5. Mission - Warehouse

186 9 3
                                    

"Wuaahhm, suara apa ini pagi-pagi sudah bikin orang bangun" ujarku kesal

Sinar matahari pagi agak redup karena tertutup korden jendela aku terbangun karena sebuah suara bukan suara jam alarm tapi suara nada dering Hp ku, aku pun mengangkat telepon dan mengatur suara karena baru bangun tidur

"Halo siapa ini" tanyaku

"Ini gue Firman" balas Firman

"Kenapa kamu pagi-pagi sudah bangunin orang" ujarku kesal

"Hehe maaf aku kira kamu udah bangun, soalnya aku mau ngasih tau kita ke rumah Rangga jam 1 siang" ujar Firman

"Itu aja" tanyaku

"Masih ada, so kamu ikut atau nggak aku sih berharap kamu gak ikut takutnya ngerepotin" ujar Firman

"Eh jangan remehkan aku ya, kamu belum tahu aksiku" ujarku sambil terbangun dari tidurku

"Okelah, jangan telat ya" ujar Firman

Firman pun mematikan teleponnya

"(Dasar Firman emangnya aku ngerepotin, hiih keselin anak itu)" ujarku jengkel

Aku tak bisa tidur lagi karena di bangunin Firman jadi aku memutuskan bangun dan pergi ke kamar mandi dan betapa terkejutnya....

"Loh Selly, kamu sudah bangun" ujar ibu

"Loh ibu mau kemana" tanyaku

"Kerja lah, ibu hari ini kerja lembur sampai malam sebenarnya ibu mau bangunin kamu eh ternyata kamu udah bangun" ujar ibu

"Oh jadi ibu suruh aku jaga rumah" ujar ibu

"Iya, tapi bukan berarti diam di rumah kan kunci rumah ada dua, satu ibu bawa dan satunya lagi di rumah jadi kamu bisa keluar asalkan kamu bawa kunci rumahnya" jelas ibu

"Oiya Bu ngomong-ngomong soal keluar, aku mau pergi sama temenku" ujarku

"Iya hati-hati, jangan pulang terlalu larut malam ya" ujar ibu

Ibu pun pamit berangkat kerja

_____________________________

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang aku pun bersiap-siap ke rumah Rangga

Setelah sampai di rumah Rangga kulihat Firman dari arah berlawanan dengan cepat aku masuk ke pekarangan rumah Rangga

"Hmm siapa yang pertama datang" ledekku

"Iya-iya kamu yang pertama, gakpapa cowok yang ngalah hehe" ujar Firman dengan nada rendah

Tak lama kemudian Rangga membuka pintu

"Panjang umur, kalian sudah datang ayo masuk" ujar Rangga menawar

Kami pun masuk ke dalam, di dalam rumah Rangga banyak barang antik mungkin keluarga Rangga pencinta barang antik

"Oiya Rangga dimana bagian rumahmu yang janggal itu" tanya Firman

"Ooh ayo ikut aku" ajak Rangga pada kami

Kami pun mengikuti Rangga ke sebuah ruangan yang tertutup

"Nah ini ruangannya, jadi kalian masuk baru kalian naik anak tangga sampai di atas kemudian buka pintu gudangnya" ujar Rangga

"Ok makasih infonya" ujar Firman

"Oiya lupa tunggu bentar ya" ujar berlari meninggalkan kita

Tak lama kemudian Rangga datang membawa senter

"Nih buat penerang soalnya lampu gudang mati" ujar Rangga sambil memberikan senter padaku

"Makasih Rangga" ujarku

"Iya hati-hati ya guys" ujar Rangga pada kita

Akhirnya kita masuk ke dalam, di dalam sangatlah gelap jadi ku nyalakan lampu senter yang diberikan Rangga sebagai penerang, satu baris anak tangga sudah kita lewati tetapi setelah melangkah ke tangga berikutnya kami mendengar suara lagu

Suara itu sangat menyeramkan, aku dan Firman mencari sumber suara lagu ini dan suara berada dibalik pintu berkarat di ujung tangga

"Firman suaranya dibalik pintu ini" ujarku

"Kamu dibelakangku aja buat jaga-jaga" ujar Firman khawatir

"Iya" ujarku sambil bersembunyi di belakang Firman

Perlahan Firman membuka pintu itu yang berbunyi seperti tak pernah dibuka, setelah itu kami masuk betapa terkejutnya kami melihat seorang wanita parubaya seperti mengendong seorang bayi dan menyanyi lagu menyeramkan itu

Kami memutuskan untuk mendekati wanita itu dengan hati-hati dan perlahan guna tak membuat suara, tetapi tiba-tiba

"Aaaahhh" ujarku kaget

Bersambung.....!

Di tunggu aja untuk next eps yaa

The Indigo Diary (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang