Part 25

5K 173 43
                                    

Mansion Utama Namikaze.
Senin, 11.01 pagi.

Ini adalah hari yang sangat cerah, langit biru dengan semarak awan putih bergerak lembut tersapu angin di bulan Mei.

Di taman belakang mansion dengan berbagai macam dekorasi khas pernikahan berwarna putih itu terlihat begitu ramai, penuh dengan kebahagiaan.

Hari ini adalah hari dimana Kaguya resmi menyandang nama Namikaze di belakan namannya.

Beberapa jam yang lalu. Ikrar janji sehidup-semati mereka telah terucap dari bibir Naruto maupun Kaguya, diikuti riuh sorak para perempuan kala bibir mereka saling berciuman di atas altar.

Haru biru, penuh kebahagian. Bahkan Karin mati-matian menahan tangis bahagianya. Yah, dia tidak ingin maskaranya luntur.

.
.
.
.

Di waktu sekarang.

"Ini hari pernikahanmu kenapa kau malah menekuk wajahmu, Naruto" ucap Shikamaru saat mendapati wajah kusut Naruto yang sedang berdiri di depan meja jamuan makanan.

Laki-laki yang sudah berstatus sebagai suami sah Kaguya semenjak beberapa jam lalu itu terlihat tengah memegang gelas berisi anggur, namun tak sedikit pun ia minum.

"Benar seharusnya kau terlihat bahagia" ucap Sai dan mengambil alih gelas di tangan Naruto dan meneguk isinya dengan santai.

"Mungkin si Dobe sedang merana karena malam pertamanya kemungkinan akan terpending" celetuk Sasuke dengan tangan yang mengambil satu batang rokok saat Shikamaru menawarinya.

"Berisik, tentu saja aku bahagia! Hanya saja istri kalian benar-benar memonopoli istriku sejak tadi" ucap Naruto kesal dengan pandangan yang mengarah pada kumpulan wanita yang tak hentinya berselfi ria bersama istrinya.

.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 8 malam. Sebagian teman-teman Naruto telah pulang. Namun beberapa masih ada dan ikut makan malam bersama di ruang makan mansion utama Namikaze. Khususnya sahabat-sahabat Naruto yang paling berjasa membantunya mempersiapkan penikahan. Mereka adalah Sai, Sasuke, dan Shikamaru bersama istri dan anak-anaknya.

Pancaran kebahagian terlihat pada wajah semua orang saat bersantap bersama di meja makan panjang dengan 20 kursi. Karin, Ino dan Sakura menjadi orang paling ramai di sana. Mengobrol ini itu khas para perempuan.

"Makanmu sedikit" ucap Naruto ketika melirik piring Kaguya yang hanya habis 1/4 dan sisanya di aduk-aduk tanpa disuap.

"Umhh, aku tidak terlalu berselera makan" ucap Kaguya.

"Apa kamu lelah?" tanya Naruto.

"Sedikit" gumam Kaguya.

Naruto mengangguk paham, Kaguya tengah hamil. Itu membuatnya lebih cepat lelah. Dan karena alasan itu juga meraka memilih untuk tidak mengadakan pesta megah, yang akan membuat meraka lama berdiri karena menyalami dan menyambut para tamu undangan.

Naruto meraih tangan Kaguya, menggenggamnya lembut.

"Mau istirahat sekarang?" tanya Naruto.

"Aku merasa tidak enak dengan yang lain, jika selesai sekarang" Kaguya menggeleng pelan.

"Tidak apa-apa sayang. Istirahat lah, kasian dede bayi jika kamu terlalu lelah" bukan Naruto yang mengatakan itu, melainkan Tsunade yang duduk di samping Kaguya dan mendengar percakapan pengantin baru itu.

Kaguya pun mengangguk kecil. Dan Naruto bangkit dari duduknya.

"Umh, ayo. Maaf semuanya, kami selesai duluan. Kaguya, dia sedikit kelelahan" ucap Naruto menatap semua keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Just A Secretary Not Your Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang