Goodbye, Hello Part 5 : Step back

271 36 21
                                    

Part 5

Taehyung ingat betul ini hari apa, dan ia berniat untuk memasakkan sesuatu yang enak dan spesial di hari bertambahnya usia Namjoon ini. Ya, hari ini Lelaki kesayangan yang bermarga sama dengannya ini tengah berulang tahun, dan Taehyung rasa tidak ada salahnya merayakannya, meski hanya makan malam romantis berdua di dalam rumah.

Sedikit menyayangkan momen spesial kali ini mereka tidak bisa merayakan di luar seperti tahun sebelumnya, makan malam bertema 'Candle light dinner' di Restoran mewah favorit Namjoon. Namun, ia tak bisa berbuat banyak saat Namjoon dengan raut penuh sesalnya mengatakan bahwa ia tidak bisa pulang cepat karena harus mengurus segala sesuatunya yang berkaitan dengan proyek barunya.

Alhasil Taehyung pun memutuskan untuk memasak makanan spesial untuk Lelaki kecintaannya itu, menunggu sampai Namjoon pulang dan menyantap makan malam bersama. Ya, seperti itulah kiranya rencana Taehyung.

Mendorong pelan trolinya, menyusuri tiap rak dan lorong yang ada di Supermarket itu dengan mata yang senantiasa menyapu ke setiap penjuru, mencari apa yang ia butuhkan untuk membuat makanan yang enak.

"Ah, benar, susu. Aku lupa bahwa persediaan susu sudah habis di rumah," gumam Taehyung pelan, dengan langkah kaki mendekat pada rak yang menampilkan beberapa merk susu cair.

Tangannya terulur untuk mengambil kotak berwarna putih itu, namun naas sudah lebih dulu diambil orang. Cih, seperti dalam drama saja, pikirnya mencibir apa yang baru saja dialaminya.

Saat kepalanya menoleh sedikit untuk melihat siapa yang baru saja merebut susu yang akan ia ambil, seketika itu juga matanya membulat sempurna, begitu pun dengan sosok itu.

"K-kau.."

Taehyung langsung membuang pandangnya kala sosok itu menuding wajahnya dengan jari telunjuk. Oh, shit. Kenapa hari ini ia harus mengalami kesialan seperti ini?

"Kim Taehyung," suara itu menghentikan langkahnya yang hendak berlalu meninggalkan orang itu, membuat si Cantik mengumpat dalam hati. "Tunggu,"

"Apa?" sahut Taehyung ketus saat sosok itu berhasil mensejajarkan langkah mereka.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" pertanyaan itu sukses membuat Taehyung terkekeh sinis, mirip tokoh antagonis dalam drama.

"Seperti yang kita tahu, Supermarket ini bukan milikmu, ini tempat umum. Coba katakan padaku, apa ada larangan atau semacam papan pemberitahuan yang mengatakan bahwa aku tidak boleh datang ke sini?" sinis Taehyung.

Sosok itu membuang pandangnya sejenak kemudian menatap kembali Taehyung, "Benar, tapi mengapa dari sekian banyak Supermarket kau harus memilih berbelanja di sini?" raut itu terlihat kesal, sama halnya dengan Taehyung yang sudah memicing tajam.

"Wae? Ini dekat dengan rumahku. Harusnya aku yang melayangkan pertanyaan seperti itu kepadamu, Tuan." Sarkasnya.

"Rumahmu jauh di daerah Gangnam sana, mengapa bisa tersesat sampai ke sini?" tambah Taehyung menyindir Lelaki itu.

Lelaki itu berdecih, "Sejak kapan kau pindah ke daerah Myeongdong? Dan lagi, ini kakiku, jadi terserah aku ingin melangkahkannya ke mana."

Merotasikan bola matanya jengah, Taehyung bersidekap dada defensif. "Aku mau pindah ke planet Mars sekalipun itu urusanku, dan kakiku punya hak yang sama dengan milikmu, Tuan perfeksionis."

Lelaki itu memicing, "Berhenti memanggilku seperti itu, aku muak mendengarnya, sama seperti tiga tahun silam." Dinginnya, membuat Taehyung juga menatapnya dingin.

"Mulutku juga tidak sudi mengatakannya lagi, tapi entah kenapa aku selalu saja sial sehingga kembali bertemu dengan Lelaki sombong-menyebalkan sepertimu lagi."

Goodbye, Hello (JinV-NamGi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang