4. Gosip

1K 51 4
                                    

Seperti biasa, pagi ini pun tetap sama seperti pagi sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa, pagi ini pun tetap sama seperti pagi sebelumnya. Exlyn dengan headphone putihnya dan tangan kirinya yang menenteng skateboard hitam miliknya berjalan dengan tatapan datar dilorong utama Jabos.

Seluruh siswa-siswi yang melihatnya sudah bersuara dan membicarakannya. Tetapi telinga Exlyn terhalang oleh headphone putihnya yang tengah memutar lagu favoritnya.

Exlyn tidak peduli, dan tidak akan pernah peduli dengan siswa-siswi yang tengah memandang dan berbicara tentang dirinya. Ia hanya berjalan tanpa peduli pada sekitarnya.

Setelah mengunci lokernya, Exlyn langsung memasuki kelasnya dengan ekspresi datar yang tak berubah. Cecil dan Silvi menatap Exlyn yang baru saja memasuki kelas dengan penuh arti. Exlyn menatap kedua sahabatnya yang terlihat aneh tersebut, ia hanya menaikkan sebelah alisnya heran.

Silvi bersendekap dada menatap Exlyn dengan tatapan tajamnya, sedangkan Cecil menatapnya dengan penuh binar dimatanya.

Exlyn baru saja mendaratkan bokongnya dibangku miliknya, headphone putihnya sudah ditarik paksa oleh Silvi.

Braakk...

Silvi menggebrak meja Exlyn dengan keras, membuat Cecil terperanjat kaget. Matanya sudah berapi-api dengan guratan wajahnya yang marah. Exlyn hanya mengerutkan keningnya melihat Silvi yang kelihatannya sudah siap mengamuk.

"Lyn, apa bener kata anak-anak!?" Silvi bertanya dengan nada tinggi, membuat seluruh kelas menatap mereka. Exlyn semakin dibuat bingung dengan sahabatnya itu.

"Bener apaan?" Exlyn tidak mengerti maksud Silvi berbalik bertanya.

"Kamu sama kapten basket sekolah," ujar Cecil yang kini berdiri disamping Silvi dihadapan Exlyn.

"Gak ngerti gue, ngomong yang jelas dong" Exlyn semakin dibuat penasaran dengan apa yang dimaksudkan kedua sahabatnya itu.

"Elo sama Aidan beneran jadian? Nggak ada cowok lain apa selain dia? Kenapa lo mesti sama dia sih?" Tanya Silvi ketus sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Hah!?" Exlyn blank, ia mendelik mendengar pertanyaan dari Silvi. Semua teman sekelasnya sontak berbisik-bisik membicarakannya. "Nggak usah ngaco deh lo, masih pagi jangan ngelindur." Ujar Exlyn yang acuh pada kedua sahabatnya, ia melempar pandagannya kearah lain.

"Pagi ini semuanya pada ngomongin kamu Lyn, satu Jabos sampe heboh gara-gara berita kamu pacaran sama Aidan kapten basket sekolah. Emang kamu nggak denger mereka ngomongin kamu?" Cecil menjelaskan pada Exlyn apa yang tengah terjadi di Jabos pagi ini.

"Ya gini nih kalo kuping keseringan disumpel pakek headphone, jadi budek," ujar Silvi sarkas.

Guratan marah sontak terlihat pada wajah manis Exlyn. Bukan karena kata sarkas Silvi, tapi karena apa yang tadi Cecil bicarakan. Tangannya mengepal kuat, cowok itu 'Aidan' benar-benar membuatnya kesal pagi ini. Ia benar-benar akan melibas Aidan nanti, lihat saja.

Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang