Part 21

5.2K 166 30
                                    

Kediaman Namikaze 11.18 siang.

Naruto melangkahkan kakinya dari dapur, dia baru saja selesai memindahkan beberapa barang belanjaannya ke dalam kulkas dan lemari.

Lalu laki-laki pirang itu mendudukan dirinya di pinggiran sofa, di samping Kaguya yang terlihat dengan lahapnya menikmati sekotak mochi berisi 20 butir itu sendiri.

"Lapar ya" celetuk Naruto.

"Tidak juga, kau mau satu?" tanggap Kaguya di antara kunyahannya itu, wajahnya mendongak ke atas menatap Naruto dengan tangan kirinya yang menyodorkan kotak kue legit yang sedang dinikmatinya itu.

"Aaa~" Naruto membuka mulutnya saat merendahkan kepalanya.

"Sudah baik hati ku tawari kau malah minta lebih" gerutu Kaguya saat mengerti kemauan Naruto itu.

"Apa sala- hamph" dan mulut Naruto lagi-lagi disumpal oleh Kaguya secara tiba-tiba.

Naruto mengunyah kue mochi itu dengan saling beradu pelototan dengan Kaguya.

"Kalau aku tersedak bagaimana huh" ucap Naruto setelah menelan dan hendak meraih sendiri mochi lain dari Kaguya.

"Makanya ambil sendiri, jangan seenak" ucap Kaguya namun justru menjauhkan kotak mochi itu dari tangan Naruto.

"H-hey, kau bilang ambil sendiri" ucap Naruto saat tidak berhasil mengambil kue manis berisi kacang itu.

"Ini milikku, aku cuman menawarimu satu" ucap Kaguya ketus.

"Pelit, yang membelikannya kan aku" balas Naruto tersenyum menjengkelkan saat berpindah duduknya ke atas sofa.

"Oh Jadi begitu. Kau tidak rela membelikannya huh, ya sudah aku kembalikan" ucap Kaguya dengan wajah sejutek mungkin saat meletakan kotak mochi itu ke atas pangkuan Naruto dan meraih remote lalu menyalakan TV layar datar di depannya itu.

"Sensi amat, PMS ya" celetuk Naruto saat memasukan beberapa kue mochi itu ke dalam mulutnya.

Alis Kaguya berkedut kesal, bukan karena ucapan Naruto sih. Melainkan karena Naruto yang dengan entengnya memakan kue mochi itu.

'Dih, kok tidak dikembalikan lagi!' sesal Kaguya dalam hati.

"Cepat siap-siap. Kita ke tempat Ino" ucap Naruto.

"Besok saja ya" ucap Kaguya melirik Naruto dari ujung matanya, atau lebih tepatnya melirik lekat pada kue-kue kecil berbagai warna sesuai varian isinya itu dan Naruto menyadarinya.

"Kenapa besok" laki-laki pirang itu tersenyum dan dengan mendramatisir ia kembali memasukan sebutir mochi ke dalam mulutnya, mengunyanya pelan dan bergumam nikmat dengan penuh hiperbola. Dan Kaguya meneguk ludahnya sendiri saat melihat itu.

"Ck, besok saja lah. Narumi sudah tidur, kasian kalau dibangunkan dan tidak mungkin kita tinggalkan" ucap Kaguya setelah berdecak kesal dan kembali mengalihkan pandangannya ke layar TV. Narumi memang sedang tidur sih. Namun alasan Kaguya tidak ingin berangkat sekarang sebenarnya karena ingin mengahabiskan mochinya terlebih dahulu.

"Ohh, baiklah" kepala pirang itu mengangguk, memindahkan kotak karton di atas pangkuannya ke atas meja. Dan menarik Kaguya menggantikan kotak itu di atas pahanya.

Kaguya bergerak mencari kenyamannan. Kepalanya bersandar pada dada bidang itu dengan tangan yang merayap kesamping menggapai kotak korton itu kembali. Dan hanya Naruto tersenyum kecil ketika melihat butiran-butiran itu memasuki mulut Kaguya kembali.

"Naruto" gumam Kaguya di antara kunyahannya. Dan ia merasakan usapan di pahanya, respons tak terucap yang Naruto berikan.

"Apa kau sudah memberitahu yang lain?"

Just A Secretary Not Your Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang