Part 10

5.1K 185 4
                                    

Bruk!

Kaguya menutup pintu depan mobil Naruto ketika perempuan itu telah mendudukan dirinya di kursi depan samping Naruto.

"Sudah siap" Tanya Naruto dengan kepala yang menengok ke belakang, dimana terdapat Narumi yang tengah duduk anteng di atas kursi penumpang khusus bayi itu.

"Umh" gumam Kaguya dengan sedikit anggukan kepala.

"Baiklah, kita berangkat"

Naruto menghidupkan mobilnya. Suara deru mobil yang lembut terdengar seiring dengan kendaraan beroda empat itu mulai melaju meninggalkan parkiran basement gedung apartement tempat Kaguya tinggal.

.
.
.
.
.

Jalan Tol Konoha-Uzushio.

Di dalam Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu.

Kaguya bersandar dan menyamankan posisi duduknya. Ia memandang Naruto yang tengah mengemudi dengan wajah tenang. Sesekali telinganya mendengar Naruto bersenandung mengikuti lirik lagu Perfect yang dinyanyikan oleh Ed Sheeran.

"Suaramu merusak lagunya. Naruto" ucap Kaguya saat merubah posisi duduknya menjadi sedikit menyamping ke arah Naruto.

Naruto tak mengindahkan ledekan Kaguya, ia justru sedikit menaikan volume suaranya dengan senyum miring dan sesekali melirik ke arah perempuan di sampingnya itu.

"Well I found a woman, stronger than anyone I know, She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home, I found a love, to carry more than just my secrets, To carry love, to carry children of our own"

Yang dimana itu membuat wajah Kaguya memerah. Perempuan itu lalu memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain di sampingnya. Memandang gedung-gedung tinggi di kota Konoha melalui kaca jendela mobil Naruto yang tertutup.

"Naruto" gumam Kaguya.

"Hm" Naruto merespons dan sedikit menurunkan alunan musik yang didengarkannya.

"Apa yang akan kau katakan tentang Narumi pada nenekmu?" tanya Kaguya dengan masih memilih pemandangan di luar mobil sebagai fokus pandangannya.

"Yah, mengenalkan dia sebagai cicitnya" ucap Naruto ringan.

Kaguya berbalik kembali menghadap ke arah Naruto.

"Apa itu tidak akan terlalu mengejutkannya, terlebih Naruto, kau belum-"

"Menikah?" potong Naruto saat melirik Kaguya sesaat dengan sebelah alisnya yang terangkat.

Kaguya mengangguk. Dan Naruto mengangkat bahunya acuh.

"Entahlah. Ahh, aku rasa dia pasti akan mengomeliku. Tapi setidaknya aku tidak lari dari tanggung jawab untuk merawatnya seperti ayah Karin dulu, dan di sini aku bukan sosok yang menelantarkannya begitu saja"

"Begitukah. Hm, tapi kurasa diriku yang lebih banyak merawatnya. Naruto" ucap Kaguya dengan senyum kecil mengejeknya.

"Tidak, aku yang lebih banyak merawatnya" balas Naruto tidak terima dengan bibirnya yang mengerucut beberapa mili.

"He, kau bahkan belum pernah mengganti popoknya" ucap Kaguya menggoda Naruto dengan senyum yang semakin menjadi.

"Itu karena aku tak tahan aromanya" sungut Naruto sebal.

"Ayah macam apa yang tidak tahan aroma pup putrinya sendiri" Kaguya menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya sendiri, menahan suara tawanya yang mendesak keluar saat puas membuat wajah Naruto yang kini bersemu merah karena malu.

Just A Secretary Not Your Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang