1. Beginning

653 36 11
                                    

Kring....! Kring.....! Kring.....!

"Wuuaaahh, hah jam berapa ini"

Perlahan-lahan aku membuka mataku ku coba bangun dari kasur sambil merenggangkan kedua lenganku, ku buka jendela untuk melihat remang langit yang indah ku rapikan kasur dan bersiap untuk sekolah ku lihat Lusi masih menyisir rambutnya, Lusi itu adalah arwah penunggu kamarku aku sudah terbiasa melihat mereka tak kasat mata

"Lusi aku sekolah dulu ya" sapa ku kepadanya dia hanya mengangguk kepalanya tanpa ekspresi dan masih menyisir rambutnya

Setelah selesai bersiap aku ke ruang makan untuk sarapan bersama ibu

" Selamat pagi Bu" sapa ku kepada ibu

"Eh Selly udah bangun selamat pagi juga, ibu kira kamu telat bangun di hari pertama sekolah hehe" ledek ibu padaku

"Heh ibu! kayak nggak kenal Selly, Selly kan anak rajin" ujarku pada ibu

Aku dan ibu sarapan bersama-sama

"Ibu kapan ayah pulang" tanyaku pada ibu

"Belum sayang, baru sebulan ayah kerja kan kamu tau ayahmu itu seorang nahkoda kapal pesiar jadi masih lama" jelas ibu padaku

Aku melanjutkan sarapan ku dengan lahap setelah selesai sarapan aku mengenakan tas dan pamit berangkat sekolah ke ibu

"Bu aku berangkat ya" ujarku pamit

"Iya Selly hati-hati ya sekolah" ujar ibu

Aku melihat ke belakang nya ibu aku melihat arwah-arwah penghuni rumah ku melambaikan tangan kepadaku mungkin mereka ingin bilang pamit juga padaku

____________________________

Sampai di gerbang sekolah SMA negeri Balikpapan aku masuk mencari kelasku di tengah kebingungan mencari kelas tiba-tiba ada yang menepuk ku

"Selly! How are you, lama nggak ketemu" ujar Diba

Diba adalah sahabatku aku paling dekat sama dia, Diba orang menyenangkan dan lucu kami tak terpisahkan dan kami saling berpelukan

"Dib kelasnya belum di bagi kah" tanyaku

"Belum sel kayaknya tunggu seminggu sampai selesai MOS" jawab Diba

"Ayo ke kantin" ajak Diba

"Loh kok ngebut sih aku baru sarapan belum rasa lapar" ujarku

"Haah ayolah temenin gue masa makan sendiri aku" ujar Diba sambil menarik lenganku

"Iya iya aku temenin kok" jawabku

Akhirnya kami ke kantin jam masih menunjukkan pukul 0830 ternyata sudah ramai aku dan Diba mencari tempat duduk

"Selly itu ada ayo duduk" ujar Diba menunjuk tempat duduk

Diba makan sedangkan aku hanya minum karena sudah sarapan, di saat sedang minum aku melihat cewek yang di ikuti oleh arwah perempuan yang berlumuran darah kental cewek yang diikuti berwajah pucat aku pun berdiri untuk menolongnya

"Eh kamu mau kemana Selly" ujar Diba

"Bentar aku mau ke sana" ujarku

Aku langsung menuju cewek tersebut ku coba untuk duduk di sebelahnya dia terlihat sangat pucat sekali bibirnya membiru dan arwah itu masih di pundaknya sangat menyeramkan

"Kenapa kau menggangunya" ujarku kepada arwah itu

"Dia" jawab arwah itu

"Siapa dia" tanyaku

"Dia" jawab arwah itu

"Iya siapa dia" tanyaku

Arwah itu terus mengulang jawabannya hingga membuat cewek yang dia ganggu itu bingung

"Dia adalah temanku" jawab dari arwah itu

"Mengapa kau memilih dia" tanyaku

"Karna aku temannya" ujar arwah

"Iya kah memang siapa namamu" ujarku bertanya

"Dewi" ujarnya singkat

Aku bertanya kepada cewek yang diganggu arwah ini dan ternyata memang benar cewek ini mengenal Dewi, Dewi adalah teman si cewek yang meninggal karena kecelakaan beruntun

"Nah Dewi sekarang kamu lihat sahabatmu ini dia seperti orang sakit, ini semua karena kamu jika kamu memang sayang sama sahabatmu ini relakan lah kepergian mu" ujarku pada arwah ini

"Tidak aku sendirian sendirian SENDIRIAN" teriak Dewi itu sangat seram

"Kau tak sayang dia, kau ingin dia mati juga kan" ujarku pada Dewi

Arwah itu terdiam hening tak berkata tiba-tiba arwah itu menangis tanpa sebab

"Kau benar, teman kita harus berpisah disini kita berbeda dunia tapi jangan lupakan aku" ujar arwah itu

Kulihat cewek yang bersangkutan menangis seperti mendengar berkataan Dewi, Dewi pun Perlahan-lahan menghilang si cewek masih menangis dan memeluk ku

"Makasih telah membantuku sekarang aku sembuh, aku mendengar suara sahabatku dia masih sayang kepadaku walaupun dia telah pergi, sekali lagi terima kasih" ujar cewek ini.

Memang sahabat itu yang paling penting di hidup seseorang sahabat lah yang selalu mendukungmu dalam suka maupun duka, indahnya dunia memiliki teman yang selalu bersamamu.

Hai hai Readers, gimana bagus nggak, jadi ikut 😭😭

Kritik dan saran sangat berarti bagiku dan jangan lupa vote 🤩

Ditunggu ya untuk next eps, thanks🙏

The Indigo Diary (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang