7. Deal?

945 40 5
                                    

Hari ini Exlyn tidak membawa si hitam kesayangannya, ia diantar oleh ayahnya bersama Jio adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Exlyn tidak membawa si hitam kesayangannya, ia diantar oleh ayahnya bersama Jio adiknya. Nantinya Exlyn akan pulang bersama Cecil untuk menginap disana bersama dengan Silvi. Ia hanya akan mengikuti 2 jam pelajaran saja untuk hari ini, sebelebihnya ia akan berkutat diruang latihan. Exlyn akan kembali disibukkan dengan latihan untuk persiapan lomba pada minggu depan.

"Nanti pulang jam berapa?" Cecil menatap penuh tanya pada gadis yang tengah membaca novel dengan tenang disampingnya.

"Jam 4." Jawab Exlyn tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku yang lumayan tebal itu.

"Mungkin aku keluar jam segituan juga, ada rapat sama alim buat oprov bulan depan." Exlyn mengangguk menanggapi Cecil. "Nanti aku samperin ke ruang latihan kamu ya?" Exlyn kembali mengangguk.

"Ntar lo dispen Lyn?" Silvi menatap Exlyn yang menjawabnya dengan anggukan. "Cecil juga mau persiapan oprov. Yah, jadi sibuk lagi dong kalian?" Kini Cecil yang mengangguk.

"Bukannya lo juga sibuk?" Exlyn menutup bukunya kemudian menatap Silvi.

"Iya sih, acara hari guru sebulan lagi. Apalagi banyak ekskul yang ngajuin proposal buat lomba. Termasuk ekskul kalian berdua," Dengan malas Silvi menelusupkan kepalanya dalam lipatan tangannya diatas meja.

"Gapapa, kalo malem kita kan masih bareng. Kita sibuk pas disekolah doang kan?" Seketika Silvi kembali semangat, senyum di bibirnya pun muncul mendengar ucapan Cecil.

"Aaaa senengnya nginep dirumah Cecil." Exlyn hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Silvi.

"Lyn, gak istirahat? Ini udah bel istirahat loh, kan kita break dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lyn, gak istirahat? Ini udah bel istirahat loh, kan kita break dulu." Exlyn mengangguk menanggapi rekan satu timnya.

"Iya, kalian duluan aja."

"Yaudah deh," kemudian kedua temannya itu meninggalkannya. Kini ia sendirian berada didalam ruang latihan. Yang lainnya sudah keluar dari tadi untuk membeli makan atau minum.

Exlyn baru saja mendudukkan dirinya dilantai tepat dibawah AC, tapi salah satu dari kedua temannya tadi kembali masuk dan menghampirinya.

"Lyn ada yang nungguin lo tuh." Kening Exlyn mengeriyit heran.

Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang