Part 22

4.9K 180 17
                                    

Kediaman Namikaze Naruto.
09.12 pagi.

Kaguya menuruni tangga dari lantai 2 rumah itu. Hendak menyusul Naruto dan Narumi yang sudah berada di depan rumah untuk sekedar memanaskan mesin mobil. Yah hari ini mereka berencana pergi ke tempat Ino Yamanaka, atau lebih tepatnya butik milik perempuan berambut pirang panjang itu.

Dan baru selangkah Kaguya melewati pintu depan itu, pemandangan di depannya sudah membuatnya hampir jantungan di pagi hari ini.

"Astaga!" pekik Kaguya yang langsung berlari ke arah Narumi yang terlihat duduk sendirian di kursi pengemudi sambil memainkan stir mobil yang sedang menyala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga!" pekik Kaguya yang langsung berlari ke arah Narumi yang terlihat duduk sendirian di kursi pengemudi sambil memainkan stir mobil yang sedang menyala itu.

Kaguya meraih Narumi, dan mengelilingkan pandanganya mencari sosok kuning besar itu.

"Naruto kemana kau!" teriak Kaguya.

"Ya, ada apa" sahut Naruto yang ternyata muncul dari dalam rumah.

Matanya perempuan itu menyipit tajam.

Dan entah kenapa untuk yang satu ini Naruto merasa Kaguya tidak hanya sekedar ngambek-ngambek menggemaskan. Tapi benar-benar marah seperti saat dirinya membuat Narumi menangis dulu.

Kaguya masuk kedalam mobil, dan menutup pintu mobil BMW itu sedikit keras.

Membuat Naruto menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal kerena tidak mengerti akan apa yang terjadi lalu mengikuti Kaguya masuk.

Dan ketika Naruto telah masuk pun, mata bermanik amethyst itu masih tidak berubah.

"Kagu-"

"Kau meninggalkan Narumi duduk sendirian di dalam mobil yang menyalah huh. Bagaimana jika terjadi sesuatu, bagaimana jika ia tak sengaja melepas rem tangan, bagaimana jika dia terperosok dan tak sengaja menekan gas, atau jatuh karena pintunya terbuka. Naru Kenapa kau begitu ceroboh. Kau itu ayahnya!" ucap Kaguya dan tanpa sadar meninggikan suaranya di akhiri kalimatnya itu.

"Maaf, tadi aku kebelet. Iya aku ceroboh dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Naruto dengan kedua telapak yang menyatu di depan dada tanda memohon.

"Jangan menatap ku seperti itu" lanjut Naruto ketika Kaguya tak meresponsnya sedikit pun dan masih bertahan dengan delikan tajamnya.

"Kaguya, ayolah. Aku minta maaf. Akau akan membelikan mu mochi lagi deh" rayu Naruto dengan cengirannya.

"Janji?" respons Kaguya.

Dan cengiran Naruto semakin melebar saat mendengarnya.

"Ya, janj-"

"Belikan aku 1 lusin kotak berisi 20 varian rasa" ucap Kaguya datar dan memotong ucapan Naruto.

"Ehh apa. K-kau yakin?" wajah Naruto melongo.

Kaguya tak menjawab dan memilih membenarkan letak duduk Narumi di atas pangkuannya.

"Nanti kau gendut lho jika kebanya... Iya-iya aku belikan" ucap Naruto cepat ketika delikan tajam itu kembali terarah kepadanya.

Just A Secretary Not Your Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang