DF CLUB NIGHT
Seperti malam sebelumnya, club milik Dillan akan dikunjungi oleh kaum muda-mudi. Ada yang datang untuk lepaskan tekanan lepas berkerja. Ada juga yang datang untuk bersuka-ria.
Lebih-lebih lagi lelaki si hidung belang. Pantang nampak perempuan cantik dan seksi. Mulalah pasang pancing dan mengumpan perempuan-perempuan yang berada disana. Jika sudah dapat hasil maka dibawa check in di hotel dan membuat projek. Anak muda zaman sekarang.
Di satu sudut, Dillan dan Raul sedang duduk sambil menunggu kedatangan seseorang. Di tangan masing-masing ada segelas vodka. Sambil minum mereka memerhatikan gelagat manusia di sekeliling mereka. Malam itu mereka tidak masuk di bilik VIP seperti biasa. Kata Dillan ingin menukar angin. Sekala-sekala berada di khalayak ramai apa salahnya. Boleh juga menyaksikan gelagat manusia yang gila-gila.
"Weyy.Mana girl ko ni? Lama juga sampai? Bilang jam 10 sampai. Ini batang hidung pun belum ada. " bilang Raul. Dillan yang sedang memerhati arah dance floor itu mengalihkan pandangan kearah kawan baiknya.
"Relaxlah dude. Dorang kan perempuan. Mestilah ambil masa sikit mau bersiap. " Dillan meneguk vodkanya dan kembali memerhatikan arah dance floor.
"Dorang? Bukan ko bilang girl ko saja mau datang? " soal Raul, hairan.
"Ee.. dorang saya bilang kah tadi? Maksud saya Angel bah. Saya tercacul. " tersengih Dillan memandang Raul. Raul jeling Dillan.
"Ada-ada sajalah ko ni. "
Tidak lama tu, muncul Angel diantara manusia yang sedang menari di tengah-tengah club.
"Sorry boys. Lambat sikit. Ada hal mau kena settled tadi. " bilang Angel yang masih berdiri.
"It's okey baby. Come. Sit here. " Dillan mempelawa Angel duduk di sebelah dia.
"Wait. " Angel menoleh ke belakang dan mencari seseorang.
"Aduh.. mana pula dia ni? "
"Baby. What's wrong? " soal Dillan. Angel tidak menjawab soalan Dillan. Dia terus berlalu.
Raul yang sedang meneguk vodka itu mendongak memandang Angel yang sudah berlalu pergi dan seperti tercari-cari seseorang. Raul dan Dillan saling berpandangan. Raul angkat muka menyoal Dillan dengan bahasa badan. Dillan membalas dengan mengangkat kedua belah bahunya.
Sementara menunggu Angel datang balik. Raul dan Dillan kembali meneguk vodka di gelas masing-masing. Raul sedang memeriksa email yang dikirim oleh Ken,pembantunya.Walaupun sekarang bukan masa berkerja memang sikap Raul yang sangat workaholic. Tidak suka membuang masa pasti diisi dengan perkara yang berfaedah.
Kalau dirumah dia akan menghabiskan masa di gym mininya. Kalau tak pun menghadap buku-buku berkaitan bisnes. Dulu masa berada di sekolah menengah dia dipanggil budak nerd. Walau dimana pun berada dia pasti bersama dengan buku-buku. Buku itu ibarat kawan baik yang memberi banyak manfaat dan informasi kepadanya.
Beberapa minit kemudian, Angel berjalan menuju kearah meja yang di duduki oleh Raul dan Dillan. Dia tidak berseorangan. Angel sedang menarik tangan seseorang. Bila sampai di hadapan Dillan dan Raul. Angel terus mengambil tempat duduk di sebelah Dillan. Serentak itu mereka berbalas ciuman di bibir.
"Sorry babe. Perut kawan saya meragam tadi. By the way, babe kenalkan my BFF, Irene Grace. Reen, ini Dillan. My boyfriend." Angel perkenalkan mereka. Irene dan Dillan berbalas senyuman dan bersalaman.
"Baby, your friend so beautiful like you la. Nice to meet you, Irene. " sapa Dillan mesra.
"Of course la cantik babe. Tengok saja la kawan siapa. " Angel. Angkat bakul sendiri. Dillan mengucup pipi Angel membuatkan dia tergelak kecil.
YOU ARE READING
I'm His Surrogate( Completed )
RomanceI'm His Surrogate Sinopsis Hanya disebabkan satu masalah yang dilakukan oleh ayah kandung Irine Grace,dia dengan terpaksa menjual tubuhnya.Dengan bantuan rakannya,Angel yang bekerja sebagai pelacur kelas atasan. Dia mendapat seorang 'customer' yang...