CHAPTER 3

21 1 0
                                    

    Sampai jam 9 bang Ale masih belum balik ke rumah. Pulsa nggak ada juga buat telpon, duit sekarat. Ya udah lah gwe berangkat sekolah aja. "Dek, kakak berangkat dulu. Jangan lupa minum lemon madunya. Assalamualaikum" kata gwe. Leo setelah solat subuh, dia bilang dia kedinginan, dan flu nya bertambah parah, Yap Leo demam ringan.

    Pas gwe sampe di pintu depan, ehh ada yang ngetik pintu. "Assalamualaikum, Rayy, Leo" kata orang yang ngetok pintu. "Waalaikumsalam" kata gwe sambil buka pintu. Ehh ternyata ada bang Allan, sama bang Ale yang di bopong. "Eh bang Allan, nih bang Ale kenapa?" Tanya gwe. "Ketiduran, dia nggak tidur semalam. Abang bawa ke kamarnya ya.." ujar bang Allan. Bang Allan adalah team nya bang Ale, team komikus dan bang Allan jadi editornya. "Masuk aja bang" kata gwe.

   Yap, setelah bang Ale di bopong ke kamarnya, bang Allan pamit, soalnya tugasnya masih belum selesai. "Abang pamit ya" kata bang Allan lalu pergi.

    Ya udah deh, gwe berangkat sekolah sekarang.
                         #####

    Pulang sekolah, keadaan baik-baik saja. Leo juga udah mendingan. "Udah baikan dek?" Tanya bang Ale. "Ya, cuman flu nya masih ada" ungkap Leo yang sedang tiduran di sofa.

    " Bang, besok rapor Leo udah dibagiin. Abang tolong ambilkan ya, bunda kan nggak di sini" ungkap Leo. "Abang liat jadwal dulu" kata bang Ale. "Sok sibuk amat lu bang" kata gwe.
                       #####

    Hari terus berlanjut dan lusa kami sudah harus berangkat ke Amerika. Mulai saat itulah kami sibuk.

    "Bang Ale, kak, bunda nelpon" ungkap Leo sambil lari-lari turun ke ruang keluarga. "Angkat aja" kata bang Ale santai. "Abang aja deh.." kata Leo. Bang Ale mengangkat telponnya dan menghidupkan speaker agar kami juga bisa denger.

     "Lama amat diangkatnya. Ohya kalian udah siap-siap kan?, Lusa berangkat Lo" kata bunda. Sontak kami langsung nelan ludah, gimana, toh kami belum siap-siap, sibuk dengan urusan masing-masing.
     "Bohong ajalah bang.." bisik Leo. "Jangan dosa Lo" gwe ikutan bisik-bisik. "Kok diam?"tanya bunda lagi. "Itu bun, kami belum siap-siap" gwe jawab aja langsung. "Ya Allah, kalian ini gimana sih, lusa berangkat Lo, siap-siap sekarang, bunda nggak mau tau" bunda memulai ceramahnya. "Oke Bun" Leo langsung memotong ceramahnya bunda. "Ya udah deh, bunda tutup telponnya, assalamualaikum" kata bunda lalu nutup telpon nya.

    Sesaat awalnya kami masih mikir, gwe Pikir gwe harus apa setelah ini. "Kalau gitu, kita mulai siap-siapnya besok" kalimat bang Ale menghapus keheningan. "Ehh kok besok sihh?" Tanya Leo bingung begitu juga gwe. "Sekarang waktunya menyusun list buat barang yang bakal kalian bawa besok" ujar bang Ale. Ribet amat sih bang, tapi ada betulnya juga, ahh terserahlah ngikut aja deh gwe.

    "Leo, sini ikut Abang, kita ke barbershop, kalo bunda tau rambut kita panjang dan berantakan, we Will die.." ungkap bang Ale dengan nada yang mengerikan. Bodo, toh gwe cewek lanjut ke kamar aja ah. "Nggak mau, kita kan lagi liburan bang, Leo lagi mau nyoba rambut kayak idol Korea gitu bang, keren.." ungkap Leo. "Terserah lu lah dek, abang nggak ikut campur kalo bunda marah" kata bang Ale lalu pergi.

     Dikamar gwe lagi mikir barang penting apa yang harus gwe bawa kesana. Dalam list gwe yang jelas gwe tulis pakaian, Hoodie, jaket, novel-novel, ramen instan, mie instan, permen, coklat, soda, air mineral, keripik,dan benda penting lainnya. Kayaknya gwe bawa itu aja ya?!. Gwe lihat punya Leo aja kali ya?,mungkin dapat ide gwe.

     Terus gwe pergi ke kamarnya  Leo. Tanpa ngetuk pintu gwe langsung nyelonong ke kamarnya. "Leo.." kata gwe yang bikin dia jatuh dari kursi. PLAKKK... . "Aduh sakit" ungkap Leo sambil mengusap-usap tubuhnya. "Lihat daftar barang yang kamu bakal bawa.." kata gwe nggak peduli dia yang jatuh. "Ohh itu, Leo nggak bikin, Leo bakal mikir nanti" kata Leo ngelupain sakitnya tadi."Oh" kata gwe singkat. "lha itu doang kak?" Tanya Leo. Gwe ngangguk. "Preet nih kakak" kata Leo kesal.

    "Ohya dek, bener Lo kata bang Ale, ntar bunda marah kalo liat rambut kamu panjang gini.." kata gwe sebelum keluar dari kamarnya.. . "Nggak la kak" kata Leo nggak peduli sama peringatan yang gwe bilang. "Dek, kakak nggak mau ikut campur" kata gwe lalu balik ke kamar.

Keesokan harinya....

    Pagi-pagi buta sebelum azan solat subuh, bang Ale teriak-teriak ngebangunin kami sambil gedor-gedor pintu kamar. "Oii bangun, oii, udah pagi, kita harus siap-siap, besok berangkat, bangun" teriak bang Ale. Karena teriakan dan ketoka di pintu kamar, gwe bangun dalam keadaan terkejut dan mata terbuka lebar. Tubuh Abang gimana sih??!.

   Karena kesal gwe bangun nyamperin bang Ale yang sedang teriak di kamarnya Leo. "Bangg kok kami dibangunin sih pagi buta kayak gini?!!" Tanya gwe kesal. "Lo tau nggak dek, tadi bunda nelpon gwe dan marah-marah karena tau kita masih belum siap-siap, gwe harus jawab jujur soalnya. Karena itu, gwe nggak mau bunda marah lagi, jadi kita mulai beres-beres pagi ini, seharian " ungkap bang Ale dengan tampang sadis. Akhirnya kami bangun dan menuruti bang Ale. Kami semua udah ngerasain gimana rasanya dimarahin sama bunda, nggak cuma kami ayah aja pernah pakai Inggris american pula.

   Pagi-pagi buta, gwe mutusin buat masukin pakaian-pakaian gwe dulu. Di Amerika nya lama, jadi kata bunda bawa semua pakaian. Banyak sih, pakaian gwe numpuk di satu koper besar dan satu koper besar yang terisi setengahnya. Gwe kan nggak mungkin cuma bawa pakaian, jadi di koper besar yang isinya cuma setengah, gwe masukin novel-novel dan komik-komik yang gwe punya. Untungnya pas, hmm baru 2 koper, gwe masih harus bawa ramen dan mie instan gwe, gwe kan punya satu tas hitam, nanti gwe masukin di sana aja deh.

    Nggak lama azan subuh berkumandang, waktunya solat ke mesjid. "udah siap?" Tanya bang Ale. Gwe sama Leo ngangguk. " Udah di angsur beberesnya?" Tanya bang Ale di jalan ke mesjid. "Udah" jawab gwe sama Leo serentak. "Ohya, bang nanti Rayy mau ke supermarket bentar, mau belanja" ungkap gwe. "Wahh, pas banget kak, Leo ikut ya, Leo juga mau belanja" kata Leo. "Terserahlah" kata gwe. "Yess, ohya kak minjem duit dulu ya, duit Leo kurang" ungkap Leo dengan wajah memelas. "Hah, duit gwe aja kurang dekk, Lo malah minjem, sama bang Ale aja tuh dia kan baru ditransfer uang" kata gwe nggak setuju. "belum dikirim, pake duit lu aja dulu Rayy, ntar pas udah ditransfer, Abang ganti" kata bang Ale. "Lebihin ya, buat ganti ramen yang Lo makan Minggu kemarin bang" kata gwe. " Iya, Lo tenang aja" .

Hehe, mohon diberi saran dan kritiknya. F_g²cr

BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang