Identik (Briliant)

1.4K 70 0
                                    

Vote tanda Bintang di ujung kiri bawah ya  Readers :)


****
<<

Medallion menunggu Felix mengirimkan pesan berisi password untuk membuka box kaca dihadapannya. Tampaknya hari ini Felix terlambat mengirim pesan pada Medallion, sembari menunggu Medallion membaca ulang pesan Felix yang terdahulu

___________________________________

From: Direktur Lee

Pass: FelixL88
____________________________________

From: Direktur Lee

Pass: Lino88
____________________________________

From: Direktur Lee

Pass: Changbin88
____________________________________

From: Direktur Lee

Pass: Han88
____________________________________

"Sandi ini terlihat seperti nama-nama orang"
Guman Medallion sambari menscroll layar ponselnya naik turun

Derttt...

Medallion segera membuka pesan notifikasi itu

___________________________________

From: Direktur Lee

Pass: Hyunjin88

___________________________________

Medallion memasukan sandi yang baru saja diterimanya dari Felix kelayar sensor finger, ia membuka kotak obat yang tersimpan dikubus kaca itu dan menyuntikkannya pada Danil
"Tahanlah sedikit, aku akan menyuntikmu"
Ucapnya pelan pada Daniel yang tidak sadarkan diri
"Semoga obat yang kusuntikan ini bisa membuatmu sembuh dan bangun dari tidur panjangmu"
Ucap Medallion pada Daniel sembari memperbaiki selimutnya

Tit...tit...tit...tit...

Hyunjin memasukan sandi pada layar sensor finger dan masuk kedalam kubus kaca itu bersama Lino

"Felix tidak datang hari ini?"
Tanya Hyunjin pada Lino sembari melangkah mendekati ranjang Daniel

"Katanya dia sedang sibuk"

Hyunjin dan Lino menghentikan langkah mereka saat melihat seorang wanita berdiri disisi ranjang Daniel

"Kau dokter baru itu?"
Tanya Hyunjin pada Medallion

"Benar"
Medallion membungkuk sopan
"Saya sudah selesai, saya permisi dulu"
Medallion melangkahkan kakinya keluar dari kubus itu namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Hyunjin kepada Lino

"Kapan pria sialan ini mati! aku sudah sangat muak menunggu seperti ini"


Deg...

Tangan Medallion yang sedang memegang ampul suntikan bergetar saat mendengar ucapan mengerikan Hyunjin

"Kita tunggu saja, tidak lama lagi dia pasti akan mati"
Ucap Lino dan setelahnya menoleh kebelakang dan mendapati Medallion belum pergi dari ruangan itu
"Apa ada sesuatu yang kau lupakan nona?"
Tanya Lino pada Medallion yang berdiri mematung membelakangi mereka

"Ti_tidak, ma_maaf saya per_misi"
Ucap Medallion gugup kemudian melanjutkan langkahnya dengan terburu

Lino dan Hyunjin saling menatap satu sama lain
"Kita harus periksa CCTV"
Ucap Hyunjin curiga



CONQUER • Bang ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang