Part 7

5.3K 187 4
                                    

Kamar Namikaze Naruto 05.23 pagi.

"Kenapa ini bisa terjadi!"

Kaguya menutupi tubuhnya dengan sehelai selimut tebal berwarna biru muda. Berusaha menyembunyikan tubuh polos dan wajahnya yang memerah padam dari laki-laki berambut pirang yang saat ini tengah memandanginya dengan sebuah senyum kecil.

"Hey ayolah, kau tidak akan menangis histeris hanya karena melakukan sex untuk pertama kalinya kan. Lagi pula semalam aku tidak memaksamu" Naruto menarik pelan selimut yang menyembunyikan tubuh Kaguya yang berbaring di sampingnya itu.

"Berisik! Berhenti menarik selimutku Naruto!" teriak perempuan itu dari balik selimutnya.

"Ho, ini selimutku loh Kaguya" ucap Naruto sambil berusaha menarik selembar kain itu namun perempuan di baliknya tidak membiarkan itu terjadi.

Sebersit ide menghampiri kepala Naruto dan memunculkan sebuah seringai tipis di bibirnya.

Naruto turun dari ranjang dan terlihat laki-laki pirang itu hanya mengenakan sebuah boxer hitam.

"Apa dia sudah pergi?" tanya perempuan itu pada dirinya sendiri.

Di balik selimut Kaguya membuang nafasnya lega namun di detik selanjutnya, nafasnya terasa tertahan ketika Naruto dengan tiba-tibanya muncul dari bawah tubuhnya, menyelusup masuk lewat bagian ujung lain selimut yang tidak ia pegang itu.

"Menyingkir dariku Naruto!"

Dan di balik selimut itu mereka bergulat dengan sengitnya. Kaguya mendorong wajah Naruto tetapi lelaki itu justru menariknya semakin marapat.

"Tidak mau. Hey, tadi malam kau tidak menolakku. Kenapa sekarang menyuruhku menyingkir"

Pergerakan Kaguya tiba-tiba terhenti. Sekelebat ingatan saat tadi malam menghampiri otaknya.
.
.
.
.
.

Kilas balik beberapa jam sebelumnya.

"Maaf merepotkan mu sampai membuatmu kelelahan seperti ini, Kaguya" gumam Naruto tepat di depan wajah Kaguya ketika bibir mereka kembali membuat jarak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf merepotkan mu sampai membuatmu kelelahan seperti ini, Kaguya" gumam Naruto tepat di depan wajah Kaguya ketika bibir mereka kembali membuat jarak.

"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan" Kaguya mengalihkan perhatiannya, ia memandang putri dari laki-laki pirang di sampingnya dengan senyum kecil.

Sesaat suasana menjadi hening, hanya terdengar suara dentingan sendok pada dasar mangkuk di ruangan itu, menjadi sebuah tanda jika perempuan itu telah menghabiskan isinya.

"Terima kasih untuk buburnya" Kaguya menyerahkan mangkuk kosong itu pada Naruto, ia tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" tanya Naruto.

"Memindahkan Narumi. Kau lihat, dia tertidur" balas Kaguya saat berlalu menuju Narumi yang terlihat tertidur dengan memeluk boneka kelinci besarnya.

Just A Secretary Not Your Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang