gwe.Akhirnya gwe bangun, earphone gwe udah di copot. " Makan dek, ntar Lo sakit dan yang di marahin gwe" ungkap bang Ale. Gwe ngangguk lagi pula gwe udah lapar. Tadi kayaknya ada pramugari yang nawarin makanan. Rasanya gwe nggak bawa ini dari rumah. " Lo nggak makan dek?" Tanya gwe ke Leo yang sibuk gambar di sckethbook nya. "Udah tadi" kata Leo. " Bang Ale udah?" Tanya gwe lagi. Leo ngangguk.
" Berapa lama gwe tidur?" Tanya gwe. "Hmm 3 jam mungkin" ungkap Leo. Lama juga gwe tidurnya. "Berapa lama lagi kita sampai dek?" Tanya gwe lagi. "Ealah kak, kakak sama aja kayak bang Ale banyak nanya. Bentar lagi kok" kata Leo ketus. Ohh jijik gwe dek, bukannya Lo yang suka nanya-nanya nggak jelas.
Jam terus berlalu, akhirnya kami sampai juga. 2 jam terakhir sebelum sampe, saking pegal ya kaki gwe, karena duduk terus, jadinya gwe harus sering bolak-balik ke toilet. Kaki gwe pegal banget.
"Ahhh udara gwe kangen ama Lo" teriak bang Ale di tengah ramainya bandara. " Bang kita dijemput nggak?" Tanya Leo yang kesusahan bawa barangnya. "Nggak, bunda Ama ayah sibuk. Kita langsung kerumah" ungkap bang Ale. "Alamatnya udah Abang bawa kan" tanya gwe pastiin. Bang Ale ngangguk sambil meriksa saku nya.
" Ada bang?" Tanya Leo. Bang Ale mulai panik. "ehh kok nggak ada dek" bang Ale panik imbasnya paniknya nyebar. "Cari lagi bang" kata Leo lebih panik. "astagfirullah, gwe lupa, kertasnya tadi gwe jadiin mainan si belang" ungkap bang Ale.
"Trus gimana sekarang?" Tanya Leo. "Telfon bunda" kata gwe. Kami langsung nelpon bunda sama ayah. " Ahhhh nggak nyambung nomornya mati" ungkap Leo. "Roamingnya udah di aktifin!" Tanya gwe. " Udah kak" kata Leo. " Ada yang nulis di note nggak alamatnya?" Tanya bang Ale . Kami menggeleng.
Bang Ale hembusin napas nya. "ya udah kayaknya mereka lagi meeting. Kita tunggu aja. Sekarang jalan-jalan aja dulu. Mumpung udah di sini" kata bang Ale ngasih jalan yang lain. Okelah. "Barang kita bang" tanya Leo . "Kita bawa aja dulu" kata bang Ale.
Kami turunnya di New York. Tempat yang indah memang. Lalu kami jalan-jalan sambil terus nyoba telpon dan ngirim pesan ke bunda sama ayah. " Bang Leo lapar" ungkap Leo dan gwe setuju. " Kita cari restoran halal dulu" ungkap bang Ale. Dengan cekatan, bang Ale nanya-nanya penduduk sekitar dimana restoran halal, dan ternyata restorannya nggak jauh.
Lalu kami ke restoran halal itu yang kebetulan ternyata restoran Indonesia. Kami bersyukur banget. Dan mantapnya lagi, yang punya restoran sahabat kecilnya bang Ale. Namanya bang Farhan.
" Ale?, Ini Ale kan?" Itulah awalnya kami ketemu Ama temennya bang Ale. Bang Ale balik badan. " Ya, ehhh farhannnnn" bang Ale teriak kenceng banget kesenangan kali ya?. "Jadi selama ini Lo di Amerika Han?" Tanya bang Ale. "Iya, gwe bukak bisnis di sini" ungkap temennya bang Ale.
" Nih rame-rame lagi holiday ya?" Tanya bang Farhan. " Nggak kami bakal tinggal disini. Soalnya bunda sama ayah ada kerjaan penting" ungkap bang Ale. " Masih ngomik?" Tanya bang Farhan. " Iya" kata bang Ale. "Btw, komik Lo tu disini terkenal banget. Di sini orang Indonesia yang rindu rumah ngumpul dan bicara tentang rumah masing-masing. Ahh jadi pengen pulang" kata bang Farhan. " Ohya, karena udah disini. Gwe kasih spesial VIP deh. Yuk, sekalian bawa adek sama Barang lo" kata bang Farhan .
"VIP?" Tanya Leo. Gwe ngangguk bahagia. Yessss gwe nggak pernah dapet VIP gess. Nggak hanya gwe, Leo aja bersemangat sampai-sampai bacot nya ilang, dia bilang Leo harus jaga privasi kak.
Nggak nyangka, bang Ale ada temen yang udah punya bisnis sendiri, keren, andai Abang gwe kayak dia. Lo tau, kami di kasih tempat spesial di lantai atas, nggak ada orang disana, hanya kami. Kami di suruh duduk dan di hidangin makanan khas Indonesia. Dikasih banyak, rendang, nasi kuning, bubur Manado, ahhh rasanya mau melayang. Walau udah sering makan rendang di rumah makan Padang Deket kompleks, tapi pas makan rendang yang disini rasanya enakkkk bangettt. Kayak mau nangis gwe. Kami makan lahap banget. Enak.
Sambil makan kami cerita dikit-dikit. "Btw, tadi kalian nggak langsung ke rumah baru, atau mau nyari makan aja?" Tanya bang Farhan. Tiba-tiba bang Ale ke sedek pas minum. "Alamat rumah barunya ilang bang" kata Leo nyindir yang jelas buat bang Ale. "Ealah, kok bisa sih" tanya bang Farhan. Kami jawab dengan natal bang Ale ngintimidasi. "Ohh gitu, gwe ngerti" kata bang Farhan mengerti keadaan.
"Ohya, setelah ini gwe nggak sibuk. Gwe bakal bawa lo ke suatu tempat yang bisa tunjukin dimana alamat baru Lo" ungkap bang Farhan. " Beneran bang?" Tanya Leo langsung semangat. Bang Farhan ngangguk. "Makasih bang" kata Leo sambil Salim Ama bang Farhan.
" Yuk berangkat" kata bang Farhan. "Ehh nih makasih buat makanannya, gwe bayar, nggak enak soalnya"kata bang Ale ngasih duit tunai. "Nggak perlu bayar, Lo kan temen kecil gwe. Ahh udah gwe anggap sodara malah" kata bang Farhan. "Beneran bang?" Tanya Leo pake mata berkaca-kaca segala. Bang Farhan ngangguk.
Setelah itu, pake mobilnya bang Farhan, kami pergi ke tempat yang dia bilangin tadi, gwe kagak tau namanya. Kayaknya pusat informasi.
Di sebuah ruangan yang luas yang terdapat banyak komputer dan orang-orang. Udah kayak warnet aja. " Warnet bang?canggih amat" kata Leo sok cupu. "Nggak, nah le, tuh ada yang kosong. Lo pake dan cari nama keluarga Lo" kata bang Farhan.
"Ohh gwe ngerti caranya" kata bang Farhan. " Nggak mungkin Lo kagak paham, soal online UN aja Lo retas di komputer sekolah" ungkap bang Farhan.
"Bang Ale hacker?" Tanya Leo tiba-tiba. Bang Farhan ngangguk. Wait, gwe nggak pernah tau kalo bang Ale pernah retas soal UN di sekolahnya dan sekarang bang Farhan nge iyain kalo bang Ale itu hacker. Talen terpendam bang Ale. Gwe nggak pernah tahu.
:)
*Saya tahu kalo anda banyak nemuin typo. Maklumi lah, namanya manusia. Saya bukan siluman, mutan, cyborg atau semacamnya. Manusia tak liput dari kesalahan.ʘ‿ʘ